Mungkin kita pernah mendengar pepatah lama yang mengatakan "Pembohong tidak pernah menatap mata." Ada benarnya, dan ada sederetan tanda lain yang ditampilkan seseorang yang sedang berbohong.





Berikut adalah beberapa tips dari para ahli tentang cara mengetahui bahwa seseorang sedang mengatakan kebohongan.



Kamu mungkin berpikir senyuman dapat dengan mudah menyamarkan perasaanmu yang sebenarnya, tetapi ekspresi yang muncul di wajah pembohong akan menampakkan apa yang sebenarnya ia pikirkan—disadarinya atau tidak. Disarankan agar kamu memperhatikan ekspresi mikro yang sulit disembunyikan; petunjuk-petunjuk ini seringkali sulit untuk dideteksi. Akan tetapi, kamu mungkin bisa melihat pembohong dari warna di pipinya karena kecemasan dapat menyebabkan kulit memerah. Masih ingin tanda-tanda lainnya? Lubang hidung melebar, menggigit bibir, pernapasan dalam, dan berkedip cepat, karena itu semua mengisyaratkan bahwa otak sedang dipaksa bekerja cepat.



Lebih penting untuk memperhatikan keseluruhan dari tingkah lakunya, karena tidak akan cocok cara mengetahui seseorang berbohong jika hanya dilihat dari satu tanda. Kejujuran ditandai oleh pergerakan yang selaras satu sama lain—jadi selain postur, perhatikan kesesuaian antara wajah, tubuh, suara, dan ucapannya. Seperti kura-kura yang menghindari sentuhan dan merasa aman di cangkangnya, pembohong akan menarik lengan dan kakinya lebih rapat ke tubuhnya atau menjaga gerakannya seminimal mungkin—bahkan dia bisa saja tampak lebih kecil dan mengungkung.



Mengetahui apakah seseorang berbohong dapat diperhatikan dari sesuatu yang sederhana, seperti senyuman. Seringaian yang cerah kadang bisa karena untuk menutupi perasaan seseorang yang sebenarnya. Perhatikan baik-baik bagaimana seseorang tersenyum serta gerakan wajah lainnya. Kamu mungkin dapat mendeteksi emosi yang ia sembunyikan—seperti ketakutan, kemarahan, dan jijik. Senyum yang murni akan terpancarkan dari dua titik, bibir dan mata.




Meskipun perubahan suara dapat menjadi petunjuk dalam mendeteksi kebohongan, tetapi untuk memastikannya, kamu juga harus memperhatikan laju bicara dan pola pernapasan seseorang—jika itu lebih cepat atau melambat, kemungkinannya adalah kamu tidak sedang mendengarkan kebenaran seutuhnya.



Dengarkan pilihan kata-kata mereka. Pembohong cenderung menghindari kata-kata seperti "tetapi", "tidak", "kecuali", "sedangkan", karena mereka tidak sempat menyandingkan suatu hal, dan memiliki masalah dengan proses pemikiran yang komprehensif. Selain itu, mereka cenderung tidak menggunakan kata-kata “aku”, atau “milikku” karena secara psikologis mereka akan menjauhkan diri dari cerita bohongnya atau dongeng tingkat tingginya itu. Pembohong akan cenderung bercerita menggunakan lebih sedikit kata ganti dirinya.



Normal bagi seseorang untuk berpaling ketika ia ditanya pertanyaan yang sulit, tetapi ketika seseorang menghindari tatapan matamu, atau malah bereaksi berlebihan, bahkan ketika kau mengajukan sebuah pertanyaan yang jelas dan sederhana, maka kamu harus curiga.

Baca juga: Bertepuk Sebelah Tangan? Ketahui 9 Bahasa Tubuh Pertanda Dia Menyukaimu


Para ahli percaya bahwa perubahan dasar yang menjadi ciri dan sifat seseorang, bagaimana perubahan dia biasanya berperilaku—layak mendapatkan perhatianmu dalam upaya menemukan pembohong. Kamu harus menilai laju bicara, nada suara, postur, dan gerakan tangannya dan membandingkan dengan bagaimana dirinya yang kamu ketahui. Tentu bersamaan dengan pertimbangan situasi.