**********

Membaca postingan pria ini di media sosial, rasanya semua orang pasti akan esmosi dibuatnya. Gue sendiri pengen rasanya ‘mengunyeng-unyeng’ tuh mukanya, meski gue tidak tahu apakah itu serius atau hanya candaan belaka. Esmosi gue langsung naik ke ubun-ubun.

Betapa tidak? Pria yang mengaku sebagai penjual sayur di Malaysia ini mengatakan bahwa dia sudah 10 tahun berumah tangga, dan mempunyai 7 orang anak.

Namun katanya, kini istrinya tak pandai lagi melayani dirinya, tak pandai berhias untuk mempercantik diri, sehingga ia kepincut dengan seorang janda yang pandai bersolek dan wangi, serta pandai menyenangkan dirinya. Ketika bilang ingin berpoligami, katanya istrinya selalu menangis, sehingga membuatnya semakin kesal.

Firdaus Shakirin, demikian nama akun Facebook pria tersebut. Dia dengan enteng menyalahkan istrinya yang tak cantik lagi, tak pandai berdandan dan berwangi-wangi, tak bisa lagi maksimal melayani dirinya. Lalu membandingkannya dengan wanita lain yang secara de facto tak pernah memberikan apa-apa untuk membentuk kehidupannya yang sekarang.

Andai cerita tersebut benar, maka yang gue sesalkan dari seorang Firdaus Shakirin adalah:

1. Tidakkah dia berpikir bahwa dalam 10 tahun melahirkan 7 orang anak, kapan lagi istri sempat merawat dirinya? Anak baru berusia sekitar 6-8 bulan harus hamil lagi, dan melahirkan ketika anak sebelumnya baru berusia sekitar 15-17 bulan? Tuh gue yakin saat istri masih gadis perawan dulu, dia juga wangi dan pandai berdandan.



2. Apakah Firdaus sudah memberikan materi yang cukup perawatan kecantikan istrinya? Parfum yang berkualitas harganya minimal 500 ribu, lipstik 200 ribu, belum lagi bedak dan berbagai aksesoris dan kelengkapannya. Yah, rata-rata minimal 1 juta rupiah per bulan jika ingin istri selalu tampak cantik, terawat dan wangi.

3. Jika istri sudah dianggap tak wangi lagi, mengapa dia terus ‘dipakai’ sampai melahirkan 7 anak. Apakah istri hanya dianggap sebagai mesin pencetak anak?

4. Apakah Firdaus juga yakin bahwa janda yang bikin dia kepincut itu akan selalu wangi dan modis jika sudah jadi istri dan punya 7 anak?

5. Dan yang paling krusial, apakah Firdaus juga setiap hari selalu terlihat ganteng, berpakaian rapi dan parlente serta wangi? Jika tidak, jangan hanya menuntut pasangan untuk sempurna.

6. Masalah cinta adalah soal hati. Namun tidak selayaknya jika sudah tak cinta lantas menjelek-jelekkannya, apalagi diumbar di media sosial. Ingat, dari rahimnya telah lahir darah dagingmu, yang jika kau menyakitinya, pada hakikatnya kau menyakiti dirimu sendiri.

7. Apalah daya seorang wanita selain airmata. Demikian kata Hayati kepada Zainuddin, yang seharusnya dipahami oleh Firdaus bahwa airmata istrinya itu adalah ungkapan terhalus bahwa dia tak ingin dipoligami.

Akhirnya, seharusnya Firdaus berkata saja seperti ini: “Istriku, tak mengapa kecantikanmu kian memudar, yang penting cintamu padaku tak pernah luntur, sehingga demi cintamu padaku, ikhlaskan aku nikah lagi.”

Niscaya istri tak nangis lagi. Tapi sesaat kemudian, "braaak!" sebuah piring melayang ke wajah Firdaus. Lalu di alam bawah sadar, ia merasa sebentar lagi akan bersanding dengan janda itu. Tapi tiba-tiba wanita itu meninggalkannya, karena wajahnya jelek penuh jahitan. Firdaus berteriak-teriak memanggilnya, sehingga terpaksa perawat menambahkan suntikan obat bius untuk menenangkannya. (*)
***
Ref, dan akun Fb. Firdaus Shakirin.