Walau tak lockdown nampaknya Jakarta adalah pusat penyebaran virus covid-19. Mereka yang terpapar sementara ini dari kalangan menengah atas, tentu saja mereka sering mobile baik ke negara luar atau ke berbagai daerah. Ini yang membahayakan, interaksi sosial menengah ke atas pun sering dengan orang asing, pejabat, bahkan sekelas Menteri pun terpapar.

Kalau sudah begini gimana? Ya harus patuhi himbauan sosial distance, walau akan mengorbankan banyak orang terutama rakyat miskin yang bekerja harian, atau orang tunawisma, dan orang gila di pinggir jalan. Mereka yang biasa mencari makan dari tempat sampah restoran akan sedikit sekali hasilnya, karena restoran sepi tak ada pembeli.

Satpol PP siap membubarkan massa yang berkerumun, memang mall tetap buka, pasar tetap buka, masjid tetap buka tapi di larang berkerumun dan menciptakan keramaian.





Otomatis kalau ada orang yang terjatuh di jalan, jangan langsung tuduh kena corona tapi penyakit maag akut yang sudah menyerang lambung bisa mengakibatkan sakit yang tak tertahan.

Efek dari ini semua, akhirnya langit Jakarta membiru dimana semua kendaraan tak banyak yang beroperasi. Pom Bensin pun sepi, hanya ada beberapa orang lalu lalang karena memang belum total lockdown.

Tapi ini menggambarkan situasi dunia yang sangat kritis, mereka yang bertahan adalah kaum muda yang kuat imunnya sedangkan mereka yang tua bila terpapar virus covid-19 sudah menunggu malaikat maut datang. Imun tubuh mereka berkurang, maka secara tak langsung ini adalah genosida kaum tua.





Italia, China dan Iran sudah merasakan dampaknya karena disana banyak yang meninggal terinfeksi virus yang membuat pemerintah mereka pun pusing. Untuk itu sebagai Ibukota Negara Jakarta pun kini sepi seperti lebaran, tak ada orang yang sengaja keluar rumah. Bahkan youtuber dengan followers jutaan pun kena semprot tetangga mereka karena masih aktif membuat konten di luar rumah.

Bersabarlah kawan, doakan saja badai pasti berlalu. Di takutkan bila kita paksakan berkumpul dan ramai-ramai akan membuat pasien bertambah, sedangkan SDM medis juga kurang. Akan ada pasien yang terlantar dan bila tak ditangani dengan baik maka akan bertambah lagi korban yang meninggal.





Bukan Indonesia saja tapi dunia telah mengalami hal serupa, imun bumi sedang bekerja untuk itu pikirkanlah dan renungan dengan akal logika kenapa terjadi? Bumi berproses mengeluarkan kotoran dari tubuhnya, dan manusia yang membuat kotor bumi jadi manusia adalah sumber penyakit bagi bumi.

Setidaknya yang bisa kita lakukan hanya stay at home, dan ingat takdir Tuhan kalau sudah ikhtiar sampai ngumpet dirumah masih terpapar juga itu yang dinamakan takdir.

"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" salam, saya c4punk see u next thread.