Iqiramadan21
TS
Iqiramadan21
[COC Ramadhan 2020] VLOG Ngabuburit : Temukan Seorang Kakek Misterius Saat Menjelajah


Comunity Online Competition Edisi Ramadhan 2020
"Menceritakan Kegiatan Pribadi Menjelang Buka Puasa"


Assalamualaikum Gansist, Apa kabar? Semoga kita selalu. Ada dalam keadaan sehat wal-afiat, diberikan kekuatan dalam menjalani puasa meski di tengah terjadinya wabah pandemi virus corona.




Kali ini, sambil ngabuburit nunggu berbuka, Ane akan mengajak Agan dan Sista untuk berkeliling dunia, lebih tempatnya menjelajahi tempat yang Ane sendiri belum pernah kesana, yaitu kaki Gunung Gede Pangrango 2958 MDPL yang terletak disebelah barat kampungku.

Kegiatan ini Ane lakukan untuk mengisi waktu luang Ane saat berpuasa (Ngabuburit) sekaligus membuat thread dengan tema "Menceritakan Kegiatan Pribadi Menjelang Buka Puasa."Pada Event COC Edisi Ramadhan kali ini.

Penasaran gimana? Yuk simak selengkapnya.

[COC Ramadhan 2020] VLOG Ngabuburit : Temukan Seorang Kakek Misterius di Kaki Gunung Gede Pangrango, "Kegiatan Menjelang Buka Puasa"



Gunung Gede Pangrango, merupakan sebuah gunung terbesar di provinsi Jawa Barat, yang terdapat banyak sekali air terjun, hewan-hewan lokal, juga sebuah flora yang menjadi ciri khas gunung ini, yaitu bunga keabadian Edelweis yang tumbuh alami di savana Alun-Alun Surya Kencana. Namun sayang, semua keindahan itu tak bisa kudapatkan lagi sementara ini, sebab wabah pandemi virus corona benar-benar telah menghentikan semua kegiatan. Namun, aku tak bisa berhenti berfikir.

Aku tinggal tepat di bawah kaki Gunung yang tinggi ini, dengan airnya yang jernih dan segar, rerumputan hijau, alam yang asri, masyarakat yang ramah, budaya yang masih kuat dan jauh dari polusi.

Untuk itu, aku masih punya harapan untuk menikmati Oksigen yang bisa kuhirup dalam-dalam, dan alam yang memanjakan mata. Di umurku yang hampir berkepala dua ini aku ingin lebih mengenal desaku secara mendalam, menikmatinya, mempelajarinya, hingga suatu saat bisa dipetik manfaatnya.

Jadi, kurencanakan sekarang pada Tanggal 16 Mei 2020 untuk melakukan Ekspedisi Penjelajahan di Jaki Gunung Gede Pangrango, bisakah aku mendapatkan pelajaran hari ini? Kita lihat nanti.

START




Pagi-pagi sekali, selepas melaksankan sholat Subuh aku bergegas merapihkan kamar dan seisinya, untuk bersiap-siap beraksi, dengan sepatu sport dan sebuah jaket, dapat melindungiku dari angin yang dingin, sedingin dia (Becanda).

Suhendar, temanku yang sudah menunggu di teras rumahk,u kuhampiri dengan tos-nya para lelaki sebagai sapaan. Mungkin mengucap Assalamualaikum lebih baik dan sangat dianjurkan, tapi untuk kehangatan di pagi yang dingin ini, tos adalah pilihan yang terbaik. Hal ini tidak untuk ditiru, ini seperti sebuah kebiasaan buruk untuk beberapa orang.

Bualan dan basa-basi sudah cukup panjang di atas sana, sebab suhu tubuh mulai menaik menyebabkan tubuh melakukan sistem eksresinya dengan baik, baru saja beberapa puluh meter tubuh sudah berkeringat, mengeluarkan beberpa kalori dan racun yang hinggap ditubuh, hingga pada akhirnya suhu sekitarpun sudah bisa beradaptasi.

Sangat panjang jika perjalanan diceritakan dengan detail dan kami pun tidak berinteraksi satu sama lain di perjalanan, kami hanya berlari fokus menuju tujuan, sampai akhirnya bisa tiba di peekenunana teh Satongge Valley dalam waktu kurang dua puluh menit.

Nafas tersenggal-senggal, waktunya menghela nafas panjang-panjang. Melihat embun-embun pagi bergelantung di pucuk teh, membuatku haus dan ingin sekali minum, sayang aku lupa membawa air minum sebotolpun, lebih tepatnya disengaja. Kan lagi puasa mwehehe.

Tapi, dalan keadaan puasa seperti ini, nampaknya kubuang jauh rasa itu, rasa yang telah kalah oleh keindahan menakjubkan yang diciptakan Sang Khalik.

Akupun kembali bersemangat untuk menjalani hari sambil menyusuri perkebunan teh, kadang-kadang ada dedaunan yang merasuk dan menghempas lembut tubuhku. ada juga embun-embun yang berjatuhan mengenai sepatuku hingga basah. ditengah-tengah perkebunan teh yang indah, sebuah gazebo terbangun disana, tempat yang cocok untuk beristirahat sejenak, mungkin sambil memotret alam sekitar yang indah untuk dipandang, bagus untuk dipajang, dan baik untuk dikenang.

Berikut beberapa gambar yang sempat diambil :













Tiga puluh menit kemudian, kamipun kembali bergerak. Alam ini terlalu nyaman untuk dinikmati, tapi masih banyak yang belum aku tahu.

Awalnya, kami berdua hanya berencana jika setelah ini rencananya adalah pulang. Tapi, kakiku masih ingin berjelajah sih, dan tanpa punya rencana nan tujuan kami hanya terus berjalan menyusuri perkebunan teh hingga tiba pada ujungnya.



Sebenarnya dulu kawasan ini bukan ujung, ini masih kawasan perkebunan teh juga. tapi kini kawasan ini sudah berubah menjadi pesawahan, kata orang kawasan ini sedang dalam proses pemulihan dan penyuburan tanah dengan cara dijadikan pesawahan dan ditanami sayuran untuk sementara, dengan pupuk-pupuk sayuran berkhasiat tinggi sebagai pemulihnya, tidak akan lama, mungkin sekitar 5 lima tahun kedepan.















Melihat alam disebelah barat yang begitu rendah, membuat sadar jika kami telah ada di titik yang cukup tinggi, entah berapa hektar kami berjalan, setelah melihat dengan peta elektronik pada ponselku, fakta menyatakan jika aku telah berjalan sejauh 3,8 Km. Hebat, aku tidak mempercayainya.

Berjalan mengalir tanpa rencana begitu sangat menyenangkan, namun jika tanpa arah dan tujuan akan sedikit menakutkan. Disinilah rencana dan tujuan kedua tumbuh, diciptakan lewat omong kosong yang terlontar dengan spontan, selanjutnya kita akan bergerak kearah selatan yaitu, kampung atau desa sebelah.

Sungai dan hutan kecil telah memisahkan keduanya, untuk bisa menjangkau kedaerah tersebut biasanya kita menggunakan transportasi roda dua atau roda tiga dengan ongkos yang cukup mahal, dan jarak yang lebih jauh lagi.

Tentu, sebab kita harus pergi kejalan raya sana, tempat dimana polusi berterbangan. Tapi, dalam suasana PSBB Parsial ini, semua orang tak bisa bepergian tanpa kepentingan mendesak. Alhasil, kita lebih memilih pergi melewati jalan pintas dengan cara melewati sungai itu, meski sebenarnya ada jalan pintas yang sudah disediakan oleh masyarakat, kita lebih memilih untuk mengexplore jalan pintas sendiri dengan modal nekad dan pengetahuan survival yang minim.

Ini terdengar cukup berbahaya. Tapi, kita punya mulut, mata, pendengaran, dan pemikiran yang tuhan berikan. Pepatah bilang

Quote:


Hanya itulah usaha kami.

Beruntung, beberapa petani menunjukan jalan itu, dan ternyata ada jalan pintas lain yang bisa disisuri. Tapi, jalannya licin, sempit, dan tanahnya gembur, kami siap melewati ini.





Itulah beberapa gambaran suasana sungai yang kita lewati.

Kakek Berbaju Putih Yang Misterius




Itulah mengapa di bagian judul, ada kata misterius.
Memang benar, ketika aku baru saja menyebrangi sungai, aku menemukan seorang kake bongkok yang memakai pakaian putih dengan satu tongkatnya.

Pertama, kami menyapanya dan menyalaminya awalnya kakek itu ramah tapi sedikit demi sedikit sikapnya mulai dingin, sebagai rasa penghormatan yang tinggi kami tidak berani berjalan mendahuluinya, meski perasaan sebenarnya agak takut. Tapi suhendar berkata "Mungkin dia penunjuk jalan, kita kan belum tahu jalan ini, jadi ikiti saja." Akupun mengiyakan.

Untuk menghilangkan keheningan, kami mencoba mengajak kaka itu mengobrol seperti menanyakan rumah kake itu, keadaan daerah sekitar, dan hal lainnya.

Nahas, kakak itu tetap dingin dan tak pernah berkata-kata. Kami jafi semakin takut, tapi kami tidak mungkin harus berjalan mendahuluinya untung saja ini siang hari.

Tak lama, kakek itu menyimpan tongkatnya dan berjalan tanpa tongkat didepan kami. Apa? Apa mungkin tiba-tiba kakek ini tidak membutuhkan tongkat ini? Ah sudahlah mungkin ia sudah cukup kuat untuk berjalan, tapi ....

Setelah berjalan menanjak melewati hutan, tibalah kami di pesawahan, artinya sebentar lagi kita akan tiba di desa sebelah yang kita tuju. Kemudian kakek itu berdiri dan memepersilhkan kami pergi. Sebagai pamitan, kamipun menyalaminya dan berterimakasih telah menunjukan jalan, kake itu mengangguk.

Tunggu!


Ada satu lagi yang aneh, saat kami tiba ada beberapa orang laki-laki paruh baya dan beberapa orang pemuda berbaju hitam, yang sejak kami datang mereka semua berdiri dan terus menerus melihat kedatangan kami. Dan saat kami mengucap permisi "Punten..."dan di jawab "Mangga...."

Mereka tidak menjawab sama sekali, wajah mereka semua datar dan cukup menakutkan, Apa mungkin mereka tuli? Tidak mungkinkan?

Untuk menghidari kejadian yang tidak di inginkan kamipun mempercepat jalan kami agar bisa cepat sampai di tujuan, anehnya mereka tetap saja melihat kami.

Ihhh sereemmm!

Kamipun telah tiba desa sebrang, untuk sedikit beristirrahat sejenak kami akan berkunjung kerumah kakakku yang tinggal di desa ini.

Singkat cerita, kamipun melupakan kejadian yang terjadi barusaja dan menganggap tidak pernah terjadi. Kini aku sedang duduk bersama kedua keponakanku yang baru saja lahir sekitar 3 minggu yang lalu.



Mereka lucu, bukan?

Setelah beristirahat sejenak, sekitar satu jam berlalu kami harus pergi kembali untuk pulang, Syahrul keponakanku mencegahnya. Ia ingin aku tetap ada di sini, tapi sayang waktu dan jarak begitu memaksa, kami benar-benar harus berpisah lagi. Untuk membujuknya, aku ajak ia Jajan terlebih dahulu, dan dengan polosnya dia rela melepas kepergianku yang hanya ditembus oleh uang jajan.

Sedikit sedih dan tak tega melihatnya, tapi aku sudah terbiasa berpisah dengan mereka, apa daya mereka sudah menjadi masyarakat disana, rumah mereka disana dan kamipun akan bisa bertemu kembali, Tentu.

Jadi tak usah sedih, ini hanya soal jarak dan waktu bukan soal kehilangan untuk selamanya.

Setelah itu, kami pulang menuju jalur yang berbeda, jalur pesawahan yang sudah disediakan oleh masyarakat, jalur yang biasa dilewati masyarakat saat pergi berkebun. Setibanya dirumah, kami pulang dengan tubuh yang lelah, sepatu kotor, dan cucian.

Tapi kami senang, kami sangat menikmati penjelajahan ini. Jadi kapan kalian akan berjelajah seperti kami, mengetahui lebih dalam lahi daerah disekitar kalian?

FINISH


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Nah gan jadi itulah VLOG Ngabuburit Ane hari ini, gak kerasa udah nulis 13.000 kata dan gak kerasa juga Ane tadi jalan-jalan sejauh 6 Km-an, maaf Gansist jika ceritanya terlalu panjang, karena Ane sangat bersemangat berbagi cerita bareng Agan dan Sista. Semoga menginspirasi yah.

emoticon-Toastemoticon-2 Jempolemoticon-Toastemoticon-2 Jempolemoticon-Toast

Sekian Wassalamualaikum ....

Spoiler for Keterangan ::


Sebenernya ada sih Video VLOG-nya, tapi gak tahu kenapa loading mulu pas mau input videonya, pas loading udah 100% eh malah gagal, kan greget. Kalau memungkinkan, mungkin nanti nyusul yah videonya.

Screenschootan Nyendol

Sumber : Dokumen Pribadi
Diubah oleh Iqiramadan21 16-05-2020 11:39
swiitdebbyabellacitranona212
nona212 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
817
15
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan