gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Poin-poin Hasil Rapat Mendagri-Anies Bahas Corona


Jakarta - Mendagri Tito Karnavian dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk bersama membahas soal penanganan virus Corona (COVID-19) di Jakarta. Ada sejumlah topik yang dibahas keduanya. Apa saja?
Tito awalnya menyambangi Gedung Balai Kota DKI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/3/2020) sekitar pukul 12.50 WIB. Tiba di Balai Kota, Tito disambut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Keduanya kemudian masuk ke dalam gedung.

Berikut poin-poin penjelasan hasil rapat Mendagri-Anies:

Anies Tak Buka Semua Langkah Penanganan Corona

Mendagri Tito mengatakan banyak langkah-langkah penanganan virus Corona yang sudah dilakukan oleh Anies.

"Tadi Bapak Gubernur menjelaskan langkah-langkah yang disampaikan Bapak Gubernur. Sudah banyak langkah yang dilakukan beliau," kata Tito dalam jumpa pers di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020).

Kendati demikian, Tito mengatakan tak semua langkah penanganan COVID-19 yang dilakukan disampaikan ke masyarakat. Sebab, kata dia, Anies tidak ingin menimbulkan kepanikan.

"Namun tidak disampaikan secara terbuka, karena kita tidak ingin menimbulkan publik kemudian menjadi panik, dan lain-lain," ujarnya.


Tito Tegaskan ke Anies Pesan Jokowi soal Lockdown


Dalam pertemuan itu, Tito menegaskan pesan Presiden Jokowi bahwa karantina wilayah atau lockdown merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Pak Presiden telah menyampaikan bahwa untuk karantina kewilayahan, kepala daerah harus konsultasikan dengan pemerintah pusat," kata Tito dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Turut hadir dalam konferensi pers ini, Anies Baswedan. Tito mengatakan bahwa konsultasi kepala daerah berkaitan dengan lockdwon tersebut dilakukan dengan gugus tugas percepatan penangana virus corona yang dikepalai oleh Kepal BNPB Doni Monardo. "Kita tahu bahwa dalam Undang-undang kekarantianaan kesehatan, dikenal dengan mulai dari karantina rumah, rumah sakit, wilayah dan sosial. Nah ini untuk pembatasan wilayah yang kadang kita sebut dengan istilah lockdown, dalam UU itu ada 7 yang dipertimbangkan," tutur Tito.

Tito mengatakan, untuk melakukan karantina wilayah tidak cukup dengan mengacu pada UU karantina semata. Karena untuk melakukan karantina akan berimbas pada aspek ekonomi dan aspek sosial keamanan.
"Kami sampaikan karantina kewilayahan ini, karena menyangkut aspek ekonomi maka selain uu itu, untuk pembatasan wilayah dan pembatasan sosial, dalam jumlah besar itu adalah menjadi kewenangan pusat. Ekonomi juga berkaitan langsung dengan masalah moneter dan fiskal menjadi yang merupakan kewenangan pemerintah pusat," tutur Tito.

Tito Sebut Kematian Corona Rendah

Tito menyatakan tingkat kematian akibat COVID-19 termasuk rendah ketimbang virus lainnya.

"Kita pahami bahwa COVID-19 ini sebetulnya virus yang fatality rate-nya relatif rendah atau dampak kematian relatif rendah dibandingkan dengan virus-virus lainnya," kata Tito usai rapat dengan Anies, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/3/2020).

Tito tidak ingin masyarakat panik. Soalnya, kepanikan berpotensi menimbulkan dampak lain, termasuk penyakit yang membahayakan masyarakat. Meski Case Fatality Rate (CFR) virus itu relatif rendah, bukan berarti virus itu bisa diabaikan. Orang lanjut usia dan orang yang punya penyakit bawaan rentan terkena dampak mematikan dari COVID-19.

"Sekali lagi tingkat kematian COVID-19 ini relatif rendah dan banyak case menunjukkan bahwa banyak yang sembuh dengan sendirinya ketika daya tahan tubuh memang kuat, namun kita berkewajiban mencegah terjadinya penularan," tutur Tito.

Anies Klaim Koordinasi Corona ke Mendagri

Anies menjelaskan, pertemuannya dengan Tito ini untuk mengkoordinasikan perihal penanganan COVID-19. Kendati demikian, dia menegaskan selama ini memang telah berkomunikasi dengan Tito soal penanganan virus Corona.

"Kami mendapat tamu kehormatan, Bapak Mendagri. Kami selama ini komunikasi terus, saling koordinasi untuk memastikan langkah-langkah dalam pengendalian COVID-19 dijalankan dengan baik dan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan inline," ujar Anies.

Tito yang berdiri di samping Anies pun membenarkan pernyataan Anies tersebut. Dia mengaku memang memilih datang ke Balai Kota DKI untuk mengkomunikasikan perihal penanganan COVID-19.

"Tadi memang semula Bapak Gubernur akan ke kantor Kemendagri tapi saya menyampaikan saya yang ingin datang ke Balai Kota. Selama ini komunikasi sudah banyak kita lakukan terutama dalam menghadapi isu COVID-19 ini," kata Tito.

Tito Janji Sampaikan Masukan Anies ke Gugus


Tito mendapatkan masukan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19). Tito memastikan masukan Anies akan disampaikan kepada gugus tugas percepatan penanganan Virus Corona yang dikepalai Kepala BNPB Doni Monardo.

Hal itu disampaikan Tito dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta setelah berdiskusi dengan Anies. Tito awalnya mengungkapkan pembicaraan dengan Anies.

"Namun ada langkah-langkah antisipasi lain yang sudah dilakukan Bapak Gubernur, di antaranya masalah transportasi ini terutama dalam rangka untuk menerapkan kebijakan social distancing, yaitu menjaga jarak masyarakat, sehingga dalam suatu case atau LRT, MRT, gerbong jumlahnya dikurangi sehingga terjadi jarak, jangan sampai bertumpuk," kata Tito di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020).

"Nah untuk itulah masukan-masukan dari Bapak Gubernur yang saya lihat cukup sistematis, nanti saya akan sampaikan ke Gugus. Saya akan sampaikan masukan-masukan, dari strategi dan langkah-langkah yang telah dilakukan Bapak Gubernur," imbuhnya.

Tito Minta Anies Koordinasi ke Daerah Tetangga


Tito memerintahkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan berkoordinasi dengan daerah-daerah tetangga Jakarta untuk melawan virus Corona. Sebab, warga banyak yang keluar-masuk ke Jakarta.

"Perlu juga dikoordinasikan dengan provinsi-provinsi lain, karena banyak masyarakat dari provinsi lain yang datang ke Jakarta atau yang dari Jakarta datang ke provinsi lain," kata Tito dalam jumpa pers usai rapat dengan Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/3/2020).

Di sekitar Jakarta, ada Tangerang Banten, Depok Jawa Barat, dan Bekasi Jawa Barat. Tito menilai masukan dari Anies soal penanganan Corona perlu dikoordinasikan dengan daerah-daerah satelit Jakarta itu.

"Kita tahu bahwa Jakarta ini sudah menjadi satu dengan daerah satelit lain di sekitarnya, Tangerang, Depok, Bekasi. Maka Bapak Gubernur menyampaikan masukan-masukan yang perlu dikoordinasikan juga dengan wilayah tetangga," kata Tito.

Tito Bagi Tips Lawan Corona

Tito menyebut virus Corona tak perlu menjadi momok masyarakat. Tito membagikan tips-tips melawan Corona.

"Prinsipnya, masyarakat tidak perlu panik. Corona Virus Disease (COVID-19) itu bukan penyakit yang fatalitasnya sangat berbahaya sekali. Jadi jangan menjadi momok," kata Tito dalam jumpa pers usai rapat dengan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/3/2020).

Tito kemudian menjelaskan cara melawan COVID-19, yakni dengan cara mencegah penularannya. Pada prinsipnya, supaya virus Corona tidak berjangkit di badan, maka warga perlu memperkuat daya tahan tubuhnya. Virus Corona jenis baru itu bisa ditangkal dengan paparan sinar mentari hingga mengonsumsi makanan bergizi.

"Ini bisa diatasi dengan mencegah penularan dan memperkuat daya tahan tubuh, dengan olahraga, terpapar sinar ultraviolet juga bagus, sinar matahari. Kemudian memperkuat daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat, cuci tangan, memakai hand sanitizer," tutur Tito.

https://m.detik.com/news/berita/d-49...bahas-corona/3

Walau ane tidak yakin banget...

Tapi ane berharap wan abud ini kagak lagi one man show atau bikin gaduh dengan kebijakan yg harusnya jadi baik malah berakhir petaka karena tergesa-gesa.

Tuk saat ini Indonesia sangat membutuhkan rakyatnya dan semua pemangku jabatan saling bersinergi,bersatu padu dan saling melengkapi kelemahan melawan wabah virus sialan ini.
Lupakan soal perbedaan politik.
Kita bisa karena kita bangsa yang kuat.

Mungkin ada segerombolan orang dan partai ono yg masih akan bikin gaduh dan merecoki Indonesia.
Tapi anggap aja mereka bagian dari virus sialan lainnya.

Ayo kita bisa melewati wabah ini...

Setiap badai yang datang pasti akan berlalu..

Jaya Indonesiaku dan terlindungi dan terselamatkan saudara sebangsaku di seluruh penjuru pulau.

God bless you all...emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh gabener.edan 17-03-2020 15:31
d3m0litionlov3rAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan