powerpunk
TS
powerpunk
Bikin Api Unggun Di Stadion, Indonesia Masih Layak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia?

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Lama tak mengikuti perkembangan sepak bola nasional, saya pun kurang begitu mahfum dengan persoalan persepakbolaan tanah air. Terlebih, setelah ketua umumnya mengundurkan diri akibat menang dalam Pilkada, dan setelahnya jabatan tersebut diemban oleh seorang pejabat sementara, namun ujung - ujungnya pejabat sementara tersebut malah di cokok petugas kepolisian karena menjadi tersangka perusakan barang bukti pengaturan skor, praktis tak ada lagi yang membuat persepakbolaan dalam negeri menarik.

Liga 1 maupun liga - liga di strata bawahnya juga bergulir seperti biasanya. Tak ada yang istimewa. Stasiun televisi pemegang lisensi siaran pun masih sama dengan pemegang lisensi tahun sebelumnya. Pun dengan kebijakan siarannya. Siaran bola masih menjadi barang mewah bagi sebagian warga negara, termasuk saya. Siaran UHF butek, sementara via parabola diacak. Jadilah saya hanya mengikuti sepakbola nasional sesekali melalui pemberitaan dan media sosial saja.


Seperti pagi ini, saat saya membuka media sosial Instagram, ada unggahan dari salah satu akun bola yang menayangkan detik - detik sebuah stadion menjadi lautan manusia lengkap dengan api unggun besar di pinggirnya. Saya kira kejadian tersebut terjadi diluar negeri, namun setelah saya baca caption-nya, ternyata kejadian tersebut terjadi di Indonesia, tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Seketika, saya langsung teringat bahwa stadion ini adalah merupakan salah satu stadion dari sepuluh stadion yang diproyeksikan sebagai venue Piala Dunia U20 yang akan berlangsung pada tahun 2021 mendatang.


Seperti yang kita ketahui, Indonesia baru saja terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia dibawah usia 20 tahun, mengalahkan Peru. Sementara Brazil yang sebelumnya juga mencalonkan diri, justru mengundurkan diri satu hari sebelum hari penentuan. Lolos menjadi tuan rumah Piala Dunia - meski hanya untuk usia 20 tahun- tentu tak mudah. Buktinya, di Asia Tenggara baru ada satu negara yang sebelumnya pernah menjadi tuan rumah, yaitu negara tetangga Malaysia pada tahun 1997 yang lalu. Jika jadi, Indonesia akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang berhak menyelenggarakan even dengan level dunia seperti ini.

Kenapa jika jadi? Karena jika melihat tingkah polah suporter Indonesia yang beringas, seperti yang baru saja ditunjukkan - dengan membuat api unggun di pinggir lapangan - bukan tak mungkin FIFA selaku otoritas tertinggi sepak bola dunia akan melakukan review ulang terhadap keputusannya. Terlebih, Indonesia baru saja terpilih dan itu artinya masih ada waktu panjang bagi tuan rumah baru - seandainya Indonesia dibatalkan sebagai tuan rumah - untuk mempersiapkan diri. Apalagi dari pemberitaan yang saya baca, salah satu faktor Indonesia akhirnya dipilih sebagai tuan rumah dan bisa memenangkan bidding kali ini adalah karena Indonesia punya suporter yang besar.


Namun apa artinya suporter besar, jika kelakuannya minus. Bukankah faktor keamanan juga akan menjadi salah satu pertimbangan bagi FIFA untuk menentukan sebuah negara layak menjadi tuan rumah. Terlebih, sebagai tuan rumah Indonesia tentu akan otomatis lolos berlaga di Piala Dunia tersebut tanpa melalui kualifikasi. Coba bayangkan, apa yang akan terjadi seandainya timnas kita dibabat habis oleh peserta dari negara lain padahal suporter kita masih belum bisa bersikap dewasa. Bukan tak mungkin, kejadian di Gelora Bung Tomo ini akan kembali terulang.

Harapan saya sebagai pecinta sepakbola tanah air, semoga FIFA tak melihat berita ini. Atau setidaknya, tidak melihat bahwa acara "api unggun" ini sebagai ancaman bagi penyelenggaraan Piala Dunia. Dan tetap menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah. Saya juga berharap agar para suporter dapat bersikap lebih dewasa. Jangan cengeng, hanya karena timnya kalah dikandang lalu membabi buta. Sepakbola itu permainan, ada kalanya menang dan ada kalanya kalah. Kalau mau menang terus, tak usah ikut kompetisi Liga, ikut saja liga tarkam. Sekian.








Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Inida Ini
Sumur Gambar : Om Google






kumaniaksnona212tien212700
tien212700 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
9K
168
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan