Beberapa hari ini Indonesia kembali dihebohkan dengan kelakuan sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai titisan Kerajaan Agung Sejagat. Sebuah kerajaan kecil yang berada di Purworejo, Jawa Tengah yang baru bediri beberapa hari yang lalu. Berikut beberapa fakta yang bisa ane kumpulkan tentang Kerajaan Agung Sejagat:

Bukan sebuah keraton atau kerajaan bila tidak memiliki raja dan ratu. Kerajaan ini dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat sebagai seorang Raja dan istrinya Dyah Gitaraja sebagai seorang Ratu. Bahkan kerajaan ini juga memiliki seorang penasihat kerajaan yang bernama Resi Joyodiningrat. 

Mengaku muncul setelah perjanjian antara kerajaan Majapahit dan Portugis 500 tahun yang lalu berakhir. Dimana disebutkan oleh penasihat keraton bahwa kekuasaan tertinggi yang sempat dipegang oleh Amerika pada Perang Dunia ke 2, harus dikembalikan pada Keraton Agung Sejagat. Karena Keraton Agung Sejagat disebut sebagai induk dari seluruh kerajaan yang ada di dunia dan merupakan penerus kerajaan Majapahit.

Bangunan keraton yang digunakan oleh Keraton Agung Sederajat tidak memiliki izin. Hal ini diketahui setelah diselidiki oleh pemerintah Kabupaten Purworejo.  Saat ditanya kepada koordinator ndalem kerajaan, Cikmawan, bahwa dirinya mengatakan tidak memerlukan izin untuk mendirikan keraton tersebut. Dengan alasan pengaruhnya sudah internasional.

Memiliki batu prasasti yang merupakan hasil buatan pengrajin keraton. Prasasti tersebut diletakkan disebuah gubuk sederhana dengan tujuan agar tidak terkena panasa dan hujan. Namun kini diketahui bahwa batu tersebut berasal dari Kecamatan Bruno. 

Kerajaan Agung Sejagat juga diketahui memiliki Keraton kekinian yang kini sedang dalam tahap pembangunan. Lokasinya berada di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Namun ukurannya tergolong sangat kecil bagi sebuah kerajaan.

Sebelumnya, diketahui bawa Rajanya, Totok Santosa Hadiningrat pernah membuat heboh lantaran berjanji berikan uang dollar pada anggota organisasi Jogjakarta Development Commite (JOGJA-DEC). Jogjakarta Development Commite sendiri adalah sebuah organisasi kemanusiaan yang bertugas untuk menjalankan program kemanusiaan abadi di wilayah Yogyakarta.

Pada saat sambutan kerajaan di hari pertama, terdapat kata-kata yang mengancam terhadap orang yang tidak ingin bergabung dengan kerajaan. Dimana orang-orang yang tidak mau patuh pada pemerintah raja akan dianggap sebagai pembangkang dan akan berhadapan dengan hukum kaisar. 

Akan ditutup oleh pemerintah kabupaten Purworejo karena dianggap meresahkan dan juga pembodohan terhadap masyarakat. Selain itu warga sekitar juga menolak terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anggota-anggota kerajaan itu karena dirasa menganggu, seperti membunyikan pengeras suara terlalu keras, membakar dupa terlalu banyak dan dianggap melanggar ajaran warga setempat.

Itulah 9 fakta yang berhasil ane rangkum dari Keraton Agung Sejagat. Walau ane sendiripun aneh dengan keraton tersebut, tapi ane salut pada raja dan ratu keraton karena berhasil membuat heboh wagra Indonesia, ditambah mereka melakukannya dengan "niat". Karena memiliki seragam khusus, memiliki pasukannya sendiri, memiliki tim marching dan lain-lain.

jateng.suara.com

Jadi ada yang mau ikutan HALU bersama anggota Kerajaan Agung Sejagat?

Bantu share thread ini bila dirasa bermanfaat

[url=https://www.facebook.com/pg/Jogja-DevelopmentS E N S O Rmittee-DEC-453258501546174/about/?ref=page_internal]sumber 6[/url]