ejawahyuni90Avatar border
TS
ejawahyuni90
Kisah Para Hero Cilik Dari Tanah Palestina yang Menggetarkan Jiwa!
Hallo agansis. Semoga hari ini berjalan dengan lancar, ketemu lagi dengan trhead receh ane, jangan bosan singgah ya.


Penjajahan Izrael ke negeri Palestina telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun, kekejaman , kebengisan para tentara mereka membabi buta di sana. Menumpahkan darah seakan sebuah hal mutlak yang harus dilakukan.

Mereka tak mengenal ampun, tidak ada belas kasihan, membantai siapa saja entah itu lansia, wanita ataupun anak-anak, bahkan bayi. Namun semakin mereka membabi buta semangat para pejuang Palestina semakin tinggi. Walau dibombardir setiap saat, walau harus meregang nyawa, tapi pejuang negara itu tak pernah menyerah, tidak ada habisnya, mereka seperti hilang satu tumbuh seribu.


Para pejuang Palestina bukanlah tentara bersenjata lengkap. Mereka hanya pemuda-pemuda biasa yang paling mereka hanya memiliki senjata batu, dan melafazkan Takbir, mereka tiada takut melawan pasukan-pasukan nuklir Izrael yang bersenjatakan bedil, bom dan sebagainya.


Anak-anak Palestina walau dibesarkan di tengah-tengah konflik, sedari dini mereka sudah menjadi Hafizh dan hafizhah, hidup dalam tekanan para Zionis tidak menyurutkan semangat mereka untuk menghapal Al-Qur'an. mereka tidak pernah takut mati, dari kecil mereka selalu bermimpi ingin ikut serta dalam memperjuangkan tanah Nabi itu.

Generasi-generasi seperti itulah yang sangat ditakuti para Zionisme, jika saat masih kecil saja anak-anak Gaza sudah memiliki semangat seperti itu, apalagi 20 mendatang? Alahasil mereka makin membabi buta, anak kecil menjadi target utamanya.


Walaupun begitu, anak-anak Palestina tidak pernah takut, mereka siap menyongsong maut. Kematian berarti syorga. Berikut beberapa pejuang cilik palestina yang tidak gentar menghadapi pasukan bengis Zionis.


1. Fariz Aulah



Pemuda cilik nan pemberani ini sempat menggetarkan seluruh dunia dengan aksi-aksi heroiknya. Mengepalai rekan-rekan seperjuangannya, dengan gagah berani menghadang tank-tank Izrael dengan lemparan batu sambil melafazkan 'Allahu Akbar' tidak ada ketakutan dalam diri. Melempar batu-batu kecil dengan menggunakan katapel yang seringnya tepat sasaran.

Fariz yang baru berusia 11 tahun ini, ternyata sudah hafal Al-Qur'an sejak usia 5 tahun. Ia berinisiatif mengajak teman-teman sepermainan untuk melawan para Zionis dengan cara mereka sendiri. Akhirnya demi membela tanah air, Fariz Audah telah menjemput syahidnya di usia yang baru seumur jagung.


2. Ahed Tamimi.



Seorang gadis cilik pemberani ini sempat menggegerkan jagat raya Medsos dengan aksi heroiknya melawan tentara Israel yang mau berbuat kurang ajar pada sang ibu.

Pada waktu itu Ahed bersama dengan ibu serta saudaranya mengikuti aksi kemanusiaan di kota Ramlah. Pada suatu kesempatan seorang Zionis hendak berbuat kasar pada sang Ibu, namun Audah dengan sigap menjadi tameng. Gadis kecil itu meninju dan memukul tentara itu, walau tangannya sempat dipelintir, tapi ia tak menyerah ia terus meronta serta memaki-maki dan mengatai para tentara kejam itu.

Berkat aksinya itu, Ahed dapat kesempatan bertemu dengan Perdana Menteri Turki, Edrogan, dan mendapatkan gelar Handzalah atau sang pemberani.


3. Muhammad Fhati Farhat



Pemuda berusia 17 tahun ini, sejak kecil sudah didik untuk memperjuangkan tanah kelahirannya. Bibit perjuangan terus ditanamkan oleh sang Ibu dalam pikirannya. Di umur 5 tahun ia sudah bisa menghafal Al-Qur'an, sejak itu ia semakin memacu dan melatih semangat jihadnya

Semangat jihadnya makin terpacu saat mengingat perkataan sang Ibu. Ibunya ingin melihat Fhati memperjuangkan tanah air menggunakan senjata, bukan hanya dengan lemparan batu semata. Sejak saat itu Fhati selalu ingin bergabung dengan pasukan HAMAS.

Akhirnya pada usia 17 tahun, pemuda tampan ini diterima oleh HAMAS. Ia berangkat ke medan jihad dengan restu dan kebanggaan sang Ibu. Ummu Nhidal, melepas sang putra pergi dengan penuh keikhlasan, walau mungkin ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan jantung hatinya.

Benar saja, tidak lama setelah keberangkatannya, di tengah-tengah semangat yang menggebu memperjuangkan tanah Nabi, Ke syahid-an begitu cepat menjemputnya.


4. Yossef Yaqaud, Anwar Hamdauna, Ismail Abu Nadi.



Kisah 3 bocah cilik sekawan ini benar-benar bikin haru. Entah apa yang ada di pikiran para Hafish ini? Dengan beraninya mereka menyusup ke-camp tentara Israel, hanya berbekal sekantong batu kerikil, yang akan mereka gunakan untuk menumpas para Zionis.

Namun, belum sempat tercapai keinginan mereka untuk memberantas para penjajah negeri, para anak malang ini tertangkap dan langsung dihabisi oleh para tentara di tempat itu.

Sedihnya, sebelum mereka pergi, ketiganya sempat meninggalkan surat untuk para orang tua. Disurat itu tertulis, mereka memohon restu dan keihklasan, jangan bersedih kehilangan mereka, kalaupun mereka meninggal, maka mereka mati dengan syahid, dan syorga akan menunggu mereka.


Mengharukan sekali ya agansis. semangat juang, keberanian, kesabaran mereka, anak mana yang memiliki otu selain anak-anak dari tanah Gaza. Mereka setiap hari ditekan, diancam, kematian mengintai setiap saat. Namun mereka tidak pernah takut, tidak pernah menyerah.

Semoga Allah dengan segera menghapuskan jejak para Zionis itu dari Palestina, supaya para anak-anak di sana juga bisa merasakan bagaimana kehidupan yang sesungguhnya.

Semoga ya gansis.
Mari sama-sama kita doakan.

Referensi foto dan berita:di sini
orgbekasi67Avatar border
rizapadleviAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.2K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan