Assalamualaikum wrwb GanSis.

Ane doakan moga GanSis sehat semua.

Manusia termasuk makhluk yang tidak pernah puas, salah satunya ketika sudah diberi rambut yang sesuai dengan bentuk wajah, lalu diubah menjadi warna-warni.


di sini

Tidak salah memang, toh manusia ingin terlihat lebih cantik atau ganteng atau memang karena tuntutan pekerjaan. Apalagi mewarnai atau mencat rambut dibolehkan dalam Islam asal tidak warna hitam, karena mewarnai hitam sama artinya dengan mengubah ketetapan Allah. Entahlah, kalau orang bule ya? Ane belum nemu infonya.

Nah, setelah diteliti, ternyata mewarnai rambut ini bisa menyebabkan kelainan pigmen (vitiligo). Di mana kulit akan berubah menjadi warna putih susu.
Serem juga, ya, GanSis? Ntar si kulit bisa belang-belang.



Hal tersebut dapat terjadi karena cat rambut permanen rata-rata memiliki kandungan fenol tinggi, sehingga dapat merusak melarosit (sel pembentuk melanin). Jadi, sebaiknya GanSis harus sangat teliti memilih cat rambut, ya. Dibaca dulu, apakah cat rambut tersebut mengandung fenol atau tidak?
Jangan karena hanya ingin tampil beda, menutupi uban, ingin syantik atau ganteng atau karena frustasi setelah putus dengan pacar, nanti bertambah-tambah frustasinya karena kulit GanSis jadi rusak.

Mungkin ini juga barangkali ya, di panduan penggunaan cat rambut dituliskan cobakan dulu pada kulit anda. Memang sudah ada peringatan terlebih dahulu.

Rambut sebagai mahkota wanita sebaiknya memang harus dirawat dengan semestinya. Saran ane, kalau memang nggak penting-penting banget pake cat rambut, ya mending nggak usah diwarnai. Kamu tetap cantik atau ganteng dengan tampilan apa adanya, kok. Bukankah Allah menciptakan manusia itu sesuai dengan bentuknya. Aneh aja kan kalau orang berkulit hitam tapi rambutnya bule atau berwarna putih yang lebih mirip uban.

Sekian Thread ane kali ini, sampai ketemu lagi ditulis ane berikutnya. Pesan ane, pikirkanlah keuntungan dan kerugian yang akan kalian lakukan. Kalau lebih banyak ruginya, mending nggak usah dilakukan! Satu lagi, jangan lupa bahagia karena hidup untuk dinikmati, bukan disesali. Oke!

Sumber :di sini