Dalam kehidupan pro dan kontra itu pasti selalu ada. Entah kita berbuat baik ataupun buruk akan ada dua sisi tersebut. Sisi negatif dan positif.
Saat orang lain melihat diri kita melakukan hal yang baik secara otomatis akan di banjiri pujian, namun pasti ada satu atau dua orang yang akan mencaci karena tak semua berpikir dan berpendapat sama seperti kita.

Semisal kita memberi makan kepada orang yang kurang mampu. Bagi sebagian orang akan memberikan pujian atau ucapan terima kasih tapi tak jarang juga orang yang akan menghujat. Entah di bilang sok kaya, pamer dan embel-embel buruk lainnya.
Bagi sebagian orang, terkadang hujatan atau komentar negatif menjadikan orang yang di kritik akan terpacu menjadi lebih baik. Tetapi, tak jarang juga saat mereka di kritik akan down karena pedasnya sebuah komentar atau sering di sebut nyinyiran netizen.

Lalu harus bagaimana menyikapinya?. Kalo Ane pribadi menyikapi hal-hal negatif itu dengan beberap hal berikut :

1. Fokus pada Tujuan


Apa tujuanmu memulai atau melakukan sesuatu. Jangan-jangan kamu sedang menggantungkan mimpimu atau bahkan mimpi orang lain, saat berhenti karena tak tahan dengan argumen orang lain terhadapmu. Misal saja orang tua ingin haji dan tak memiliki biaya, sedang kau berusaha agar bisa menghajikan mereka, bukankah itu adalah impian yang harus segera di wujudkan?. Jangan terpacu oleh emosi atau dia akan melumatmu.

2. Orang tua (Keluarga)



Jadikan orang tua adalah sumber motivasi. Saat down, ingat mereka. Bagaimana perjuangan mereka selama ini, tak peduli panas matahari yang menyengat, hujan belum lagi rasa lelah dalam memperjuangkan kita hingga saat ini. Jika kau sukses trntu mereka akan sangat bahagia. Lalu apa kalian yakin akan menyerah karena hujatan?.

3. Cita-cita



Setiap orang pasti memiliki cita-cita atau impian yang ingin di wujudkan bahkan saat kita masih duduk di Taman Kanak-kanakpun dengan yakin dan semangat menyebutkan apa cita-cita kita. Ketika impian kita sudah di depan mata, pasti akan sayang sekali jika berhenti di tengah jalan. Jika melangkah sudah jauh, kenapa tidak jalan saja terus?.

Jika tak kuat dengan argumen seseorang berhentilah sejenak bukan selamanya. Agar bisa melepas rasa penat atau kejengkelan.
Hal yang harus selalu di ingat bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan namun dia tak enggan untuk memperbaiki diri. Tetapi kerugian yang amat besar saat dia salah dan tak ada keinginan untuk melangkah untuk memperbaiki.

Setiap orang berhak menilai diri kita, tetapi bukan semaunya. Tetap semangat memperbaiki kesalahan dan semoga bermanfaat.

Jangan lupa bahagia dan belajar bersama bisa

Sumber Tulisan : Opri
Sumber Gambar : 1, 2, 3, dan 4