Saat ini pemberitaan Uighur sedang berkembang terlebih lagi pihak barat yang memang tak suka dengan pemerintahan Cina, bukan rahasia lagi Uighur menjadi menarik untuk di kulik suku yang dari parasnya berbeda dengan warga Cina pada umumnya dan masyarakatnya mayoritas muslim kini tertindas di tanah Xinjiang.

Bahkan Tiktok buatan Cina pun memblokir remaja asal AS Feroza Aziz, yang sedang memberikan panduan melentikkan bulu mata. Namun ia juga membicarakan nasib muslim Uighur di Xinjiang. Buat kalian yang suka tik tok harus tahu bahwa aplikasi itu buatan dari Cina yang sukses menarik pemakainya di luar negaranya, Tiktok dimiliki oleh perusahaan teknlogi yang berbasis di Beijing, ByteDance.



Tentu ulasan Feroza Aziz menjadi menarik walau akun tik toknya telah dibuka lagi, dan perusahaan tersebut telah meminta maaf namun video dia sudah viral dimana-mana. Kamp konsentrasi pendidikan, ada apa disana sepertinya banyak kicauan yang memberikan penjelasan bahwa kamp tersebut seperti penjara. Memaksa mereka untuk berganti keyakinan, memaksa banyak hal agar mereka menjadi mayoritas seperti warga Cina lainnya. Apalagi ada dokumen yang bocor di tangan intel barat, di youtube pun sudah banyak yang berkicau ini menguatkan dugaan genosida terhadap suku Uighur secara perlahan.

Sudah pasti hal seperti ini akan membakar dada masyarakat dunia yang beragama Islam, tapi sebenarnya apa yang sedang terjadi?



Uighur yang tunduk pada ekspedisi militer Dinasti Qin pada 1750, memang bukan bagian dari Cina mereka berabad-abad lamanya sudah hidup mandiri. Setelah tunduk pada dinasti Qin masuklah mereka menjadi wilayah xinjiang, ketika pecah perang dunia warga Xinjiang ingin bergabung kepada uni soviet karena ras mereka tidak seperti bangsa Cina lainnya.

Namun pasukan nasionalis Republik Rakyat Chna pada 1949 dari Beijing berhasil menahan pergerakan mereka sejak saat itu Uighur di cap sebagai pemberontak, disinilah warga Uighur di anak tirikan oleh Cina dan selalu terjadi diskriminasi dari tahun ke tahun sejak lama. Tapi kenapa baru viral sekarang? Ketika perang dagang Cina dan AS terlihat memanas isu Uighur pun semakin terbuka ke publik. Sudah jelas hal ini untuk menyulut kemarahan umat Islam kepada pemerintah Cina.



Bila hal ini terjadi kemungkinan akan terjadi diskriminasi ras Cina di seluruh dunia, bukan tak mungkin ini adalah pintu pemantik sebagai perang dunia ketiga. Negara barat sukses melakukan propaganda, ketika mereka sebenarnya juga memperlakukan Islam itu sebagai terorist. Terlihat dari game dan film buatan barat pihak terorist selalu berbau arab dan beragama Islam.

Sudah pasti pemerintah Cina pun terus membantah apa yang di propagandakan oleh barat, semakin menarik ketika Uighur melalui Organisasi Kongres Uighur Sedunia (WUC) yang berpusat di Jerman buka suara tentang kekejaman pemerintah Cina, pertanyaannya kenapa di Jerman kenapa bukan ke Arab Saudi, Qatar, UEA dan negara Islam yang maju lainnya? Bahkan memgibarkan bendera Uni Eropa dan AS, sangat menarik bukan?



Tapi sebagai warga negara Indonesia yang punya permasalahan yang sama kita lihat kasus Aceh dan juga Papua kemana mereka mengadu pasti ke negara barat, Aceh lewat GAM bernaung ke Swedia Papua lewat OPM bernaung ke Belanda, Inggris dan Australia.

Sebagai wilayah muslim kenapa GAM tidak minta bantuan negara Arab, lalu OPM yang identik dengan Kristen tidak minta bantuan ke Roma? Terlihat ini bukan masalah agama tapi masalah ketidak adilan yang mereka dapatkan hingga akhirnya memberontak.



Tapi bila propaganda tentang Uighur ini bisa membuat negara arab marah bukan tak mungkin akhir zaman sudah dekat Cina akan melawan Barat dan Arab peperangan antar bangsa sudah di depan mata. Dimana posisi Indonesia?

Referensi klik

Pic google