trisusanto14Avatar border
TS
trisusanto14
Kisah Perjuangan Orang Tua Untuk Anak-anaknya
Hidup miskin dan kekurangan merupakan keadaan yang sudah biasa menhampiri keluarga bapak Raksmono dan ibu Rukmini. Beliau mempunyai 5 orang anak 2 laki-laki dan 3 perempuan
anak pertama dan keduanya sudah menikah dan menetap di sebelah rumahnya dan desa lainya, namun mereka masih mempunyai anak 3 yang masih sekolah di semua jenjang pendidikan pada saat itu, keadaan senja tak membuat bapak Raksmono pantah arah dan lemah beliau terus bekerja tak kenal waktu, pada saat anak ketiganya lulus SMA dan mengatakan di terima di Universitas Negeri tanpa tes mereka diam dan saling pandang mereka tak mengatakan sepatah katapun,
Pak Raksmono cuma bilang kita siap membiayai uang kuliahmu tapi jika nanti gagal jangan menyesal ya. Anaknya pun tanpa berpikir panjang langsung mengiyakan.



Keadaan semakin menyepit dimana krisis ekonomi dan harga karet mesorot tajam yang merupakan penghasilan mereka dari mengupah, memaksa ibu Rukmini harus bekerja jadi pembatu di suatu Panti asuhan, dan pak Raksmono memutuskan untuk merantau ke pulau Kalimantan dengan bermodalkan bahwa disana ada saudara. Tak selang lama ibu Rukmini menyusul pak Raksmono ke Kalimantan, dan meninggalkan anak-anak mereka yang masih sekolah di bangku SMA dan SMP, usaha mereka sedikit membawa perubahan dengan uang yang di kirimkan bisa untuk biaya kuliah dan sekolah anak-anaknya.
Tak berhenti di situ pak Raksmoni sering sakit-sakitan yang membuat mereka merasa berat jauh dari anak dan cucu mereka, di tambah lagi mendengar berita bahwa anak kedua mereka kecelakaan. Tanpa berpikir panjang mereka langsung memutuskan pulang dari Kalimantan dengan meninggalkan segalanya disana tanpa di jual hanya di berikan kepada tetangga mereka disana.

Merasakan keadaan kekurangan anaknya yang kuliah terus berusaha tanpa kenal lelah, dia di kenal dengan mahasiswa yang rajin dengan menjadi pusat sumber tanya dari temen-temennya. Dia lulus dengan predikat cumlaude dengan masa studi 3.8 tahun, dia pulang dengan membawa gelar sarjana di tengah-tengah keluarga yang miskin dan lingkungan yang mencemooh keluarga mereka, sampai-sampai tetangga mereka ada yang mengatakan bahwa ibu Rukmini ini segalanya buat anak sampai-sampai rumah aja tidak di benerin di dalamnya kosong gak ada isinya. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa orang miskin kok begayaan kuliah gak akan lulus itu pasti.

Kepulangannya yang membawa gelar sarjana membuat semua tetangga yang membecinya malu dan mematahkan stigma buruk mereka, dan kejadian itu menjadi sebuah moment dimana keyakinan, perjuangan dan doa benar-benar bisa terwujud
0
551
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan