Lakpesdam PBNU Kembangkan Alat Ukur Kecenderungan Radikalisme CPNS
Sikap dan perilaku yang mengarah pada radikalisme disorot oleh pemerintah dalam penjaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2019. Hal ini diantisipasi oleh pemerintah agar pegawai negara tidak ada yang terpapar radikalisme, anti-pancasila, dan menentang eksistensi negara bangsa padahal dirinya hidup dari uang negara.
Mengenai filter radikalisme dalam penerimaan CPNS ini, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU mengembangkan alat ukur untuk melihat dengan jelas kecenderungan radikalisme seseorang. Ketua Lakpesdam PBNU H Rumadi Ahmad menjelaskan, dalam hal mengukur kecenderungan radikalisme ini, Lakpesdam sudah mempunyai alat yang bisa digunakan kementerian dan lembaga untuk melakukan seleksi. Alat itu diberi nama TEPAT (Tolerance, Pluralism, and Awareness Test).
“Beberapa kementerian dan lembaga seperti Lemhannas, Kemkumham, Kemendes, dan Kemnaker sudah menggunakan alat tersebut dalam penerimaan CPNS 2018 lalu,” terang Rumadi, Selasa (19/11) lalu di Jakarta. “Ada tiga hal yang diukur dengan TEPAT, yaitu Komitmen Bernegara, Toleransi dan Radikalisme,” imbuhnya.
Menurut Rumadi, alat tersebut dikembangkan karena filter radikalisme CPNS tidak cukup hanya melalui tes wawasan kebangsaan dalam tahap seleksi kompetensi dasar (SKD). Karena dalam tahapan SKD, yang lebih ditekankan ialah mengukur pengetahuan ketimbang sikap dan kecenderungan. “Saya menyambut gembira niat pemerintah memasukkan persoalan radikalisme sebagai salah satu filter untuk seleksi CPNS.
Namun hal ini tidak cukup hanya dimasukkan dalam wawasan kebangsaan dalam SKD. Karena SKD lebih banyak mengukur pengetahuan daripada sikap,” ujar Rumadi. Sebab itu menurutnya, diperlukan alat ukur yang komprehensif agar bisa melihat secara jelas tentang kecenderungan seseorang terhadap radikalisme. Alat ukur ini bisa digunakan dalam tahapan tes selanjutnya ke Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
“Kalau pemerintah serius, persoalan ini bisa dibuatkan alat ukur yang lebih komprehensif untuk melihat kecenderungan orang terhadap radikalisme. Dan itu bisa dimasukkan sebagai bagian dari seleksi dalam SKB,” tegas Dosen UIN Syarif Hidayatullah itu merujuk pada alat ukur kecenderungan radikalisme yang dikembangkannya.
Kenaikan karir sebaiknya test ini, di negri2 tertentu pemerintah menyediakan pelaporan anonim terhadap yg dicurigai ekstrim radikal selain tindakan korup.
BUMN atau korporasi2 besar yg miliki program HR bahkan IT HR yg lengkap dapat mengadaptasi SIKAP ke sistem penilaian mereka. Hal ini merupakan bagian dari Health Safety Environment juga HSE K3. Bagaimana bila Pertamina bisa disabotase pegawainya yg radikal?
Dari aqidahnya bila anut tri tauhid dan al wala wal bara, sudah 50% hampir menjadi ISIS, Al Qaeda, Abu Sayyaf, Bokoharam atau versi salafi wahabi lainnya. Yang anti demo terhadap pemerintah pun, rata2 menuduh fihak2 pendukung pemerintah seb syiah, munafik, liberal, musyrik, kuburiyyun, musuh agama dll yg otomatis mengarah menghalalkan pembunuhan.
Ekstrimis agama umumnya berawal dari ajaran2 Al Wal wal bara ustadz2 salafi wahabi spt ini. Walau tampaknya damai, namun inti ajaran BARA/kebencian permusuhan bagian dari iman selalu menjadi dasar, tak punya rasa benci bisa dianggap tak punya iman.
Tinggal 'dipanen' oleh salafi wahabi ISIS AlQaeda dkk untuk jadi donor, sponsor, penyumbang dana bahkan penyumbang nyawa seb pengantin.
Sangat subyektif... Apalagi klo atasnya "beda"....
Makanya definisikan dulu apa itu radikalisme.... Teroris udah basi, radikal gak jelas, manipulator itu lebih cocok bwt yg salah ketik anggaran...
Kenaikan karir sebaiknya test ini, di negri2 tertentu pemerintah menyediakan pelaporan anonim terhadap yg dicurigai ekstrim radikal selain tindakan korup.
BUMN atau korporasi2 besar yg miliki program HR bahkan IT HR yg lengkap dapat mengadaptasi SIKAP ke sistem penilaian mereka. Hal ini merupakan bagian dari Health Safety Environment juga HSE K3. Bagaimana bila Pertamina bisa disabotase pegawainya yg radikal?
Dari aqidahnya bila anut tri tauhid dan al wala wal bara, sudah 50% hampir menjadi ISIS, Al Qaeda, Abu Sayyaf, Bokoharam atau versi salafi wahabi lainnya. Yang anti demo terhadap pemerintah pun, rata2 menuduh fihak2 pendukung pemerintah seb syiah, munafik, liberal, musyrik, musuh agama dll yg otomatis mengarah menghalalkan pembunuhan.
Original Posted By rarepoop►Anti demo pemerintah tetep dibilang ekstrim juga?
karena takfirinya masih tetep jalan ke fihak lain, mudah menuduh muslim lain kafir, musyrik berujung boleh dibunuh. mulainya biasanya dg menuduh syiah, liberal, munafik, kuburiyyun, dst dan berbagai cap untuk halalkan pembunuhan2, jihad bom bunuh diri versi mereka.
Original Posted By mrokeoceh►karena takfirinya masih tetep jalan ke fihak lain, mudah menuduh muslim lain kafir, musyrik berujung boleh dibunuh. mulainya biasanya dg menuduh syiah, liberal, munafik, kuburiyyun, dst dan berbagai cap untuk halalkan pembunuhan2, jihad bom bunuh diri versi mereka.
Jadi demo salah dan ogah/anti demo juga salah gitu? Tapi malah ujung ujungnya nuduh juga kan?
Original Posted By rarepoop►Jadi demo salah dan ogah/anti demo juga salah gitu? Tapi malah ujung ujungnya nuduh juga kan?
yg salah takfiri dan ajaran kebencian salafi wahabinya yaitu al wala wal bara, demo atau ga demo bukan isu. Tapi mental bengis bajingan bermuka damai munafik salafi wahabi sangat berbahaya, di belakang mereka jadi sponsor dan donor operator2 radikalisme. walaupun bukan operator yg langsung membunuh muslim lain, salafi wahabi ISIS AlQaeda dkk dihasilkan dari salafi wahabi moderat dulu.
Original Posted By mrokeoceh►yg salah takfiri dan ajaran kebencian salafi wahabinya yaitu al wala wal bara, demo atau ga demo bukan isu. Tapi mental bengis bajingan bermuka damai munafik salafi wahabi sangat berbahaya, di belakang mereka jadi sponsor dan donor operator2 radikalisme. walaupun bukan operator yg langsung membunuh muslim lain, salafi wahabi ISIS AlQaeda dkk dihasilkan dari salafi wahabi moderat dulu.
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.