yuga.sasmitaAvatar border
TS
yuga.sasmita
RUMAH YANG 15 TAHUN TIDAK DIHUNI
BAGIAN PERTAMA

Sedikit intro ya mbah, kakek saya meninggal tahun 2004 atau 16 tahun yang lalu. Setahun setelah kakek saya meninggal, nenek memutuskan untuk ikut paman saya ke jakarta sampai sekarang. Mungkin untuk sedikit memutus rasa sedih dan kenangan indah bersama kakek semasa alm masih hidup.

Karena itu rumahnya jadi kosong mbah, hanya meminta tetangga yang tentunya digaji untuk membersihkan sceara berkala rumah tersebut. Kakek meninggal tepat saat saya masih SMP, kelas 1 atau 2 saya lupa. Kemudian saat SMA saya pindah ke Padang , dan tahun 2009 melanjutkan kuliah di salah satu PTN di Surabaya. Singkat cerita di penghujung tahun 2014 saya memutuskan untuk tidak menyelesaikan kuliah saya mbah, dan pulang kampung dengan rencana untuk berkebun jeruk di tanah yang dekat dengan rumah kakek tersebut.

Pertama kali saya datang kerumah kakek setelah sekian lama saya tidak pernah kesana, saya bersama ibuk berdua saja. Ketika ibu membuka pintu samping rumah, dia seperti merasa ragu untuk melangkahkan kakinya masuk rumah masa kecilnya tersebut. Setelah keliling ke sudut-sudut rumah, air mata ibu saya tiba-tiba mengalir deras kemudian duduk di ruang tamu. Sayapun hanya diam, saya memahami kalau ibu kangen dengan kakek.

"Hawanya berat banget ya le, mulai sekarang kamu yang megang kunci rumah ini dan rawatlah", kata ibuk kepada saya. Sayapun mengangguk menyanggupi permintaan ibuk tersebut.

***

Rumah tersebut punya halaman seluas 5600 meter persegi, sedangkan rumahnya sendiri berukuran 260 meter persegi saya tahu itu dari sertifikat tanah yang saya bawa. Depan rumah dibalik pagar ada 1 makam kecil, makam las orang jawa menyebutnya. Dulu ada orok bayi meninggal disitu dan tidak dikubur dengan layak. Kemudian sama kakek dibuatkan makam.

Bayi yang meninggal itu sudah ada puluhan tahun sebelum kakek saya lahir. Kakek saya, namanya orang desa punya kelebihan, selain itu leluhur saya merupakan pendiri desa. Sementara di belakang rumah sebelah kanan dengan jarak kurang lebih 50 meter ada pemakaman umum.

Mohon maaf mbah untuk nama desa, dan foto rumah dari depan tidak saya tampilkan demi menjaga privasi.

***

Singkat cerita, saya dan pekerja saya untuk berkebun istirahatnya dirumah tersebut. Hampir setiap hari saya kesana. Pernah juga kami sengaja bermalam disana, sambil makan ingkung dan berdoa untuk alm kakek saya (tahlilan).

Nah setelah tahlilan itu temen saya tidak ada yang bisa tidur mbah, katanya merasa gak nyaman dan takut. Ada yang jalan-jalan keluar, sebagian malah ada yang datang ke pemakaman umum, katanya kok jauh lebih nyaman disini daripada di dalam rumah.

Sebagian temen saya yang saya ajak itu ada dua orang yang punya kelebihan melihat makhluk tak kasat mata mbah, bukan indihome sih namun bisa melihat saja. Katanya, malam itu dia melihat sesosok seperti genderuwo, tinggi besar berbulu hitam lebat yang sedang asyik nengkring dan mengayun-ayunkan kakinya di atas kuda-kuda rumah mbah.

Ada juga yang berwujud ibuk-ibuk gemuk, berambut panjang sebahu terurai hingga menutupi sebagian mukanya. Mukanyapun kusut pucat dan agak rusak, dengan berpakain compang-camping dia berjalan aneh kebelakang. Bisa dibayangkan seperti jalannya orang yang antara panjang kaki kanan dan kirinya tidak sama mbah.
Sementara itu disentong (bagian rumah ke tiga), ada bayi tampan banget yang sedang menangis. Jadi kalau rumah orang Jawa itu kan ada empat susunan mbah. Yang pertama ruang tamu khusus untuk menerima tamu umum, ruang tengah untuk tamu dari keluarga, dan ruang sentong paling belakang.

Ada mbak-mbak cantik yang cuman mondar-mandir saja (definisi cantiknya itu ya cantiknya orang jaman dulu mbah), ada juga kakek-kakek yang memakai celana kombor hitam tanpa baju. Pakaian khas orang jaman dulu kalau lagi nyantai mbah. Sementara itu di halaman jenisnya seperti siluman yang menyerupai hewan mbah.
Dilain harinya saya dan teman menginap disana lagi mbah, juga tidak bisa tidur semalaman, dan anehnya untuk kedua kalinya listrik tiba-tiba mati setiap jam 3 pagi mbah. Padahal saklar listrik posisi on, dan rumah tetanggapun listriknya hidup semua. Namun gejala mati lampu itu hanya terjadi selama kurleb setengah jam saja.

***

Tunggu sebentar mbah, otak saya lagi ngefreeze mencoba mengingat lagi.
Ada yang kelupaan mbah, jadi rumah tersebut sama sekali tidak dihuni semenjak tahun 2005 sampai sekarang dan nanti sepertinya juga tidak akan dihuni. Cuman saya yang ditugasi untuk menjaga kebersihan rumah tersebut, serta memperbaiki jika ada bagian rumah yang rusak. Jadi bisa dikatakan rumah kosong selama 15 tahun mbah, namun listriknya setiap hari nyala 24 jam. Saya datang kesana sebulan sekali hanya untuk mengisi pulsa listrik dan membersihkan rumah.

Mohon maaf kalau ceritanya lompat-lompat mbah.

Dulu sekitar tahun 2013 rumah tersebut pernah di kontrak 2 tahun oleh developer pembanguan Waduk. Pihak pengontrak sudah tanda tangan persetujan dan juga sudah membayar kontrak rumah yang rencananya untuk dijadikan hunian para pekerja selama 2 tahun dengan nilai 12 juta.

Ternyata baru ditinggali selama 3 bulan para pekerja tersebut sudah tidak tahan mbah. Katanya banyak yang mengganggu, tiba-tiba banyak kelelawar gede yang datang tiap malam hari, dan penampakan lainnya. Singkat ceritanya mereka tidak berani melanjutkan dan memilih pindah. Berhubung surat perjanjian sudah ditanda tangani, uang sudah dibayar cash di depan. Jadi ya tidak saya kembalikan uangnya mbah, hehehe. Lagian mereka dari developer gede plat merah kok mbah (w****a), uangnya banyak.

Dilain waktu tetangga rumah tersebut cerita kalau ada orang yang nguri-nguri makam depan rumah, katanya setelah nguri-nguri (memberi sesajen) itu orangnya jadi sakit selama 1 minggu. Dia juga merasa di terror oleh sosok yang katanya berwujud pria berperawakan sedang, memakai baju hitam-hitam (baju warok) setiap habis isya mbah.

Saya sempat menceritakan perihal tentang rumah tersebut kepada salah satu teman saya, kebetulan dia katanya juga menyukai hal-hal berbau mistis. Akhirnya kita sepakat untuk mencoba berkunjung kerumah tersebut di malam hari. Kita sampai dirumah itu jam setengah sebelas malam mbah, kemudian saya bikin kopi untuk empat orang. Sambil ngopi sambil bercerita yang sebenernya tidak menceritakan sedikitpun tentang kengerian rumah itu.

Eh belum ada jam 12 malam, temen saya merasa mual-mual dan ekpresinya seperti ketakutan mbah, ntah apa yang dia lihat tidak pernah bercerita ke saya. Akhirnya kita pulang juga mbah, ya intinya uji nyali gagal gitu. Sampai rumah saya yang berjarak 12 KM dari rumah mbah tersebut, dia tetap merasa mual dan sakit mbah, kemudian minta izin ke saya untuk menginap saja dirumah pulang kalau sudah pagi.

Berhubung saya mendapatkan tugas untuk merawat rumah tersebut, akhirnya demi ketenangan saya datang kepada Kiai mbah. Intinya curhat dan meminta tolong agar mahkluk lain itu bisa lebih tenang dan tidak mengganggu siapapun.

Karena mengganggu saya sih enggak mbah (kecuali di suatu waktu, nanti akan saya ceritakan), namun ketika temen saya atau orang lain saya ajak dating kesitu selalu merasa ngeri mbah. Kalau lokasi rumah dan suasana alam sekitar sih memang nyaman banget mbah, hawanya sejuk, banyak pepohonan, cuman sangat sepi.
Pak kiai tersebut memberikan 1 botol air mineral besar , katanya untuk ditaburkan disekeliling rumah alm Kakek dengan membaca Ayat Kursi memutar berlawanan dengan arah jarum jam. Dua hari kemudian saya melaksanakan perintah dari Pak Kiai tersebut mbah, sekalian nginep disana dengan beberapa teman sambil yasinan dan makan-makan tentunya. Malam itu setelah yasinan kami maen kartu remi, maen catur, sambil berseda gurau sampai larut malam. Dan seperti biasanya, jam 3 pagi litrik mati lagi. Bangke!

***

Di awal tahun 2017, saya mendapatkan kabar mengejutkan dari orang tua saya mbah. Beliau mengajak ngobrol serius dengan saya, sambil bertuerus terang bahwa mereka bangkrut dan meninggalkan hutang hampir 2M. Bagi kami nilai segitu sangat tinggi mbah. Selama berbulan-bulan suasana rumah kami sangat kelabu. Btw saya sudah menikah tahun 2016 akhir mbah, saat itu saya masih satu atap dengan orang tua saya. (Mohon maaf mbah jangan kepo masalah ini, nanti cerita horor saya jadi sesi curhat, hahaha. Alhamdulillah, hutang tersebut terbayar lunas di penghujung tahun 2019 kemarin).

Namanya orang sedang dalam masalah akhirnya saya mengalami sedikit depresi mbah. Saat itu saya sedang mengecek kondisi kebun jeruk saya, sendirian tanpa pekerja karena memang tidak ada jadwal untuk merawat kebun. Saya mengisi waktu untuk mebersihkan rumah alm kakek saya sampai siang hari, kenduain saya istirahat sambil nontn anime Nanatsu No Taizai di HP.

Beberapa menit kemudian terdengar orang melangkah dan duduk di kursi belakang saya. Saya matikan layar hpnya mbah, kondisi layar hp mati bisa buat ngaca kan. Saya lirik pelan-pelan lewat layar hp saya itu. Dan, tidak ada siapapun dibelakang saya mbah. Tapi serius sangat jelas suara orang duduk, dan suara kursi jati yang seperti diduduki orang. Karena memang faktanya mata saya tidak melihat apapun. Saya lanjut nonton animenya lagi mbah.

Lhadalah, tiba-tiba kok terdengar suara orang ngomong sama saya mbah, “Bunuh diri saja!” dengan bahasa jawa kasar ("Ngendato wae", dengan nada tegas, kalem, agak ngebass suaranya mbah). Langsung saya emosi mbah, emosi se emosinya. Saya merasa dia sangat menyepelekan saya mbah. Tanpa rasa takut sedikitpun, kemudian saya tantang dia untuk menampakkan diri, sambil bilang “Memangnya kalau saya mati hutang lunas” dengan bahasa jawa yang tak kalah kasar tentunya mbah. Ditambahi dengan misuh-misuh (mengumpat). Namun tidak ada balasan atau tanggapan mbah. Sayapun akhirnya melanjutkan pekerjaan saya lagi sampai sore hari dan pulang.

Satu bulan kemudian saya menceritakan hal tersebut kepada teman saya yang punya kelebihan tadi mbah. Saya penasaran apakah hal tersebut efek dari depresi atau memang begitu adanya. Temen saya tidak menjawab mbah kemudian beberapa lama kemudian saya pulang. Besoknya temen saya WA saya, dan bilang kalau demit yang bilang begitu ke saya datang kerumah temen saya itu. Dia tidak terima kalau di rasani katanya mbah. Temen saya sampai merinding pas di datangi, auranya jahat gitu katanya mbah.

***

Untuk beberapa waktu saya libur dulu kerumah alm kakek saya itu mbah. Sampai disuatu malam pas saya lagi di kamar dengan istri yang juga belum tidur. Terdengar suara, “Kok kamu lama gak kesini (kerumah alm kakek saya). Namun suara itu beda dengan suara yang nyuruh saya bunuh diri tadi mbah. Lebih adem gitu. Kemudian saya nanya ke istri, katanya dia tidak dengar apa-apa mbah, tapi saya yakin banget itu suara kenceng mbah. Seperti orang ngobrol dari jarak 2 meter gitu. Karena penasaran besoknya saya kerumah alm kakek saya mbah. Saya heran sekali, suasananya jadi jauh sangat berbeda. Sangat nyaman, tidak ada kengerian sama sekali.

Memang mbah, leluhur saya itu kan pendiri desa jadi katanya saya itu ditempeli mahkluk untuk menjaga saya (khas orang jaman dulu). Saya jadi curiga, apa mereka berantem gitu ya. Karena tidak terima saya disuruh untuk bunuh diri oleh demit kurang ajar itu. Sampai sekarang saya dendam mbah, berulang kali kesana saya tantang gak pernah nongol (apa cuman karena saya memang gk bisa ngelihat ya mbah).
****

https://s.kaskus.id/images/2020/02/0...0209034157.png

つづく
Diubah oleh yuga.sasmita 09-02-2020 08:42
larvacyberAvatar border
j4k4pnturaAvatar border
j4k4pntura dan larvacyber memberi reputasi
0
841
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan