Korea memang tidak bisa diragukan lagi sebagai salah satu negara di Asia yang pantas diakui kepopulerannya. Negara yang terdiri dari bagian utara dan selatan ini berhasil membuat masyarakat Indonesia jadi berkiblat padanya. Agan bisa pastikan anak muda sekarang yang selalu meniru hal yang berbau korea. Mulai dari stylish pakaian hingga cara berdandan orang Korea bisa dikatakan membius para kaum muda di Indonesia.

Ane sendiri sangat menyukai gaya berpakaian orang Korea yang cenderung kasual. Perpaduan warna yang biasa mereka pakai sangat natural tapi modis. Ane suka sekali dengan outfit mereka yang berupa rompi ataupun jas kasual panjang.

Korea ternyata menyimpan bermacam citarasa tradisional dibalik kepopuleran drama dan K-Pop. Buat Agan dan Sista yang selalu mengikuti drama-drama dari Negeri Ginseng ini pastinya segala setting pendukungnya juga turut diperhatikan. Agan bisa lihat ada banyak kekhasan Korea di dalamnya, seperti bentuk rumah, pakaian, juga kulinernya.

Hal apa saja yang berbau tradisional dari Negeri Ginseng ini? Agan dan Sista bisa simak beberapa hal di bawah ini.

KIMCHI

Korea dikenal juga dengan keanekaragaman makanannya. Ane termasuk penggemar makanan tradisional Korea. Beberapa makanan khas Korea yang pernah ane cicipi adalah KIMCHI dan KIMBAB.

Ane suka kimchi karena bahan dasarnya sayuran. Kimchi biasanya dibuat dari sawi putih yang difermentasi. Bumbu kimchi sangat khas, berasa pedas dan asam. Orang Korea selalu menyertakan kimchi sebagai pelengkap menu makan.





KIMBAB

Sekilas kimbab mirip dengan sushi. Hanya saja kimbab dibuat dari bahan-bahan yang telah matang. Kimbab biasanya dibuat dari nasi yang digulung dengan gim atau rumput laut kering. Isinya seperti wortel, bayam, timun, telur dan daging. Agan pasti suka dengan rasanya yang variatif sekaligus mengenyangkan.





SIKHYE

Korea juga punya minuman tradisional, Gan. Salah satunya SIKHYE. Minuman ini hampir mirip dengan sake dari Jepang. Sikhye adalah minuman dari beras yang difermentasi tapi tidak mengandung alkohol. Sikhye difermentasi menggunakan tepung ragi. Rasa minuman ini manis dan menyegarkan. Tentang khasiatnya tidak perlu dipertanyakan, Gan. Selain sebagai pencuci mulut, sikhye bisa melancarkan pencernaan, dan dipercaya menyehatkan tubuh.





Hal lain yang tradisional dari negara ini adalah pakaiannya. Korea memang terkenal dengan stylish pakaian yang modis. Bahkan pakaian tradisionalnya pun cantik.




Buat Agan yang suka nonton drama Korea pasti tidak asing dengan HANBOK. Hanbok biasanya dipakai pada saat tertentu saja, seperti tahun baru, pernikahan, dan hari raya nasional. Hanbok sendiri berarti "pakaian warga Korea". Hanbok biasanya memiliki warna yang cerah.

Pakaian ini terdiri dari paduan tiga jenis. Atasan yang menutup bagian lengan, bahu, dan dada atas disebut jaegori. Rok model A yang cantik disebut chima, pakaian dalamnya yang berwarna putih disebut dengan nama sokohima. Sedangkan hanbok pria terdiri dari Jaegori dan bawahan bernama Baji.


JEGICHAGI

Ternyata tidak hanya di Indonesia, di Korea juga ada permainan tradisional. Ada satu permainan yang sangat terkenal di Korea, yakni Jegichegi. Jegichegi dimainkan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Untuk memainkannya Agan butuh Jegi, yaitu benda yang mirip kok bulu tangkis. Hanya saja bedanya jegi terbuat dari kain atau plastik yang dibuat menjuntai. Cara bermain jegichegi sangat mudah. Agan hanya perlu menendang jegi ke atas dengan telapak kaki bagian dalam.






Hal menarik lain adalah Hanok. Hanok merupakan rumah tradisional Korea. Bagi Agan yang senang menonton drama kolosal korea pasti tidak asing dengan Hanok. Rumah tradisional Korea ini sangat unik. Hanok terdiri dari bagian ondol dan maru. Ondol adalah sistem pemanas yang ada di bawah lantai. Sedangkan maru adalah struktur lantai kayu yang unik. Rumah tradisional Korea memang memiliki arsitektur yang indah





Bagaimana menurut Agan dan Sista, Korea memang unik bukan? Selain segala fasilitas modern yang dimilikinya, ternyata Korea punya beragam citarasa tradisional yang khas. Seperti yang kita ketahui, modernisasi dan kearifan lokal memang seharusnya berjalan selaras untuk saling melengkapi. Hal itulah yang bisa Agan lihat di Negeri Ginseng ini.