Apakah cinta itu sebuah hal mistis yang mampu menjadikan seseorang sangat takut akan sebuah kehilangan? Terkadang orang menakut-nakuti orang lain dengan mengatakan. “Jika dirimu ingin mengenal cinta, maka bersiaplah untuk terluka.” Yea, cinta memang sulit ditafsirkan dengan kata-kata. Walaupun pada kenyataan, manusia tanpa cinta hanyalah kekosongan yang abadi dalam hidupnya.


Terima kasih sahabat KASKUS di mana pun kalian berada. Bersama kalian semua isi perasaan serta pemikiran yang sederhana ini dapat tertulis dengan baik. Dan dapat tersampaikan di ruang bacanya sahabat semua. Meski semua tulisan saya memiliki keterbatasanya masing-masing.





Awaldari sebuah hubungan percintaan selalu saja menjadi hal yang luar biasa. Tidak dipungkiri, apabila seseorang sedang dilanda perasaan jatuh cinta. Tentunya memiliki banyak cara yang unik. Bisa saja melupakan sarapan, lupa mandi, lupa mengerjakan tugas, dll.


Rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Mengakibatkan orang tersebut melupakan banyak aktivitas penting. Hanya untuk tidak mau ketinggalan kabar, fokus membalas pesan, saling menelepon, mengatur jadwal untuk berkencan. Semuanya dilakukan demi mewujudkan cita-cita perasaan.


Tahap awal, tentunya paling indah. Mereka menyepakati hal-hal yang tidak semestinya dijanjikan terlebih dahulu. Seperti; Harus sehidup semati, selamanya. Banyak alasan indah yang tercipta disaat awal. Selalu bersama disetiap saat, melakukan semua aktivitas bersama. Ke tempat wisata, ke warkop bersama. Dan masih banyak cara yang dilakukan remaja pada saat awal menjalani hubungan percintaan.


Namun, komitmen bersama pada awal menjalani hubungan, bisa saja kandas di tengah jalan. Entah seperti bagaimana alasan dibalik semua itu.


Tentunya, hubungan yang sudah tercipta begitu lama, pasti memiliki kenangan begitu indah. Bahagia tentunya. Sedih pun pasti ada, tetapi palingan cuman sebentar.


Setelah hubungan percintaan menjumpai kegagalan dan tidak ada niat untuk saling mempertahankan. Maka, musnahlah seketika semua komitmen yang telah tercipta. Perlahan renggang dan menjauh. Sama-sama merasakan keterpurukan yang dalam. Dengan menerima segala keputusan.


Selebihnya hanya penyesalan semata, hingga terseranglah penyakit tidak bisa dengan mudah saling melupakan. Alasannya, paling tidak hanyalah.


1. Merasa Sakit Hati




Bukankah hal seperti ini yang akan dijumpai pertama kali, setelah berpisah? Hubungan manis di awal, tiba-tiba kandas dan menjadi karang dalam benak. Sakit hati berkepanjangan, akan sangat berpengaruh pada poin sulit membuka diri dengan orang baru.


2. Tidak Bisa Menerima Kenyataan




Hal ini pun, mejadi alasan. Beberapa bentuk persoalan dalam hubungan yang kemudian merusak kisah yang sebelumnya baik adanya. Bisa saja, ada orang ketiga. Atau faktor perbedaan strata sosial kemudian tidak disetujui oleh keluarga. Sangat besar kemungkinan seseorang akan stres kemudian tidak lagi ingin jatuh cinta.


3. Merasa Dirugikan




Bisa jadi, seseorang akan mengalami trauma dalam dirinya. Kemudian memilih berhenti berpikir mengenai percintaan. Karena merasa dirinya dirugikan dengan hubungan percintaan sebelumnya.


Kita ketahui bersama, tidak mungkin dalam menjalani sebuah hubungan pecintaan tidak ada materi yang dikeluarkan. Sederhananya, makan bersama, jalan bersama ke tempat-tempat rekreasi. Hal demikian tentunya materi yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, ada tenaga, pikiran dan waktu yang terbuang percuma. Selebihnya tentu harga diri yang sangat dirugikan, bukan?


4. Merasa Bersalah Dalam Diri




Penyesalan selalu saja menjadi teman baik diakhir sebuah kisah cinta. Merasa bersalah dalam diri pun bisa menjadi alasan. Seseorang akan menyesal dan takut menjalin kisah dengan orang lain lagi.


Karena kekurangan dalam dirinya, dia akan takut perbuatanya bisa saja diulangi lagi. Misalnya dengan orang sebelumnya mereka tidak mampu saling terbuka untuk menerima kekurangan pada masing-masing pribadi. Kisah sebelumnya berakhir karena kurangnya saling percaya. Hal yang sebenarnya baik-baik saja. Tetapi karena karakter dalam diri yang tidak terbuka. Akhirnya cinta pun berakhir di ujung kegagalan. Merasa bersalah pun dapat mengakibatkan seseorang akan sulit membuka lembaran kisah cinta baru.


5. Belum Menemukan Kecocokan




Karakter setiap orang akan sangat berbeda tentunya. Perihal menunggu akan kesamaan pemikiran, kesamaan kecukupan dalam pribadi masing-masing. Hal ini akan berdampak pada kesulitan bagi diri sendiri. Sangat susah menemukan kecocokan seperti yang diharapkan untuk bisa saling menerima. Yang penting hanyalah bisa menerima apapun itu dan saling melengkapi. Itulah kesungguhan cinta.


Akhirnya sebuah harapan untuk kita semua. Hanyalah berani mengungkapkan kekurangan serta kelebihan dalam diri kita kepada orang yang kita cintai.


Dengan demikian, komitmen dalam sebuah hubungan asmara akan sangat indah. Dan pastinnya bertahan lama. Hingga melanjutkan diri kepada hubungan yang lebih serius. Berjalan bersama dalam kebahagiaan hubungan, hingga maut memisahkan raga, tetapi tidak untuk perasaan.


Sekian.