Sidney Howard merupakan salah satu relawan perang dunia I. Pria itu masuk dalam jajaran militer setelah mengenyam pendidikan di University of Berkeley, California. Tak hanya itu, Howard juga pernah menghabiskan waktunya di salah satu kampus terkemuka AS, Harvard University. Di Harvard, dia mengikuti program 47 Workshop yang diajar oleh George Pierce Baker. Workshop yang Howard jalani tersebut juga mencetak beberapa nama besar seperti Eugene O'neill, Thomas Wolfe, Phillip Barry dan S.N Behrman.

Howard sangat cemerlang dalam sepak terjang kepenulisannya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai proyek kepenulisan yang dia geluti. Howard telah menulis beberapa naskah drama fenomenal sperti Lucky Sam, McCarver, dan The Silver Cord. Tak hanya itu, dia juga pernah menjadi editor di majalah Life. Selain itu, Howard juga menulis untuk harian The New Republic. Di koran tersebut Howard menyorot permasalahan buruh. Hal itu berkaitan dengan pandangan politiknya yang cenderung ke kiri sayap kiri. Howard yang juga ahli dalam beberapa asing telah menterjemahkan beberapa literatur ke dalam bahasa Spanyol, Prancis, Hungaria, dan Jerman.

Sidney Howard merupakan seorang penulis yang memiliki pencapaian yang menakjubkan. Dia memiliki sebuah karya yang sangat fenomenal, They Knew What They Wanted. Dengan karya tersebut, Sidney memenangkan Pulitzer Prize for Drama. Raihan Sidney tersebut direngkuh pada tahun 1925. Pencapaian yang didapat Sidney adalah hal yang menakjubkan. Mengagumkannya prestasi tersebut dikarenakan oleh bergengsinya penghargaan yang telah eksis sejak 1917 tersebut. Selain penghargaan Pulitzer, Sidney juga mendulang hal membanggakan dari Gone with The Wind. Dia juga mendapatkan penghargaan bergengsi di dunia sinema. Screenplay yang ditulis Howard untuk film Gone with The Wind juga mendapat penghargaan yaitu the Best Screenplay di Academy Awards. Namun sebelum mengambil penghargaan Academy Awards, Sidney meninggal dunia.

Howard meninggal dengan cara yang tragis. Selama tak berkesibukan di Hollywood, Howard menghabiskan waktunya di perkebunannya di Massachusets. Namun di tempat tersebut, tepatnya di garasinya Howard meninggal secara mengerikan. Howard yang saat itu berusia 48 tahun hendak mengoperasikan traktornya. Traktor seberat 1,5 ton tersebut telah dinyalakan namun hilang kendali ketika Howard mendongkraknya. Hal tersebut seketika membuat Howard tertimpa. Saat dia meninggal Howard sedang dalam proses membuat dramatisasi biografi Benjamin Franklin yang ditulis oleh Carl van Doren.