FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Mengulik Kejeniusan Didikan Inter, Bergkamp dan Pirlo

Pria belanda berambut pirang yang terlahir untuk memiliki naluri pencetak gol sejati dan selalu menjadi dewa bagi para The Gooners, ya siapa lagi kalau bukan Dennis Bergkamp. Saat masih aktif bermain, Bergkamp adalah maestro lapangan hijau yang mengidolakan Glenn Hoddle ia menilai Glenn memiliki sentuhan apik saat mendapat bola.

Saat bermain untuk Arsenal ia kerap menunjukkan permainan sepakbola indah yang hakiki, ia membuat para penggemar sepakbola sadar akan indahnya seni dalam mengolah bola. Yang paling penting sebelum bola datang kepada Bergkamp ia sudah memprediksi kemana bola akan bergulir, kemana bola akan ia arahkan, dan bagaimana ia menyelesaikannya dengan sempurna. Satu dari karya Bergkamp yang tidak terlupakan adalah ketika Arsenal mengobrak abrik pertahanan Newcastle dengan counter attack maut yang diselesaikan dengan momen magis nan cantik oleh Bergkamp.

Kejeniusan Bergkamp tak sampai disitu buktinya adalah ketika Timnas Belanda berhadapan dengan Argentina ketika fase perempat final PD 1998, Bergkamp datang bak malaikat pada menit² krusial. Pemikiran awam adalah Bergkamp mustahil bergerak bebas di ruang sempit serta dijaga ketat oleh Ayala, namun Bergkamp tau apa yang harus dilakukan. Dengan kejeniusan Bergkamp, sial pun menimpa Ayala ketika Bergkamp mengubah arah bola, sentuhan kedua seorang Bergkamp mampu menipu Ayala. Lini pertahanan Argentina memang menutup ruang dari serangan musuh, namun tidak bagi Belanda yang memiliki kejeniusan dari Bergkamp. Bergkamp tau dan paham bagaimana cara mengeksploitasi ruang sempit menjadi sebuah gol cantik.

Namun ada satu hal yang sedikit mengganggu karirnya, Bergkamp adalah seorang yang phobia terbang. Ia tak pernah mau naik pesawat maka dari itu ia dijuluki "The Non Flying Dutchman". Penerbangan laga tandang kerap mengganggu pikirannya, 3 hari sebelum laga ia selalu memikirkan penerbangannya bukan pertandingannya. Ketika dalam pertandingan tandang yang ia pikirkan adalah penerbangan pulang, ketakutaannya membuat ia tidak sempurna dalam menikmati karir sepakbolanya. Hingga dalam klausul kontraknya dengan Arsenal ia meminta tidak mau naik pesawat, sehingga selama 11 tahun berseragam Arsenal ia tidak pernah ikut serta dalam rombongan penerbangan tim, manajerpun menyetujui permintaan tersebut dan ia mengompensasi dengan berjanji akan menyetir kemanapun Arsenal bertandang. Konon katanya, saat laga tandang pada kompetisi eropa melawan Fiorentina(Italia) ia selama 20 jam berada di perjalanan dengan mobilnya.

Jika Bergkamp jenius dalam mengolah bola dengan skillnya dan, maka berbeda hal dengan Andre Pirlo namun mereka berdua pernah membela Internazionale hanya saja berbeda era. Pemain yang satu ini bisa dibilang santai dan mematikan terbukti saat final PD 2006, ketika seharian ia bermain playstation dan pada malam harinya ia menjuarai Piala Dunia, tentu tidak semua pesepakbola bisa menjalani dengan proses tersebut. Prinsipnya bermain adalah bagaimana memberi keuntungan kepada striker di klub yang ia bela dengan umpan² manjanya. Cara kerja seorang Pirlo adalah lambang dari kerja dengan menggunakan otak secara maximal, sederhana adalah cara ia bermain dan menetapkan posisi, ketika ada pemain yang mengandalkan kecepatan atau kekuatan dalam mengolah bola, Pirlo hanya membutuhkan sentuhan sederhana untuk mengambil rute tercepat untuk mencapai tujuan tim. Pirlo bisa mengolah bola secara efisien tanpa teriakkan apalagi kontak fisik dengan pemain lawan, Ia akan selalu memenangkan duel dengan caranya sendiri. "Penso Quindi Gioco" itu adalah judul buku autobiografinya yang ia tulis yang berarti "Aku Berpikir Maka Aku Bermain" dan benar² merepresentasikan bagaimana cara ia bermain.

Pirlo menggunakan otak sebagai cara bermain, kaki hanyalah alat tidak heran ketika melihat ia bermain hal² luar biasa terlihat seperti mudah terjadi, ia lah seniman sejati lapangan tengah. Pirlo bisa melihat segala ke segala penjuru lapangan hijau atau yang biasa disebut "Eagle Eye Mode". Perputaran waktu seolah sejalan dengan pergerakkan Pirlo, ia pandai dalam mengatur tempo pertandingan. Ia adalah regista terbaik milik negeri pizza. Nama Carlo Ancelotti tidak boleh dilupakan atas karir Andrea Pirlo, berkat Don Carlo yang memposisikannya sebagai deep lying playmaker saat di Ac Milan Pirlo berhasil menempati zona nyaman di posisi tersebut.


Selain jago sebagai maestro permainan, ia punya senjata mematikan lainnya yang bernama tendangan bebas.

Seni tendangan bebasnya terispirasi dari Juninho Pernambucano, ia kerap menonton tendangan bebas milik Juninho dan melatihnya di Milanello (tempat latihan ac milan) butuh latihan keras dari seorang Pirlo untuk bisa menerapkan tendangan bebas akurat seperti yang pernah kita nikmati saat melihatnya.
emoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh FootballStory 01-05-2020 10:20
milktoasthoneyAvatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
11K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan