c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Sistem Pendidikan Tidak Terpaku Pada Hafalan, Langkah Cerdas Atau Blunder?




Sepertinya di zaman modern hafalan menjadi tidak di perlukan, terlebih lagi sistem pendidikan yang tidak berkaitan dengan bacaan kitab suci, maklum di agama tertentu hafalan masih di perlukan untuk melakukan ibadah. Sosok Menteri Nadiem memang melemparkan hal itu ke publik tidak salah namun tetap hafalan masih di perlukan, namun konteksnya bukan menghafal secara text book tapi dengan memperdalam ilmu yang kita inginkan, maka untuk seseorang yang bakatnya di bidang mesin akan sering berkutat dengan hal-hal yang berbau mesin, hingga lulus menjadi tenaga ahli mesin yang handal dan siap untuk bekerja.

Disini terlihat arah Menteri Pendidikan yang ingin menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, bila ini berjalan dan menjadi dasar pendidikan di Indonesia bukan tak mungkin akan ada banyak SDM handal yang ahli di bidangnya masing-masing.





Bila hafalan tak di perlukan dalam dunia pendidikan tentu saja permainan nalar hingga fungsi otak untuk kreatifitas serta merangsang inovasi bagi sang anak sangat di perlukan, sebenarnya hafalan bukan tak ada sama sekali, pastinya untuk bidang sejarawan hal itu akan sangat penting namun fokus pendidikan bukan hanya menghafal tapi kemungkinan nanti yang dipakai anak-anak di sekolah akan bermain dengan banyak logika, praktek dan penelitian. Maka bisa dipastikan kurikulum penjurusan pun di tentukan dengan bakat dan minat dalam kemampuan analisis otak si anak. Dengan cara apa? Tehnik tanya jawab, dan bila tidak tahu siswa akan mencatat materi yang disampaikan guru, jadi sebelum di terangkan guru, para siswa bisa mengembangkan kemampuan problem solving sejak dini.

 



Bila itu terjadi maka nilai sebagai acuan pendidikan juga terlihat tak begitu penting, karena metode tiap manusia akan berbeda-beda walau tujuannya sama. Disini siswa akan banyak di tuntut menggunakan otaknya dalam berfikir, apalagi ujian nasional akan ditiadakan maka penilaian guru terhadap siswa akan berubah.

Bahkan bisa jadi apa yang diajarkan guru akan dimodifikasi oleh mereka dengan waktu yang lebih cepat dan juga inovasi yang cemerlang, hingga akhirnya guru hanya menjadi pebimbing bukan pengajar. Karena siswa belajar lebih banyak mengembangkan wawasannya sendiri, dizaman internet sekarang ini semuanya akan terasa lebih mudah.





Tapi tetap saja banyak orang yang kurang suka dengan perubahan, bahkan hafalan masih dianggap penting. Nah kalau menurut gan-sist bagaimana nih? Langkah cerdas atau Blunder?

Kalau buat ane sendiri ini langkah cerdas, di pendidikan modern hafalan sudah mulai di tinggalkan namun komunkatif dan interaksi lebih di tingkatkan.

Salam lur, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2019
referensi : klikdan klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF




Diubah oleh c4punk1950... 14-12-2019 05:42
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan