Ada yang mengatakan banjir di Jakarta seperti sudah menjadi langganan. Karena sudah menjadi langganan, warga jakarta mungkin akan merasa rindu jika banjir tak kunjung datang.

Sang banjir tidak mau mengecewakan warga Jakarta yang merindukannya. Itu sebabnya ketika musim hujan tiba, banjir pun segera datang menyapa, " Hai warga jakarta, gw datang lagi. Jangan lupa like, share, ya...?"

Selain ada yang merindukannya ada pula yang membencinya. Warga Jakarta yang benci akan banjir pada menghujat Anis. Memang wajar karena Anis adalah gubernurnya. Anis dianggap tidak bekerja. Anis dianggap hanya sibuk dengan otaknya saja.

Tentu sangat tidak wajar seandainya yang dihujat adalah Ahok. Sebab Ahok bukan lagi gubernur DKI. Sekarang Ahok adalah komut Pertamina. Dia juga sibuk ngurusin pertamina yang katanya juga menjadi langganan banjir. Banjir ke kantong para mafia.

Tampaknya Anis tidak hidup sendirian. Dia juga punya pendukung. Para pendukungnya inilah yang rela pasang badan ketika Anis dihujat. Mereka berharap dengan ikut pasang badan beban hujatan di pundak Anis bisa berkurang.

Tapi mungkin juga mereka punya harapan lain. Mungkin juga mereka berharap pahala yang diterima Anis dari penghujat bisa ikut mereka nikmati.

(Kata ustad sih begitu. Orang yang menghujat sama halnya dengan memberikan pahala ke orang yang dihujat. Itupun kalau dia punya pahala. Kalau kagak, paksa nunggu saat dia punya pahala.)

Tapi kalau dipikir-pikir banjir yang terjadi di Jakarta bukanlah salah Anis. Banjir terjadi kerana air di langit jatuh tepat di atas kota Jakarta dan sekitarnya. Air itu jatuh dari pagi hingga sore.

Tidak puas jatuh lagi dari petang hingga subuh. Tidak puas jilid I diulang lagi jilid II. Tidak puas diulang lagi jilid III. Tidak puas lagi diulang lagi jilid IV. Air yang jatuh berjilid-jilid itulah yang menyebabkan Jakarta Banjir.

Tidak percaya? Buktinya ketika air tidak jatuh di atas kota Jakarta, Jakarta pun tidak banjir. Atau jika air tidak jatuh berjilid-jilid Jakarta pun juga tidak akan banjir.

Para ahli mengatakan banjir disebabkan karena sungai yang mengalirkan air ke laut menjadi dangkal dan sempit. Ditambah lagi sampah plastik yang menumpuk, sofa malang melintang, kasur ikut timbul tenggelam dan seterusnya.

Sebenarnya itu bukanlah penyebab banjir, tapi hanya penyebab lamanya banjir. Itupun kalau air laut kebetulan lagi surut, tapi kalau air laut juga lagi pasang besar, mau dibawa kemana tuh air. Para ahli sebaiknya tidak usah sok ahli. Diangkat jadi gubernur baru tau enaknya dihujat.

Anis memang gubernur Jakarta. Tapi Anis hanya manusia biasa. Anis tak mungkin bisa memindahkan air hujan yang jatuh di atas kota Jakarta dan sekitarnya ke Amerika sana.

Seandainya Anis bisa melakukannya pasti Jakarta tidak akan banjir selamanya. Sebagai gantinya Amerikalah yang akan menjadi langgan banjir.

Menghujat tidak mungkin menyelesaikan masalah. Hanya buang-buang energi dan buang-buang pahala.

Tahun ini banjir, tahun depan kemungkinan juga akan sama. Sebaiknya siapkan sejak dini. Amankan barang, dan yang penting amankan emosi. Jangan sampai meledak ketika tahun depan banjir datang.