si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Kramayudha Tiga Berlian,Klub Sepakbola Terbaik Yang Pernah Dimiliki Indonesia
Bagi penikmat sepakbola Indonesia era 1980 sampai 1990-an pasti tidak asing dengan nama kompetisi Galatama,waktu itu Galatama merupakan kompetisi semi profesional pertama di Indonesia.Dibuat untuk menyaingi kompetisi Perserikatan yang telah lebih dulu ada,Galatama pada masanya pernah melahirkan klub besar dan berprestasi.Salah satu klub tersebut adalah Kramayudha Tiga Berlian.


Kramayudha Tiga Berlian (KTB) dulu bermarkas di Sumatera Selatan,lebih tepatnya di Kota Palembang gan.Ada yang dari Palembang ?,nama KTB lebih dulu eksis di Kota Palembang sebelum munculnya Sriwijaya FC.KTB sendiri memiliki sejarah yang cukup unik,sebenarnya KTB dulunya adalah klub kebanggaan warga Bogor yang mengalami kolaps.


Pernah ane bahas ditulisan sebelumnya,dimana ane mengangkat sejarah klub asal Bogor bernama Yanita Utama.Bagi yang belum baca bisa klik disini,karena tulisan ini masih ada hubungannya dengan tulisan ane sebelumnya.Mari kita simak sejarahnya emoticon-Big Grin



SEJARAH


Dulu sebelum pindah ke Palembang,KTB adalah klub dengan KTP Bogor dan memiliki nama asli Yanita Utama.Mereka sukses dikompetisi Galatama dengan dua kali menjadi juara kompetisi tersebut,sayangnya setelah juara terakhir mereka dimusim 1984.Klub ini memutuskan bubar,padahal mereka punya prestasi yang cukup bagus.Yanita Utama dikabarkan bangkrut,entah apa penyebab mereka bisa menjadi seperti itu ? emoticon-Bingung (S)


Para pemain mulai kebingungan karena mereka tidak mempunyai klub lagi,mereka yang sudah merasa seperti saudara sendiri merasa berat untuk berpisah.Namun sebelum benar-benar bubar,muncul seseorang yang menyelamatkan Yanita Utama.Orang itu bernama Sjarnoebi Syaid,mantan ketua umum PSSI dan juga bos dari sebuah perusahaan yang menjadi distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia.




Skuat KTB emoticon-Big Grin

Sumber



Sjarnoebi datang dengan ide gila,dia membawa semua pemain Yanita Utama ke Palembang untuk bermain bersama klub baru yang diberi nama Krama Yudha Tiga Berlian.KTB sendiri berkompetisi di Galatama mulai musim 1985,melanjutkan kisah Yanita Utama.Mereka resmi pindah domisili ke Kota Palembang dan mengganti nama menjadi Kramayudha Tiga Berlian.


Para pemain eks Yanita kemudian kembali berkumpul,mereka hanya berganti status sebagai pemain,namun rasa kebersamaan tetap ada.Hasilnya pun mengejutkan,mereka mampu mendapat prestasi yang gemilang.Saat itu KTB diisi nama-nama beken gan seperti Bambang Nurdiansyah, Saut. L. Tobing,Herry Kiswanto,Zulkarnain Lubis,Mundari Karya,dan Elly Idris.Mereka menjelma menjadi kekuatan baru di Galatama bermodalkan skuat eks Yanita Utama,yang bermain layaknya seperti saudara.



Prestasi Gemilang


Di musim perdana KTB menjelma menjadi tim yang ditakuti pada masanya gan,Galatama musim 1985 (22 September 1985-24 Desember 1985) mereka sukses meraih gelar juara untuk pertama kalinya emoticon-Belo
Kalau Yanita Utama tidak bubar,mungkin ini akan jadi gelar ke 3 secara beruntun buat mereka.KTB mengalahkann Arseto Solo 1-0 dipartai final,FYI waktu itu Arseto adalah klub elite yang disegani pada masanya gan.


Musim selanjutnya dengan materi pemain yang tidak banyak berubah,mereka kembali merengkuh gelar juara emoticon-Belo
Prestasi KTB menggila di dua musim pertamanya gan,mental juara pemain eks klub Yanita Utama membuat KTB berjaya.Galatama 1986/1887 ( 31 Agustus 1986-11 Januari 1987),lagi-lagi mereka mengalahkan tim kuat lainnya di kompetisi Galatama.KTB mengalahkan Pelita Jaya dengan skor telak 4-2 di partai finalnya.




Ilustrasi jersey KTB

Sumber



Gelar juara ini membuat mereka ditunjuk PSSI untuk mentas di ajang Piala Champions Asia (Liga Champion Asia),waktu itu mereka menggantikan tempat Yanita Utama dalam ajang ini.Sebelum bubar Yanita Utama sudah pernah ikut play off melawan juara liga Perserikatan (PSMS Medan) untuk dapat jatah main di Piala Champions ASEAN.Mereka sukses mengatasi perlawanan PSMS,dan masuk Piala Champions ASEAN.


Untuk lolos ke ajang Piala Champions Asia (Liga Champion Asia),mereka harus menjadi juara terlebih dulu di zona ASEAN.Waktu itu Yanita Utama sukses masuk partai puncak dan bertemu Bangkok Bank,klub asal Thailand.Di pertandingan yang paling menentukan,justru mereka kalah.


Seharusnya mereka tidak bisa main di Piala Champions Asia, namun Yanita Utama mendadak ketiban durian runtuh waktu itu.
Ketika klub Seiko,juara zona Asia Timur memilih untuk mengundurkan diri.Mereka terpilih menjadi wakil Indonesia di Piala Champions Asia,karena Yanita Utama keburu bubar duluan,maka perjuangan mereka diteruskan oleh KTB dari Kota Empek-Empek emoticon-Big Grin



Perjalanan Panjang KTB Di Asia



Waktu itu putaran final Piala Champions Asia 1985 (digelar 23 Januari 1986-29 Januari 1986),dilangsungkan di Arab Saudi. Kalah dari Al-Ahli 0-1 di pertandingan pembuka.Selanjutnya KTB berhasil terus tampil bagus dan pada pertandingan terakhir mereka mengalahkan East Bengal,wakil dari India dengan skor 2-0.


KTB berhak lolos ke babak semifinal sebagai runner-up Grup A.Sayangnya,KTB tak berdaya ketika melawan klub kuat bernama Daewoo Royals (Korea Selatan) pada babak semifinal.Mereka kalah 3-0,karena kalah kelas.Walaupun gagal masuk final,semangat anak-anak Palembang masih ada gan,buktinya mereka berhasil bangkit pada pertandingan perebutan tempat ketiga.




Skuat KTB musim 1986 di Piala Champions Asia

Sumber



Melawan wakil Suriah (Al-Ittihad Aleppo) KTB berhasil menang lewat gol semata wayang Zulkarnain Lubis.Kramayudha Tiga Berlian pun kemudian berhasil menjadi tim terbaik yang mewakili Indonesia dan mendapat juara ketiga di kompetisi bergengsi Asia ini emoticon-Beloemoticon-I Love Indonesia (S)
Prestasi yang diraih KTB sangat luar biasa,bahkan sampai sekarang belum ada satu pun tim asal Indonesia yang mampu menyamai prestasi klub asal Palembang tersebut gan.


Kehebatan Kramayudha Tiga Berlian juga menjadi sorotan di luar negeri.Lee Cha-man pelatih Daewoo,dan Park Chang-sung, kapten Daewoo sekaligus kapten Korea Selatan di Piala Dunia 1986. Mengatakan bahwa Kramayudha Tiga Berlian adalah tim yang sangat merepotkan mereka.Lee saat itu bahkan sampai memuji Zulkarnain Lubis dan Rully Nere,dua pemain bintang KTB.Zulkarnain Lubis dianggapnya seperti Maradona, sementara Rully Nere disebutnya bermain seperti Jean Tigana emoticon-Cool



Kegilaan Yang Berakhir Tragis


KTB bisa diibaratkan tim gila gan,saat baru terbentuk mereka langsung juara dua kali bahkan sukses masuk semifinal Piala Champions Asia.Selain melakukan kegilaan saat mendirikan Krama Yudha Tiga Berlian,dulu pemilik klub sebenarnya juga berencana tidak memberangkatkan timnya dalam Piala Champions Asia 1986 karena mendapati hasil buruk dalam pertandingan uji coba.Namun hal itu urung terlaksana,dan KTB tetap ikut pada akhirnya.


Sjarnoebi juga melakukan hal gila ketika membatalkan keikutsertaan Krama Yudha Tiga Berlian dalam gelaran Piala Winners Asia 1990/1991,setelah gawang Eddy Harto,kiper utama KTB kebobolan 12 gol saat membela timnas Indonesia dalam gelaran Piala Presiden di Seoul,Korea Selatan,pada tahun 1991.Ia menganggap mental Eddy Harto dalam keadaan tidak baik.


Selain faktor Edy Hato,alasan bubar KTB adalah karena mereka merasa dirugikan oleh AFC.Sebagai juara Piala Liga V/1989,KTB mewakili Indonesia di Piala Winners Asia I (1990-1991).Pertandingan babak I melawan Geylang International (Singapura) pun dilakukan di Indonesia (23 Desember 1990),bermain imbang 1-1.Saat di Singapura (29 Desember 1990),bermain imbang 2-2.Secara agregat gol berimbang (3-3),KTB unggul gol tandang dan sekaligus lolos ke babak II yang akan menghadapi tim Dalian (China).
Pertandingan babak II yang dilakukan secara home and away pun telah ditetapkan.Karena cuaca di China sedang kurang baik,AFC menetapkan tempat pertandingan di Singapura (29 dan 31 Januari 1991).



Jersey KTB

Sumber



AFC pun menetapkan jadwal ulang, di Palembang (28 Februari 1991) dan di Dalian (6 Maret 1991).Namun pertandingan itu lagi-lagi gagal terlaksana,namun kabar mengejutkan datang ketika PSSI menyatakan KTB menang WO 2-0 atas Dalian,faktanya hal itu tidak benar.AFC sendiri akhirnya meminta tanding ulang,tapi faktanya pertandingan ini juga tidak pernah terlaksana.Entah mengapa bisa serumit ini kasusnya ya gan ? emoticon-Bingung (S)


Pada akhirnya KTB memang mundur dari Piala Winners Asia tersebut,karena tidak ada kejelasan soal pertandingan melawan Dalian,selain itu tuntutan ganti rugi mereka juga tidak dikabulkan oleh AFC.Pada akhirnya KTB memutuskan untuk bubar,alasannya ternyata bukan karena Eddy Harto atau kekecewaan di Piala Wimners,melainkan KTB tengah mengalami krisis finansial.


Galatama musim 1991,Sjarnoebi Syaid mulai kesulitan untuk membiayai operasional tim.Salah satu pengamat sepakbola Sumsel Syamsu Ramel,mengatakan kala itu bahwa bisnis Sjarnoebi memang mengalami beberapa kendala,hal ini berimbas kepada prestasi dan internal klub itu sendiri.




Dalam kenangan,foto almarhum Zulkarnain Lubis.Pemain legendaris KTB yang dijuluki Maradonanya Indonesia.

Sumber



Para pemain mulai menunggak gajinya,karena tidak kunjung mendapatkan jalan keluar.Akhirnya KTB saat itu memikih buabr jalan dan menghilang dari kancah sepakbola Indonesia,ya seperti itu lah gambaran sepakbola kita dulu.


