Urban Legend Bandung :
Misteri Rumah Kentang dan Cerita Bocah Belanda Masuk Kuali

Bandung - Kota Bandung yang dikenal sebagai metropolitan di Jawa Barat, ternyata masih menyimpan misteri di setiap sudutnya. Salah satunya adalah Rumah Kentang yang berada di Jalan Aceh, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dari mitos yang beredar, konon warga kerap mencium bau kentang saat melintas ke rumah dengan gaya art deco tersebut. Bau kentang tersebut kerap dikaitkan dengan hal mistis. Bahkan, rumornya ada seorang anak kecil berkebangsaan Belanda yang masuk ke kuali kentang.

Anak kecil tersebut meninggal tanpa diketahui, pasalnya orang-orang Belanda tengah berpesta saat itu. Alhasil bau kentang pun menyeruak, sebagai tanda arwah anak kecil tersebut yang penasaran, mengerikan!

Belum lagi mitos lainnya, tentang keberadaan anjing siluman yang kerap berjalan-jalan di sekitar Rumah Kentang tersebut. Menambah kesan angker dari rumah tersebut.

Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan detikcom saat melawat ke Rumah Kentang tersebut pada malam hari, belum lama ini. Kendaraan ramai lalu lalang melewati rumah yang dibangun pada tahun 1907 itu. Lokasinya memang berada di pusat kota.

Bersama dengan Komunitas Aleut, detikcom disambut oleh Pramutadi (60). Ia merupakan penjaga Rumah Kentang tersebut. Setiap harinya Pram, sapaannya, tinggal di sebelah rumah Belanda tersebut.

"Saya mau meluruskan tentang mitos bau kentang itu, memang dulu di Rumah Kentang ini tinggal seorang botani atau ahli tanaman," kata Pram.

Ahli botani tersebut, menurut Pram, menanam bunga-bungaan yang menghasilkan aroma mirip dengan tanaman kentang. Karena proses biologis tertentu, bunga tersebut menyebarkan aroma mirip kentang tersebut pada malam hari.

"Jadinya banyak yang menghubungkan aroma kentang tersebut dengan anak kecil masuk ke kuali, padahal kalau kita bayangkan kuali kentang itu ukurannya kecil, jadi tidak mungkin anak kecil bisa masuk ke sana," tuturnya.

Walau demikian, Pram mengungkapkan, ada sejumlah kejadian aneh yang pernah ia rasakan sendiri. Salah satunya ketika ada seseorang yang memanggilnya, tapi tak terlihat wujudnya.

"Yang kedua, pernah ada orang yang diduga mau masuk dan mencuri ke dalam rumah. Tiba-tiba dia berlari seperti orang ketakutan, itu yang saya pikir aneh sampai saat ini," ucap Pram.



Saat ini, Rumah Kentang sudah dibeli oleh investor dan akan dijadikan rumah makan atau restoran. Terlihat papan seng tinggi membentang di depan rumah kuno tersebut.

"Sekarang rumah itu akan dibuat menjadi restoran, dan mungkin bagian interior dalamnya juga akan diubah dari aslinya," ujar Pram.

Namun tak banyak yang tahu, ternyata Rumah Kentang yang berada di sebelah rumahnya merupakan loji dari sekte kebatinan Freemason. Tempat berkumpul anggota Freemason itu, dinamakan Loji Hermes, yang diambil dari nama dewa dari mitos Yunani kuno.
sumber kentang

☆☆☆☆☆

Sekali-sekalilah bikin trit begini di BP.
Gw sering nih nyium bebauan seperti ini kalau lewat sebuah rumah yang dekat pekuburan. Kadang bau kentang rebus, kadang bau kopi. Karena penasaran akhirnya gw tanya-tanya ke orang sekeliling. Gak taunya pemilik rumah itu memang usaha kuliner bikin perkedel dan bikin roti kopi. Haha..

Nah ini yang serius.
Suatu ketika gw bawa motor lewat jalan Kemang Raya, turun ke kanan lewat kompleks yang tembusannya Pasar Antasari.

Ditengah kompleks kebetulan sepi banget malam itu. Pas lewat sebuah rumah yang didepannya penuh rerimbunan pohon bambu, tiba-tiba tercium bau ubi bakar. Semerbak banget.

Sambil tetap fokus kedepan jalan sesekali gw tengak-tengok kiri kanan buat mastiin darimana asal baunya, soalnya sepanjang jalan itu baunya gak hilang.

Gw mikir, gak mungkin bau ubi bakar koq baunya dari masuk jalan sampai pertengahan gak hilang-hilang.

Sampai ketemu sebuah Mushalla di putaran jalan kompleks, gw baru sadar kalau kaca spion gw udah berubah arah. Berubah arah? Iya. Kaca spion gw yang kanan sekarang arahnya kedepan dan diatas spedometer. Lho? Padahal itu kaca spion kan keras banget ngebautnya. Koq bisa berputar sampai hampir copot. Dan anehnya gw gak lihat sama sekali perubahan arah kaca spion itu. Alhirnya gw biarin ajalah dan baru gw benerin setelah motor sampai diujung jalan raya.

Dan belum lama juga ada keanehan. Disuatu tempat di pusat kota. Santer tercium bau busuk. Dan anehnya bau busuk itu seolah menjalar kemana-mana, berpindah-pindah. Makin hari makin tercium bau busuknya.

Aneh bin ajaib.
Bau busuk itu berbarengan dengan hilangnya pohon-pohon besar. Paket sembako mutunya makin rendah. Tanah yang dibeli dengan markup. Dan seringai seseorang yang dari jauh saja tercium baunya. Busuk banget.

Yang terakhir itu bukan memedi. Tapi polanya seperti perbuatan memedi. Simsalabim.

Jadi kalau ada rumah yang bau kentang rebus, bau kopi, bau ubi bakar, itu gak seberapa dibanding bau busuk di Monas.

Ini lebih setan dibanding setan.