
Kehadiran sejumlah staf khusus Presiden dari kalangan milenial bukanlah tanpa 'setting'. Hal ini senada dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mempersiapkan regenerasi kepemimpinan 10 sampai 20 tahun mendatang.
Pendapat ini sebagaimana disampaikan oleh salah satu stafsus muda, Aminuddin Ma'ruf.
Menurutnya, ini adalah upaya pemerintahan Presiden Jokowi menyiapkan anak muda dalam panggung politik negara. Dengan begitu, nantinya mereka bisa mengetahui sistem pemerintahan dan negara.
Adapun tugas dari stafsus milenial ini adalah memvariasikan kebijakan-kebijakan dalam sentuhan kreativitas dan inovasi. Tujuan besarnya agar kebijakan pemerintah bisa beradaptasi dengan laju perubahan yang sangat cepat ke depan.
Aminudin menyanggah jika stafsus dari kalangan milenial disebut gimik politik, apalagi politik akomodatif. Menurutnya, berlebihan jika penunjukan stafsus di kalangan milenial disebut gimik.
Yang jelas, mereka ini adalah orang-orang yang memiliki keahlian dibidangnya masing-masing dan dipersiapkan untuk regenerasi kepemimpinan di masa mendatang.
Presiden Jokowi sendiri memberikan kesempatan untuk mengelola pemerintah dan negara. Lalu, para stafsus diberikan pembekalan dan pembelajaran. Mereka juga saling berdiskusi apa yang menjadi pembenturan pemerintah dan birokrasi.
Begitulah maksud dan tujuan Presiden Jokowi mengangkat anak-anak muda sebagai pembantunya. Oleh karena itu, publik sebaiknya jangan termakan dengan suara-suara sumbang yang nyinyir atas terpilihnya staf khusus dari generasi milenial ini.