Berprestasi lalu menghilang, sayangnya waktu itu PSSI tidak sungguh-sungguh menangani masalah keuangan klub Galatama.Masalah Finansial adalah momok menakutkan yang kerap menghantui klub Indonesia yang bermain di Galatama,KTB pun mengikuti jejak Yanita Utama yang akhirnya harus lenyap untuk selamanya.




Stadionnya Beralih Fungsi Menjadi Sarang Monyet


Yang tersisa dari KTB adalah stadionnya saja gan,sebagai kenang-kenangan terakhir.Stadion Patra Jaya Pertamina didaerah Plaju,adalah homebase mereka kala itu,tahun 1991 hingga 2011 masih esksis sebagai gelanggang sepakbola.FYI dulu stadion ini memang dibangun Pertamina untuk kebutuhan masyarakat Palembang pada masanya.Banyak yang bilang stadion ini memiliki kontur paling baik di Palembang,stadion ini juga sempat menjadi tuan rumah event nasional dan Asia Tenggara.




Stadion Patra Jaya

Sumber



Akhir tahun 2014,stadion ini masih menjadi tempat latihan alternatif dari klub Liga Indonesia,adalah Sriwijaya FC yang kerap latihan disini gan.Namun stadion ini tidak lagi terawat,mulai dari kondisi lapangan,tribun yang ditumbuhi tanaman liar,tembok retak,dinding penuh coretan pilok.Halaman di luar stadion,kini menjadi tempat nongkrong cantik bagi para monyet-monyet ekor panjang setiap harinya.Stadion legendaris ini,kini beralih fungsi menjadi homebase monyet ekor panjang (haaaduuhhh emoticon-Nohope emoticon-Hammer (S))


FYI buat kalian yang tinggal di Palembang,daerah Plaju khususnya.Pasti pernah main-main kesini,mengantar anak atau keponakan untu sekadar wisata murah.Yakni memberi makan monyet ekor panjang emoticon-Ngakak (S) ,memang disekitar stadion ini banyak kawanan monyetnya gan.Warga sekitar menyebut monyet ini dengan nama Si Kondor emoticon-Big Grin


OOT sedikit untuk referensi sejarah ya om admin dan agan-agan semua.FYI kawasan stadion ini juga berada dekat dengan komplek makam Ratu Bagus Kuning,salah satu orang yang menyebarkan agama Islam di Palembang.Kondor sendiri adalah julukan bagi monyet yang dulu memimpin kawanan ini,dulu ia disebutkan sebagai siluman kera.Ia bertarung dengan Ratu Bagus Kuning karena tidak suka dengan kedatangan beliau,sang ratu pun lalu berhasil mengalahkan si monyet tersebut.




Tampak halaman luar Stadion Patra Jaya,yang jadi kandang monyet emoticon-Hammer (S)

Sumber



Sebagai gantinya para monyet menjadi pasukan bagi Ratu Bagus Kuning dan menjaga area makamnya sampai sekarang (sekaligus menjaga stadion Patra Jaya juga gan emoticon-Big Grin emoticon-Hammer (S)).Namanya diabadikan oleh juru kunci makam sebagai sebutan untuk memanggil monyet-monyet disekitar stadion tersebut,ketika beliau akan memberi makan mereka.Stadion legendaris ini menjadi kebun binatang dadakan sekarang,selain itu stadion ini kerap kali dijadikan tempat latihan sepeda motor atau mobil bagi warga.Sayang sekali ya gan tidak ada tindak lanjut dari pemerintah untuk renovasi stadion bersejarah ini.Stadion Patra Jaya menjadi kenangan-kenangan terakhir dari sang legenda.


Sekian dulu tulisan ane,semoga bisa menambah wawasan kita semua.Sampai ketemu lagi ditulisan selanjutnya,salam olahraga ! emoticon-Toast




Sumber: pemikiran dan opini pribadi
Referensi: sini,dan sini,sini juga
Ilistrasi: google imagea
Diubah oleh si.matamalaikat 23-05-2020 00:37
indramamothAvatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.7K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan