Siapa bilang membosankan? Yuk, dinikmati sambil bermain.





Jika bagi sebagian orang diliburkan selama 14 hari dan harus stay #mumpungdirumah itu membosankan, maka tidak bagi saya. Kenapa? Buat saya, rumah adalah tempat ternyaman. Bukan berarti anti sosial, nih. Tetapi memang lebih nyaman untuk memilih tinggal dan beraktivitas di dalam rumah ketimbang berkumpul dengan banyak orang kecuali mendesak atau ada kepentingan. Istilah kerennya, Emak rumahan.

Bagaimana dengan anak-anak? Mereka awalnya kurang memahami arti libur dadakan ini tujuannya buat apa, tapi karena gaung 'Corona' kian akrab terdengar dari media, pelan-pelan mereka pun mengerti. Inilah sisi positifnya, jadi kita selaku orang tua sedikit terbantu saat menjelaskan kenapa melarang bermain di luar rumah.

Anyway, saya tinggal di desa yang kebanyakan berprofesi sebagai petani. Merebaknya wabah pandemi kali ini bertepatan dengan berkah panen raya. Yes! Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umatnya, itu adalah satu hal yang harus kita percaya.

Jadi kegiatan apa yang dilakukan di rumah ala warga desa seperti saya? Tetap beraktivitas seperti biasa, tapi mengurangi kegiatan di luar rumah (khususnya tempat ramai). Bosan? No! Justru makin intens berkumpul dengan keluarga.

Berikut tips ala saya selama masa libur sebagai upaya memutus mata rantai menyebarnya virus. Di antaranya :

1. Menjemur padi di halaman rumah.

Live must go on, Gan. Tidak mungkin padi yang sudah dipanen kita biarkan begitu saja, kan? Toh, masih di lingkungan rumah dan sinar matahari itu bagus buat kesehatan, loh. Jangan salah.

Gambar : dokpri

2. Uji nyali menjadi guru.

Tidak semua orang dianugerahi bakat menjadi pengajar. Buat saya ini adalah tantangan yang cukup membuat emosi, Gan. Harus menemani mereka mengerjakan tugas sekolah yang terpaksa dibawa ke rumah, its not easy. Salut buat semua 'Guru'. So, perbanyak stok sabar, Sista. Eaaakk ...!

gambar : dokpri

3. Bongkar harta karun si kecil.

Karena anak-anak dianjurkan bermain di dalam rumah, tidak ada salahnya kita bongkar-bongkar kardus mainan lama. Ajak mereka kembali bernostalgia dengan permainan yang mungkin ... terlupakan. Kita juga bisa ikut terlibat dan dijamin bocah akan merasa senang. Jadi lupa minta main ke luar rumah, deh.

dokpri

4. Masak bersama.

Eiitts! Bukan hanya yang punya anak cewek saja, karena anak cowok pun bisa banget. Mereka senang loh, saat diberi tugas untuk memotong sayuran atau sekadar menyaring tepung dan memecahkan telur. Bikin kue kesuakaan, lebih higienis, kan? Jangan takut kotor, Sista. Moment cuci tangan pakai air sabun itu, edukasi yang sangat penting juga.





5. Berkreasi dengan hobby

Karena saya hobby nge-craft, jadi anak-anak sudah tidak asing lagi dengan benang dan jarum. Menyenangkan, loh? Bisa dicoba, deh.



6. Berkebun

Sisa lahan yang secuil di belakang rumah, bukan halangan untuk menanam beberapa bunga atau bumbu dapur, Sista. Kalau kita ulet mengarahkan, bukan tidak mungkin mereka juga bertanggung jawab atas tanamannya sendiri.



7. Nonton TV

Tidak diragukan lagi, moment ini adalah klimaks dari semua aktivitas yang kita lakukan seharian penuh. Jangan biarkan jarum jam berlalu hanya dengan menatap layar televisi ya, Sis? Selingi dengan humor atau bincang kecil antar anak dan keluarga. Efektif untuk menjaga komunikasi, loh?


Masih banyak lagi kegiatan lain yang bisa kita lakukan di dalam rumah. Jadi manfaatkan waktu dengan bijak ya, Gansis? Jangan lupa cuci tangan. Bukankah semua penyakit ada obatnya? Hanya mungkin belum ketemu formula yang tepat. Kita doakan saja agar wabah ini cepat berlalu, ya?

Bravo, Indonesia! Bersama kita lawan corona.
Stay, #mumpungdirumah.

Semoga bermanfaat.

Gambar: Dokumen pribadi
Tulisan: Opini pribadi