(sumber: Sang Merah Putih)

• Assalamualaikum Wr. Wb •

Meski Hari Sumpah Pemuda sudah diperingati kemarin, yaitu pada tanggal 28 Oktobersetiap tahunnya. Namun hari yang sangat bersejarah dalam kemerdekaan Indonesia tersebut, menyimpan berbagai peristiwa menarik didalamnya.

Salah satunya adalah, siapa yang pertama kali melantunkan lagu "Indonesia Raya" dihari 'Sumpah Pemuda' dilaungkan? Gw yakin banyak diantara kita yang tidak tahu apalagi tempe. 😂

Untuk #MelawanLupa dengan sejarah bangsa sendiri, kali gw ingin berbagi kisah sejarah tentang 'siapa orang yang pertamakali' melantunkan lagu Indonesia Raya sebelum Indonesia merdeka.

Dan menariknya lagi, umurnya pada saat itu sangatlah muda. Siapkah dia? Mari kita cari tempe.

Lagu kebangsaan Indonesia Rayatelah diciptakan jauh sebelum Indonesia merdeka. Lagu Kebangsaan tersebut telah diperkenalkankan kepada publik 'beberapa tahun' sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 silam.

Lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman ini telah dilantunkan pertama kalinya di hadapan publik pada tahun 1928 di hari yang sekarang kita sebut sebagai "Hari Sumpah Pemuda."

Dan lagu Indonesia Raya tersebut dilantunkan pertamakali untuk publik oleh 'seorang remaja seumuran anak SMA'.

Ia tak menyangka bahwa lagu yang dilantunkannya pada saat "perhelatan Kongres Pemuda II" tersebut, akan menjadi sebuah lagu kebangsaan ketika negaranya merdeka kelak.

Pada masa itu gadis tersebut masih berusia 15 tahun, bahkan ia mengaku belum layak untuk disebut sebagai seorang pemuda/i. Lagu 'Indonesia Raya' pertamakali ia lantunkan disebuah rumah yang beralamat, Jln. Kramat Raya No.106, Djakarta.

Semula ia menolak ajakan kawannya untuk datang ke rumah yang sedang ramai orang-orang muda (kalau istilah sekarang, anak-anak club. Tapi anak club jaman doloe kegiatannya berkontribusi untuk perjuangan kemerdekaan 😍) di 'jalan Kramat Raya' tersebut.

Karena dibujuk terus-menerus oleh Johana Tumbuan,seorang kawannya yang berasal dari 'Minahasa' yang sangat ingin datang ke acara 'kongres' tersebut.

Akhirnya gadis remaja ini pun terpaksa harus ikut menemani kawannya ke perkumpulan kongres anak-anak muda di jalan Kramat Raya tersebut.

Dolly Salim,ialah sang pelantun lagu kebangsaan "Indonesia Raya" pertamakali, yang pada saat itu terbilang masih sangat muda, yaitu berumur 15 tahun.

Gadis yang bernama lengkap Theodora Athia Salim lahir pada 26 Juli 1913, anak sulung dari Bapak H. Agus Salim.

Namanya menjadi terkenal saat ia melantunkan lagu "Indonesia Raya" pada tanggal 28 Oktober 1928 di sebuah acara "Kongres Pemuda II", yang kemudian dijadikan sebagai lagu kebangsaan.

Dolly (sapaannya) saat itu bukanlah anggota kongres ataupun anggota kelompok gerakan pemuda, melainkan hanyalah seorang anggota organisasi kepanduan "Natipij"(National Indonesische Padvinderij).

Organisasi yang berada di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam (Jong Islamienten Bond), sebuah organisasi pemuda Islam dimana ayahnya "Haji Agus Salim" berkedudukan sebagai penasehat.

Setelah acara "ikrar Sumpah Pemuda" pada saat itu, untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya diperkenalkan dan dilantunkan sendiri oleh sang penciptanya dengan menggunakan biola.

Pada saat lagu tersebut dikumandangkan, suasana riuh yang ada di Jalan Kramat Raya no.106 Jakarta, tiba-tiba menjadi hening dan penuh khidmat.

Wage Rudolf Supratman memukau banyak pasang telinga kala itu, dengan lantunan lagu ciptaannya "Indonesia Raya".

Para audiens yang hadir ditempat termasuk anak sulung Haji Agus Salim, Dolly Salim meminta untuk mengulang kembali lagu tersebut seusai dilantunkan.

Namun pembawa acara pada saat itu menunjuk salah satu diantara hadirin yang datang, agar berkenan mengikuti kongres untuk melantunkan lagu ciptaan "WR Supratman" tersebut.

Dolly Salim tak menyangka bahwa saat itu ia ditunjuk untuk melantunkan lagu yang sangat 'sakral' tersebut.

Akhirnya ia menyetujui untuk melantunkan lagu kebangsaan tersebut di depan khalayak ramai pengunjung yang datang. Berdiri di atas sebuah kursi, dengan lantang dan menghayati, Dolly Salim Pun melantunkankan lagu kebangsaan Indonesia Raya.


Peristiwa yang sangat bersejarah dan begitu heroik untuk dibahas, salah satunya ialah pada saat lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dilantunkan oleh Gadis yang berusia 15 tahun bernama Dolly Salimbeserta anggota kongres.

Lagu "Indonesia Raya" pada saat itu ada beberapa perubahan kata didalam liriknya, salah satunya adalah kata 'merdeka' diganti dengan 'mulia'.

Dengan mulus Dolly Salim melantunkan lagu 'gubahan' WR Supratman tersebut. Atas aksinya yang luar biasa itupun Dolly disambut dengan riuh tepuk tangan dari pendengar yang hadir.

Momen yang sangat langka dan bersejarah itu takkan pernah dilupakan oleh Dolly, karena peristiwa itulah namanya dikenal sebagai "pelantun lagu Indonesia Raya yang pertama."

Sejak itulah Dolly Salim yang masih berusia 15 tahun menjadi semakin giat untuk berkiprah sebagai pemudi pejuang. Walau begitu, ia masih tetap aktif di organisasi kepanduan Natipij hingga tahun 1932.

[ • Akhir Dari Riwayat Sang Pelantun • ]

Setelah Dolly muda menjadi dewasa, ia beserta keluarganya pindah ke Yogyakartadan disana pula ia bertemu dengan sang kekasih hati, Mr. Soedjono Hardjosoediro.

Pada tahun 1935 seorang mantan Rektor Universitas Islam Indonesia di Jakarta tersebut, menikahi seorang wanita pertama pelantun lagu "Indonesia Raya". Pernikahan Soedjono dengan Dolly dikaruniai empat orang anak.

Lalu pada tanggal 24 Juli 1990, Pelantun lagu "Indonesia Raya" itupun menutup riwayat sejarah kehidupannya.


Kesimpulannya:
"Jika seseorang melakukan kebaikan disepanjang sejarah hidupnya, maka ia akan dikenang sebagai sosok pahlawan kehidupan.

Kehidupan didunia ini hanya sementara, maka dari itu lakukanlah hal yang terbaik untuk diri sendiri maupun kepada orang lain.

Dengan begitu walaupun ragamu mati dikubur tanah, tapi tidak dengan nama dan jasa baik mu."


Narasi: Pribadi
Sumber ide: (Disini)
Sumber gambar: google images