Aboeyy
TS
Aboeyy
Toko di Atas Lahan Eks Kuburan Membawa Sial?


Ilustrasi Kuburan

Kuburan adalah tempat pemakaman manusia yang sudah wafat. Kuburan identik dengan kesepian dan kesendirian. Karena itu, dalam dunia mistik, tanah kuburan sering dijadikan media 'ilmu pembenci', yaitu ilmu untuk membuat dua orang yang awalnya saling menyayangi menjadi saling bermusuhan, toko/warung yang semula ramai menjadi sepi pembeli, dan sebagainya.

Meski demikian, tanah atau lahan eks pekuburan tetap banyak dilirik dan diincar para pengembang pertokoan, jika posisinya dinilai strategis secara ekonomi. Misalnya di pinggir jalan raya, banyak/sering dilalui masyarakat, dan lain-lain.

Selain itu, pihak keluarga pemilik lahan kuburan juga banyak yang tergiur untuk menjualnya, karena harganya yang lumayan tinggi. Mereka rela membongkar makam para leluhurnya itu untuk dipindahkan ke tempat lain, lalu menjual eks lahannya.

Selanjutnya di atas lahan itu dibangun pertokoan, pasar atau tempat jual beli lainnya, seperti yang Ane saksikan dekat rumah Ane sendiri.

Namun berdasarkan pantauan Ane, toko-toko yang berdiri di atas lahan eks kuburan itu relatif sepi pengunjung/pembeli. Sebagai contoh, toko-toko yang ada dekat rumah Ane itu, di sana ada Bank, toko sepatu merek terkenal, dealer mobil, Notaris, dan toko tekstil.

Dalam pengamatan Ane, toko-toko itu terlihat sepi jika dibanding toko lain yang sejenis di tempat lain, meski posisinya tidak terlalu strategis. Bahkan toko-toko yang Ane sebut itu adalah penyewa terakhir (saat ini), setelah beberapa kali pergantian pihak penyewa yang berjualan di toko tersebut. Penyewa sebelumnya rata-rata hanya bertahan sekitar 6 bulan, lalu pindah atau berhenti berjualan di sana, entah karena kurang laku atau ada sebab lain.


Taman Kamboja Banjarmasin

Contoh lain adalah Taman Kamboja di Kota Banjarmasin. Taman ini sebelumnya adalah lahan pemakaman umum untuk etnis tertentu. Kemudian makam itu dibongkar oleh pihak Pemko Banjarmasin dan dipindahkan ke kota Banjarbaru. Selanjutnya eks lahan kuburan itu dijadikan 'Pasar Blauran'. Tidak sampai satu tahun, pasar itu kemudian bubar, karena menurut pedagang setiap hari semakin sepi pembeli.

Kemudian lahan itu dijadikan Taman Kamboja, sebagai Ruang Terbuka Hijau dan Arena Bermain Anak. Namun sampai sekarang taman itu relatif sepi. Banyak alat-alat bermain yang rusak, bukan karena sering dipakai, tapi karena terbengkalai.

Melihat fakta tersebut, Ane berasumsi bahwa mungkin benar bahwa lahan eks kuburan itu membawa sial. Jika dibangun toko/pasar di atasnya, maka akan sepi pembeli. Dijadikan arena umum pun tetap akan sepi.

Ane tak bisa memastikan hal tersebut. Hanya saja, jika kita bandingkan dengan perumahan yang dekat dengan kompleks pekuburan, katanya rumah tersebut akan sulit untuk dijadikan agunan ke Bank. Alasannya, pihak bank katanya juga khawatir, jika rumah itu nantinya disita, maka susah/lambat lakunya saat dilelang.

Ada yang menganggap kuburan itu menyebarkan aura negatif terhadap rumah, menimbulkan kesan angker, terlalu ramai saat lebaran, dan sebagainya.

Intinya, rumah dekat apalagi di atas eks lahan kuburan dianggap membawa sial terhadap rumah dan pemiliknya. Namun kebenaran hal ini tentu harus dikaji dan diteliti lagi.(*)
****
Opini pribadi, dan ini.
Diubah oleh Aboeyy 08-04-2020 09:18
sebelahbloginfinitesoulnunu403
nunu403 dan 20 lainnya memberi reputasi
19
5.6K
78
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan