Hi sobat kaskus, kembali lagi kita bicarakan gadget yang perangnya semakin membesar. Apalagi ketika mau akhir tahun, persaingan smartphone semakin ketat dan tentu saja semakin menarik untuk di ikuti.

Tapi yang menarik persaingan di kelas bawah, di kelas bawah pasar smartphone berjuang untuk memberikan gimmick yang terbaik. Para sales pun rela untuk menurunkan derajatnya demi segenggam rupiah, bahkan ada juga sales yang membodohi user agar membeli ponsel yang memberikan keuntungan lebih untuk salesnya dari para vendor.



Dahulu Nokia, Siemens, Sony Ericsson, Samsung hingga Blackberry memberikan sentuhan magis pada ponsel mereka, Huawei dianggap ponsel kacangan berjalanya waktu pengusaha ponsel besar pun tumbang hingga tak sanggup untuk berdiri lagi. Hanya Samsung yang masih sanggup untuk bertahan dari gempuran smartphone yang kini berkualitas namun tidak murahan.



Perusahaan Cina kini telah menjelma menjadi raksasa besar di bisnis smartphone, mereka menawarkan harga yang lebih murah namun kualitasnya mewah. Huawei yang dianggap ponsel kacangan ternyata mempunyai umur ponsel yang cukup panjang dan di bilang kuat juga di generasi sebelumnya. Ketika masuk masa smartphone tak salah kalau Huawei jadi perbincangan dunia kualitasnya lebih unggul dibandingkan smartphone Cina lainnya, bahkan setara Iphone dan Samsung. Namun ada beberapa merk Cina yang tak sanggup untuk bersaing seperti ZTE.

Namun yang menarik tidak hanya Huawei tapi Xiaomi, siapa yang tak mengenal smartphone dengan kualitas terbaik tapi harganya downgrade parah. Sampai-sampai BBK Grup pun merasa gerah harga oppo yang ga masuk akal kini terjun bebas, bahkan vivo pun mengikuti hal tersebut.



Lambat laun perang harga di level middle terjadi hingga Samsung pun terseok-seok mengikuti permainan smartphone Cina. Yang tidak kuat main di entry level terpaksa harus cabut lebih cepat, seperti Polytron, LG, Lenovo, bahkan Asus sendiri pun bingung dengan market smartphone Cina yang menekan keuntungan hanya 3 persent saja.

Bisa dibilang ini ulah Xiaomi yang merusak harga pasar, dengan kecanggihan spesifikasi toh harganya murah dan sekali lagi bukan gimmick belaka. Terlebih lagi sensor kamera Sony sering tertanam di Xiaomi bahkan Samsung juga menjual sensor kameranya kepada Xiaomi bikin smartphone Cina makin eksist di dunia.



Namun saking murahnya harga Xiaomi tapi seringkali gaib dipasaran dimanfaatkan oleh BBK Grup dengan menelurkan Realme, mereka memasang harga murah dan ready stock hingga dapat menembus lima besar jajaran smartphone terlaris di tahun 2019.

Jadi kita sebagai user harus berterima kasih kepada Xiaomi dan juga OS Android, karena tanpa Xiaomi mungkin harga smartphone akan di monopoli mereka-mereka saja brand besar tanpa ada harga murah seperti harga sepeda motor yang di monopoli oleh pabrikan Jepang.



Salam hangat lur, saya c4punk see u next thread.



Tambahan kaskuser