Surat kabar elektronik dan cetak memberitakan peekembangan penyebaran Corona di berbagai negara, dan telah memastikan bahwa ini sebuah Pendemic. Virus ini akan menyebar seluas-luasnya dengan memakan banyak korban selama masih banyak interaksi secara fisik.

Vietnam telah membuktikan cara yang terbaik yaitu pengisolasian wilayah yang terdampak atau terpapar virus ini, dan hasilnya sangat memuaskan.

Jadi jalan satu-satunya yaitu dengan menghambat penularan dan perkembangannya. Self Quarantine adalah solusinya.

Presidenpun memberi perintah untuk melakukan isolasi diri secara serempak selama 14 hari. Sementara diawali dari lembaga pendidikan, dan himbauan wajib pada masyarakat untuk tidak berada di keramaian atau tempat umum seperti mall, dan ini wajib dipatuhi.

Para ahli ada yang menyatakan sebenarnya belum bisa diketahui cara penyebaran Covid-19 ini, maka hanya menyamakan dengan yang mirip yaitu SARS yang melalui droplet. Virus akan berpindah dari tangan ke tangan, menempel pada benda-benda. Jadi media penularan adalah tangan atau anggota badan.

Hingga ada anjuran jaga wilayah wajah anda, karena di sana banyak lobang sebagai jalannya virus masuk.

Mumoung di rumah?
Ini gak ada kata mumpung, di rumah tetap ada kegiatan yang sama seperti sebelum ada sosial distancing. Walau tak bisa bersua untuk sementara tak perlu galau. (Cukup Emak saja😁)
Lantas apa yang harus dilakukan selama 14 hari?
Waow jangan khawatir tidak ada waktu untuk ke mana-mana semisal berenang atau rekreasi bagi anak-anak. Karena selama dalam masa karantina ini tugas dari guru selalu ada melalui media online, dan orang tua sebagai ganti guru wajib mengawasi.



Ini kisah ane, yang agak kelabakan ketika mengawasi anak-anak mengerjakan tugas sekolah. Ke rental untuk mencetak lembar tugas lalu mengirim foto tugas yang sudah dikerjakan, itu akan terjadi selama 14 hari. Sedikit menyita waktu ane untuk menulis. Belum lagi pekerjaan rumah bagai inem yang menumpuk. Waktu bertemu anak-anak 24 jam ini sebuah night mare saat mereka berselisih, tak mau mengalah satu sama lain karena hal sepele, gubraakkk. Sungguh luar biasa mereka. Tak cuma bikin ane sesak napas bisa juga bikin jantungan dan sakit tenggorokan 😜

Walau pun begitu ane tetap harus mengajarkan patuh dan disiplin serta menumbuhkan empati pada diri mereka untuk membantu pekerjaan rumah, setelah tugas sekolah selesai. (Emak harus di tolong eh dibantu).



Di Sabtu dan Minggu nanti, ane ajari yang perempuan menjahit dengan tangan, sekiranya ada baju yang robek, juga membuat kue kering bersama. Sedang yang laki-laki sudah biasa membuat ketrampilan dari barang bekas. Biar tidak jenuh walau di rumah tugas sekolah masih mengiringi.

Ketika tugas sekolah usai maka anak-anak bisa diajak membuat ini



Selain itu ajarkan juga pada mereka melakukan ini tanpa memandang usia. Pembiasaan yang baik sejak dini akan terbawa hingga dewasa nanti



14 hari adalah libur untuk mengkarantina diri, jadi mereka paham tidak merengek minta pergi jalan-jalan. Hanya bermain di halaman dengan teman sebaya untuk membuang kejenuhan. Selain membaca buku fiksi.

Apa lagi ane, biasanya berseragam ke pos paud jadi bisa berdaster dengan menginstruksi kegiatan siswa kecil-kecilku melalui grup WA wali murid.

Yang pasti ada keuntungan selama 14 hari yang ane dapat, kesempatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak dan mereka terhindar dari jajanan bebas. Walau sebenarnya suer ane kepikiran para pedagang jajanan keliling, penghasilan mereka kan dari sana. Semoga ada rejeki dari pintu lain buat mereka.

Oke, selama libur darurat alias isolasi secara serempak selama 14 hari, lakukan dengan hati yang rela dan tabah. Bila mulai ada tanda-tanda kebosanan segera hubungi teman dekat atau grup kece agan lewat sosial media.
Mari lawan wabah dengan mengurangi kegiatan tak penting di luar rumah. Sosial Distancing bukan berarti tak melakukan apa-apa, bukan berarti tidak bisa berinteraksi atau berkreasi.






Beranda Isolasi, 19.02.2020