Hmmmm.. kalau kita dengar kata pasar, pasti yang ada dibenak kita adalah pedagang, jual beli sayur, buah, pakaian serta kebutuhan sehari-hari lainnya. Serta ramai dengan orang-orang dong yah gan. Tapi tau gak sih? Ternyata ada juga loh pasar-pasar di indonesia yang dikenal menakutkan, horor bahkan juga bisa buat bulu kuduk merinding gan.
Mau tau pasar mana aja sih? Langsung simak aja yuk..
Spoiler for 1. Pasar Bubrah Gunung Merapi:
Instagram @_stywn_12
Tau dong yah Gunung Merapi, gunung yang terletak ditengah Pulau Jawa. Berada dalam administrasi kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta untuk lereng sisi selatan, dan sisi barat berada di kabupaten Magelang, sisi utara dan timur berada di kabupaten Boyolali, serta kabupaten Klaten di sisi tenggara. Gunung merapi merupakan gunung berapi paling aktif, hingga gunung ini disebut dapat meletus sewaktu-waktu.
Pasar Bubrah gunung Merapi sendiri berada tepat dibawah puncak gunung Merapi dengan kontur tanah lapang serta dipenuhi dengan batu-batu sisa letusan. Karena larangan untuk para pendaki mendirikan tenda dipuncak gunung, maka pasar bubrah kemudian dijadikan lokasi camping sekaligus dijadikan pos terakhir pendakian.
Meyandang nama pasar bukan berarti disini terjadi transaksi jual beli secara harfiah yah gan. Jadi pasar Bubrah disini dikenal sebagai pasar yang besar di keraton merapi. Karena banyak warung-warung serta penjual yang merupakan makhluk halus penunggu gunung merapi. Sama seperti pasar kebanyakan, tak jarang para pendaki mendengar suara gamelan serta hiruk pikuk keramain pasar.
Nah kalau sudah mendengar seperti ini, biasanya para pendaki melemparkan sebuah koin ke tanah, setelahnya pendaki di anjurkan memungut batu kerikil yang ada disekitarnya.
Spoiler for 2. Pasar Dieng Gunung Lawu:
dailyvoyagers.com
Gunung Lawu, merupakan satu-satunya gunung yang memiliki warung tertinggi di Indonesia. Warung yang didirikan oleh seorang wanita tangguh bernama Mbok Yem berada diketinggian 3.105 mdpl, warung Mbok Yem merupakan sebuah primadona bagi para pendaki yang mendaki gunung Lawu. Tapi siapa sangka, ternyata gunung Lawu juga memiliki pasar setannya loh..
Pasar setan gunung Lawu ini memiliki nama lain yaitu Pasar Dieng yang terletak di pos 5, dapat ditempuh sekitar 70 menit dari pos 4 jalur pendakian via Candi Cetho. Jika dalam melintasi pasar setan ini pendaki mendengar suara “ beli apa dik?”. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pendaki diharuskan menjawab seolah ingin membeli barang. Seperti beli tanah, batu, daun serta barang lain yang ada disekitarnya. Setelahnya,lemparkan uang kearah suara yang terdengar. Konon, jika pendaki tidak melempar uang atau melakukan hal diatas, maka pendaki tersebut akan mendapatkan kesialan.
Spoiler for 3. Pasar Setan Gunung Salak:
malangtimes.com
Gunung Salak, bukan berarti gunung ini banyak ditumbuhi buah salak yah gan. Kata salak diambil dari bahasa Sanskerta “Salaka” yang berarti perak.
Menurut kepercayaan Sunda, gunung salak merupakan salah satu gunung suci. Karena menjadi tempat hilangnya Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran. Gunung Salak juga dipercaya sebagai lokasi turun dan bersemayamnya para barata dari Khayangan.
Keangkeran gunung Salak sudah tidak asing ditelinga para pendaki. Bukan hanya karena lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, tetapi juga karena cerita dan mitos yang berkembang dimasyarakat sekitar.
Cerita seram yang beredar mengenai pasar setan gunung Salak adalah seorang pendaki yang membeli pisang goreng, tetapi beberapa saat kemudia ia sadar ternyata tidak ada seorang yang berjualan apalagi berjualan pisang goreng. Untungnya, pendaki tersebut masih bisa kembali menemui teman-temannya walaupun sudah menyantap makanan dari alam sebelah.
Spoiler for 4. Pasar Setan Gunung Arjuno:
Instagram @yudiisrr
Gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah gunung Semeru dan gunung Raung ini, terletak di perbatasan kota Batu, kabupaten Malang dan kabupaten Pasuruan serta berada dibawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Dalam jalur para pendaki akan disuguhi pemandangan dan objek wisata yang dapat dinikmati. Tapi siapa sangka dibalik pemandangan yang indah, ternyata gunung Arjuno juga memiliki pasar setannya sendiri.
Menurut cerita, lokasi pasar setan ini berada dijalur sabana yang luas di gunung Arjuno. Pasar setan ini akan muncul pada saat malam hari dan hilang pada keesokan harinya. Banyak para pendaki yang mendengar kearamaian seperti pasar pada umumnya. Bahkan ada cerita yang terkenal dilakangan pendaki, bahwa pernah ada seorang pendaki yang membeli jaket dipasar tersebut. Keesokan paginya jaket tersebut masih ada tetapi uang kembalian berubah menjadi daun.
Spoiler for 5. Pasar Setan Gunung Merbabu:
bocahpetualanggg.blogspot.com
Gunung Merbabu juga punya pasar setannya loh. Terletak di jalur pendakian sekaligus dijadikan lokasi camping para pendaki sebelum menuju puncak Kenteng Songo. Tak banyak kisah yang menceritakan tentang pasar setan gunung ini. Namun, ada beberapacerita mistis dari pendaki yang melewati pasar dieng ini. Mulai dari mendengar keramaian orang-orang hingga melihat suasana kawasan ini seperti sebuah pasar pada umumnya.
Spoiler for 6. Pasar Anjaya:
travel.detik.com
Pasar ini terletak ditengah hutan Sulawesi Selatan, tepatnya diantara gunung Lompo Battang dan gunung Wawakaraeng. Pasar anjaya adalah suatu kawasan tanah lapang dengan dikelilingi hutan yang luas serta memiliki panorama indah. Etss... jangan salah dulu gan, dibalik keindahannya tersembunyi pasar setan yang cukup buat bulu kuduk kita berdiri loh. Itu sebabnya para pendaki tidak disarankan untuk mendirikan tenda dikawasan ini. karena jika terjadi, maka kemungkinan besar para pendaki akan mendengar suara suara gemuruh keramaian pasar.
Spoiler for 7. Pasar Setan Gunung Argopuro:
indonesia360derajat.wordpress.com
Selain dikenal sebagai gunung yang memiliki jalur pendakian yang cukup panjang di pulau Jawa, gunung Argopuro juga terkenal dengan pasar setannya. Jika beruntung, maka pada siang hari para pendaki akan mendengar suara-suara keramaian layaknya pasar. Tetapi, jika kita mendaki sumber suara itu akan menghilang. Pasar setan gunung argopuro terletak tepat di antara Cikasur menuju Cisentor dan Rawa Embek, yaitu suatu tempat mendekati puncak Rengganis.
Spoiler for 8. Pasar Watu Gunung Sumbing:
yukepo.com
Menurut cerita, pasar setan gunung Sumbing ini berada di jalur pendakian yang terjal dan pasir setelah melewati pos 3, pasar Watu jalur pendakian gunung Sumbing.
Sama seperti gunung-gunung sebelumnya, para pendaki akan mulai mendengar suara gemuruh seperti transaksi jual beli di pasar. Tapi lagi dan lagi, saat pendaki mencoba mendekati sumber suara, maka suara tersebut akan hilang seketika.
Spoiler for 9. Pasar Goib Kota Martapura:
dictio.id
Hayooo siapa yang gak tau Martapura? Iya.. kota penghasil intan terbesar di indonesia ini terletak di kabupaten Banjar, provinsi Kalimantan Selatan.
Selain dikenal sebagai kota intan, Martapura juga dikenal sebagai kota santri terbesar di Kalimantan. Dikarenakan banyak pesantren-pesantren yang didirikan dikota ini.
Bukan hanya terkenal dengan itu, tapi Martapura juga terkenal dengan pasar gaibnya. Pasar ini terletak di jembatan Sei Pering. Cerita horor yang terkenal dimasyarakat adalah seorang wanita cantik yang berjalan di jembatan Sei Pirang dengan membawa keranjang belanjaan seolah mau pergi ke pasar. Dan yang buat serem ni gan, hantu wanita ini terkenal jail. karena banyak cerita yang beredar bahwa hantu wanita ini akan menyesatkan seseoarang yang melewati jembatan ini pada dini hari adapula cerita bahwa ada pula yang membonceng dan berjalan jalan dengan hantu wanita ini. waduhhh.. kencan dengan hantu dong wkwkwk..
Spoiler for 10. Pasar Kembang Yogyakarta:
flickr.com
Mungkin pasar ini adalah pasar yang menakutkan bagi wanita bersuami yah wkwk...
Bagi yang laki-laki mungkin bakal jadi horor ni kalau orang rumah tau hahah...
Pasar Kembang atau lebih dikenal luas dengan sebutan Sarkem, merupakan area lokalisasi paling terkenal di Yogyakarta. Pasar ini terletak tak jauh dari Jalan Malioboro, berlokasi di kecamatan Gedong Tengen, tepatnya di RW Sosrowijayan Kulon. Tetapi masyarakat setempat lebih mengenal dan menyebutnya dengan nama Gang 3.
Siapa yang sangka, ternyata sarkem sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Area ini sengaja dirancang lokasi “jajan” para pekerja. Yang pada saat itu sedang berlangsung proyek pembangunan rel kereta api yang kan menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota lainnya. Dengan tujuan agar para pekerja proyek tersebut menghabiskan uang gajinya agar menjadi pemasukan pemerintah Belanda.
Percaya ataupun tidak dengan keberadaan pasar-pasar diatas adalah hak pribadi masing-masing kita gan. Perlu diingat, bahwa sebernarnya kita juga hidup berdampingan dengan alam mereka. Mereka tidak akan mengganggu kita jika kita juga tidak mengganggu keberadaan mereka. Maka ada baiknya kita menguncap salam jika berkunjung ditempat yang baru dan bersikap baik dimana pun kita berada.
Jadi gimna? Ada yang mau mencoba pengalaman horor pasar pasar diatas? Ets... tapi jangan pasar yang terakhir yah, duh bisa berabe gan wkwk.
Atau di kota agan dan sista ada pasar horor atau menakutkan lainnya, bisa banget komen dikolom komentar yah....