i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Anies Ingin Sekat Pemudik Kembali ke Jakarta, Polisi Minta Aturan dan Anggaran


Anies Ingin Sekat Pemudik Kembali ke Jakarta, Polisi Minta Aturan dan Anggaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan aturan jelas sebelum membatasi pemudik yang ingin kembali ke Jakarta.

Menurut Sambodo, bukan pekerjaan mudah menegakkan larangan mudik atau mencegah orang kembali ke Jakarta dari kampung halaman.

"Tetapi ada satu lagi statement dari Bapak Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) yang mengatakan orang setelah mudik, masuk Jakarta akan dipersulit. Artinya harus ada cek kesehatan dan sebagainya. Pertanyaan saya, yang mau periksa mereka siapa?" kata Sambodo dalam diskusi online tentang Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran yang disiarkan langsung melalui Zoom, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, butuh anggaran cukup besar untuk melaksanakan penyekatan di pos-pos pengamanan agar pemudik tak meninggalkan Jakarta atau kembali dari kampung halaman.

"Apalagi nanti kalau kami disuruh menyekat balik, berarti kami harus main dua, menyekat larangan mudik, kemudian menyekat orang masuk Jakarta dengan ketentuan," ujar Sambodo.

"Apakah Pemda DKI mau biayai kegiatan ini ataukah kami pakai anggaran Polri lagi?" sambungnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengingatkan warga untuk tetap tinggal di Jabodetabek selama pandemi Covid-19. Warga yang terlanjur mudik, kata Anies, tidak akan bisa kembali ke Jakarta dengan mudah.

"Jadi hati-hati, kalau pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta lagi dalam waktu singkat," kata Anies, Jumat lalu.

Anies menyatakan, Pemprov DKI Jakarta akan membatasi pergerakan orang yang ingin memasuki wilayah Ibu Kota ketika musim Lebaran selesai. Pemprov DKI saat ini sedang menyusun regulasinya

Regulasi tersebut, kata Anies, akan memperketat pergerakan orang dari luar daerah yang ingin memasuki wilayah Jakarta, termasuk para pemudik yang ingin kembali ke Jakarta setelah Lebaran.

"Nanti kalau regulasinya sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk ke Jakarta," ujar Anies.
sumber

*******

Anies mengancam?
Mana bisa.
Anies adalah tipe pemimpin masa depan yang menjunjung tinggi pluralisme serta sangat membela masyarakat kecil.

Coba perhatikan.
Dalam masa pandemi wabah corona ini, Jakarta sangat cepat dalam penanganannya. Bahkan Anies dinilai paling terdepan dalam hal penanganan Corona.

Tak terdengar sama sekali adanya pusat kesehatan masyarakat entah itu Puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah atau Kecamatan yang kekurangan APD sampai mereka memakai jas hujan. Tak terdengar oleh kita soal tes rapid yang harus menunggu hingga 3 jam atau soal rapid tes yang tidak berjalan. Bahkan soal rapid tes ini, Pempov DKI Jakarta telah memakai semua alatnya yang diberikan oleh pusat atau dari sumbangan yayasan Tionghoa yag jumlahnya ratusan ribu.

Anies dengan kepimpinannya yang sangat hebat dan keren telah mengalihfungsikan hotel bintang 5 milik Pemprov DKI Jakarta untuk tempat istirahat para tenaga kesehatan. Sementara pemprov lain justru mengalihfungsikan sekolah-sekolah untuk tempat istirahat tenaga kesehatan.

Yang paling spektakuler adalah, bahwa Anies lah yang pertama meminta lockdown. Ini bukti kesiapan Pemprov DKI Jakarta menjaga hidup dan kehidupan masyarakat Jakarta. Dan andai pusat mengijinkan tapi tak bisa membiayai seluruh masyarakat Jakarta dalam masa lockdown, APBD DKI Jakarta yang puluhan triliun akan disiapkan oleh Anies. Jadi jangan berpikir Anies tak berpikir maju kedepan. Istilah by name by address yang disuarakan Anies sebesar 1,1 juta orang itu benar adanya. Dan itu disupport Anies. Bahkan jikapun pemerintah tak jadi mensupport jumlah lain sebesar 2,8 juta orang yang disisihkan sebesar 850ribu per orang, Anies akan tetap mensupport dari dana APBD DKI Jakarta. Keren kan? Dan hasilnya terlihat nyata. Bansos diberikan ke masyarakat sesuai dengan nilai awal yang dikatakan Anies yaitu 1 juta per orang. Tidak lebih tidak kurang. Seminggu sekali sesuai jadwal. Ada daging sapi dan daging ayam seperti yang Anies katakan didepan Aa Gym yang menatap terkagum-kagum dengan mata berbinar-binar. "Sungguh mulia sekali hatimu wahai pemimpin ummat yang tidak ujub." Begitu mungkin kata Aa Gym dalam hati.

Ada lagi. Anies juga memberi masker gratis sejumlah 20 juta kepada masyarakat Jakarta. Dan Anies bereaksi keras ketika PD Pasar Jaya menjual masker seharga 300ribu rupiah per pak. Dia marah sehingga langsung mencopot petinggi PD Pasar Jaya saat itu juga. "Jangan berbuat dzalim pada masyarakat Jakarta yang sangat saya lindungi!" Begitu katanya dengan amarah yang meluap-luap.

Dan sekarang, Anies akan meminta bayaran pada masyarakat Jakarta yang sempat mudik jika ingin balik ke Jakarta? Fitnah itu.

Anies gak akan sekejam itu. Ingat dong jargon Anies, Jakarta untuk semua. Maju kotanya, bahagia warganya.

Bahkan Anies sengaja mencabut larangan motor masuk Sudirman-Thamrin. Anies juga menutup jalan umum demi PKL. Memberi lahan di trotoar yang sudah direnovasi dengan uang ratusan milyar bagi PKL. Dan semua itu bisa jadi adalah pendukung militan Anies saat pilkada tahun 2017. Tak mungkin Anies melakukan hal tersebut.

Berapa sih dana untuk melaksanakan penyekatan jalan agar mereka yang mudik tak bisa kembali ke Jakarta? 500 milyar? 2 triliun? Bilang aja. Anies pasti akan menyiapkan. Bahkan Anies pasti akan merelakan dana operasional gubernur yang nilainya tidak seberapa itu.

Jadi, masih meragukan seorang Anies Baswedan?

emoticon-Cool

Catatan :

Jangan percaya komen ini. Ini hanya untuk pendukung Anies Baswedan.
Yang penting #anieskere

makolaAvatar border
saeful07Avatar border
fatqurrAvatar border
fatqurr dan 41 lainnya memberi reputasi
40
2.3K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan