ndutsetiawan
TS
ndutsetiawan
4 Cara Memberi Hukuman Kepada Anak Yang Tepat dan Cerdas
diolah dari pinterest.com


Mengajarkan displin dan tanggung jawab kepada anak itu tidaklah mudah. Meskipun begitu, sebagai orang tua tidak boleh menyerah.

Ingat seperti orang tua kita dulu tidak menyerah mendidik kita meski wawasan atau kemampuan mendidik terkadang hanya berdasarkan naluri, kasih sayang dan norma agama saja.

Anak terkadang berbuat kesalahan. Dan kita sebagai orang tua tidak mengingkan kesalahan itu akan dilakukan ulang oleh anak. Nah, di sini lah saat yang tepat,

orang tua menanamkan esensi displin dan tanggung jawab.


Mari kita kulik bagaimana jika anak telah berbuat salah dan anak.menanggun konsekuensinya dengan menerima hukuman?

Woke, sebelumnya tekan subcribe dan tanda lonceng sebelum mengulik lebih jauh!

emoticon-Malumalu Nggak, nding cukup ini saja.



Hukuman adalah cara umum yang diambil untuk memberikan pelajaran tentang displin, tanggung jawab dan cara mempertanggungjawabkan atau konsekuensi dari kesalahan itu.

Hukuman seperti apa yang tepat agar anak menjadi displin dan bertanggung jawab bukan malah menjadi takut, rendah diri. tak berkembang atau malah memberontak?

Yuk, disimak 4 poin di bawah ini:


diolah dari pinterest.com


1. Berhubungan dengan kesalahan


Boleh memberikan hukuman tapi harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

Seperti contoh : Anak melakukan kesalahan menumpahkan minuman susunya di atas kursi beludru santai kesayangan Anda.

Anda otomatis marah melihat ini. Tak jarang Anda langsung memberikan hukuman dengan memukul atau memarahinya. Itu pun masih kurang. Anda akan menghukumnya dengan cara lain, seperti uang jajan distop, tidak boleh main game atau berbagai cara hukuman lain yang alih-alih anak bisa belajar tentang displin dan tanggung jawab.

Anda boleh menghukum, tapi lakukan hukuman sesuai kesalahannya itu.

Contohnya:

Hukumlah anak dengan cara menyuruh membersihkan bekas susunya. Dikeringkan, diberi pengharum atau cara lain yang pas.

Anak akan mengerti bahwa untuk selanjutnya ia harus berhati-hati, tidak teledor lagi. Ia akan paham bahwa keteledoran atau kekurang hatian adalah kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan akibatnya.

Betapa repot dan susahnya untuk membersihkan kursi beludru santai itu.

Ia akan mengambil pelajaran untuk bertindak hati-hati ke depannya.




diolah dari pinterest.com


2. Masuk akal



Boleh memberikan hukuman tapi harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

Hukuman itu juga harus masuk akal dan sesuai kemampuan dan usia anak.

Tidak mungkin anak harus membersihkan bekas susu itu, sampai kursi santai itu kembali bersih seperti sedia kala.

Atau anak harus mengangkat kursi " besar " itu, untuk mengeringkannya di tempat yang terkena matahari.

Sesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan anak. Niat Anda kan menghukum untuk memberikan pengertian akan konsekuensi atau pertanggungjawabannya, bukan?

Maka bijaklah dalam hal ini.



diolah dari pinterest.com



3. Memberikan pengalaman belajar


Setelah poin 1 dan 2 dilakukan dengan baik. Tanamkan bahwa kehati-hatian, keperdulian, sangat diperlukan dalam setiap kegiatan.

Kesalahan boleh saja terjadi tapi ingat tidak boleh diulang lagi.

Tindakan ini diberikan untuk semua permasalahan yang akan memberikan efek baik bagi anak untuk memahami secara langsung aktif dari pengertian displin dan tanhhung jawab itu.


Dari kesalahan dan konsekuensinya, Anda harus tetap melakukan evaluasi jangan dilepas begitu saja. Selalu pantau dan ingatkan jika anak sudah mulai kendur untuk belajar displin.

Tidak ada salahnya, jika anak sudah berhasil memahami akan disiplin dan tanggung jawab.

Anda bisa memberikan apresiasi dengan cara memujinya atau malah memeberikan " sedikit " hadiah untuk keberhasilannya.

Ada punishment harus ada pula reward.


Ada hukuman ada ganjaran, bukan!



diolah dari pinterest.com



4. Menjaga harga diri anak


Hukuman akan memberikan efek baik jika hukuman dilakukan dengan cara tidak membentak, tidak menghardik atau tidak memukulnya.

Ada dua efek ikutannya dari perlakuan itu.

Kalau Anda memukulnya, ia akan merasakan kesakitan fisik yang tidak akan cepat hilang dirasakan.

Kalau Anda memarahinya, dengan kata-kata yang kadang membuat anak sakit hati, ia akan merasakan luka hati yang sembuhnya akan lama. Bisa mengakibatkan anak ketakutan, rendah diri bahkan trauma dan mendendam.

Apalagi jika ditambah lagi dengan mempermalukannya dihadapan orang lain dengan cara menceritakan kesalahan yang dilakukannya. Anak juga punya harga diri, dan perlakuan Anda ini akan membuat HARGA DIRI ANAK AKAN JATUH.

Ini yang akan memberikan akibat ganda yang membahayakan.

Jangan sekali-kali Anda melakukan ini!


Demikianlah 4 kiat smart untuk memberikan hukuman agar anak kembali ke rel yang lurus untuk perbaikan kepribadian dirinya di masa yang akan datang.

Satu lagi yang harus diingat. Perlu diulang-ulang, bahwa:

Ada dasar yang terpenting, anak harus berani mengakui kesalahan


Tanamkan sedari dini, bahwa anak

HARUS JUJUR, HARUS BERANI MENGAKUI KESALAHAN DAN BERSEDIA BERTANGGUNG JAWAB.

bukan malah sebaliknya, ia malah meleparkan tanggung jawab kepada orang lain.

diolah dari pinterest.com



Selamat Siang
Jumah Barokah


JAGAT ALIT
Diubah oleh ndutsetiawan 07-02-2020 05:33
tata604Gimi96tien212700
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.5K
44
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan