Peraturan Bersepeda Motor Diperketat, Darin Antisipasi Yang Masuk Akal Hingga Nyleneh

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Peraturan Bersepeda Motor Diperketat, Darin Antisipasi Yang Masuk Akal Hingga Nyleneh

RifanNazhif

23-01-2020 08:26

Peraturan Bersepeda Motor Diperketat, Darin Antisipasi Yang Masuk Akal Hingga Nyleneh

Heboh pasal bersepeda motor dengan membonceng penumpang lebih dari satu, sungguh membuat digdugdug. Tapi ini memang sesuai undang-undang lalu lintas nomor 22 tahun 2009 pasal 109 ayat 9 yang berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari satu orang”. Bila melanggar, pada pasal 292 dijelaskan, terancam pidana kurungan maksimal satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Hal tersebut sudah dimafhumi bersama. Sejak terbitnya undang-undang tersebut, orang tidak lagi berani membawa penumpang lebih dari satu orang. Hanya saja di lapangan ada pengecualian, jika penumpang sepeda motor lebih dari dua orang, salah-satunya anak kecil, masih dapat ditelorir.

Tapi kondisi demikian pada saat ini tidak lagi bisa ditolelir. Peraturan bersepeda motor hanya boleh membawa penumpang satu orang semakin diperketat alias tanpa ada pengecualian. Lalu bagaimana dengan kita yang memiliki keluarga, memiliki satu anak, atau keluarga berencana dengan dua anak? Pasti pusing tujuh keliling. Apalagi bagi mereka yang anaknya lebih dari tiga. Bayangan denda Rp. 250.000,- / kurungan maksimal satu bulan itu, jelas membuat stress.

Lalu apa yang mungkin menjadi antisipasi pengendara roda dua atas persoalan ini?

1.Naik Angkutan Umum

Ini memang trik yang harus diambil bagi kita yang minus uang. Tapi dengan resiko harus tertib aturan. Artinya, aturan pengemudi angkutan umum. Jadi siap-siap saja bila ditransit ke angkutan umum lain karena tinggal keluarga kecil kita yang jadi penumpang. Plus harus sabar hati karena berhimpit-himpitan dengan penumpang lain.

Selain itu kita juga harus siap mengeluarkan ongkos dobel. Ketika naik sepeda motor, mungkin hanya butuh Rp. 10.000,- untuk membeli BBM. Dengan uang sejumlah itu sudah cukup untuk biaya pulang-pergi.

Mungkin bila naik angkutan umum, kita harus menyiapkan kocek Rp. 20.000,- untung ongkos pulang-pergi. Atau bila ingin lebih rileks, sang suami berangkat naik sepeda motor dan anak-istri menumpang angkutan umum, tapi dengan biaya sama-sama Rp. 20.000,- Nah, bagaimana dengan kita yang harus dua-tiga kali ganti angkutan umum hingga tiba di lokasi tujuan?

2.Kredit sepeda motor

Kondisi ini adalah alternatif lain bagi kita yang memiliki keluarga kecil atau berencana. Tiba saatnya menyiapkan iuran bulanan untuk kredit sepeda motor.

Kondisi menjadi tidak memungkinkan bagi kita yang memiliki anak lebih dari dua. Bisa saja ada rencana mau mengkredit motor tambahan hingga dua unit agar semua penumpang tertampung, tapi siapa pengendara sepeda motor yang ketiga (jika anak masih baseta alias di bawah sepuluh tahun)?

3.Kredit mobil

Nah, ini pilihan yang tepat bagi keluarga besar. Jadi semua penumpang terangkut sekali jalan. Tapi yang jadi masalah apakah koceknya juga terangkut. Maksud ane duit bayar kreditnya sanggup nggak? Alih-alih baru dua bulan kredit, mobil sudah ditarik dealer karena karena kredit macet.

4. Sistem ngedrop

Sistem yang satu ini memang cukup melelahkan, tapi cukup aman dijalankan. Maksudnya sang suami ngedrop istri dulu ke tempat tujuan. Setelah itu baru menjemput anak. Bila anaknya lebih dari satu, misalnya dua orang tentu butuh dua setengah putaran. Itu perginya saja, ditambah pulang menjadi lima putaran. Nah kalau anak lebih dari dua?

5.Sistem bunglon

Sistem bunglon ini mungkin yang paling banyak dipilih orang, meski terlihat agak nyeleneh. Yakni ketika ada petugas, maka satu per satu penumpang diseberangkan ke lokasi minus petugas. Selanjutnya, kembali melanjutkan perjalanan.

Atau bisa jadi maling jalan tikus yang tidak ada petugasnya. Pokoknya apa saja dijabanin.

Oke, selamat menikmati peraturan berlalulintas yang diperketat, ya.

---

Diubah oleh RifanNazhif 23-02-2022 02:52