i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Bakal Satu Kabinet, Prabowo Dulu Sempat Tuduh Sri Mulyani Pencetak Utang


Bakal Satu Kabinet, Prabowo Dulu Sempat Tuduh Sri Mulyani Pencetak Utang

Prabowo Subianto ribut dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat masa kampanye.

Suara.com - Kalau tak ada perubahan, maka kabinet Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin bakal menarik.

Salah satu yang menarik adalah, Prabowo Subianto pernah keras mengkritik Sri Mulyani pada masa kampanye Pilpres 2019. Sri Mulyani kala itu menjadi Menteri Keuangan RI.

Prabowo digadang-gadang bakal menjadi menteri di bidang pertahanan. Sementara Sri Mulyani kekinian disebut bakal kembali menjadi Menkeu.

Saat kampanye tersebut, Prabowo yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra mengatakan seharusnya tak perlu lagi ada penyebutan Menteri Keuangan, tapi menteri pencetak utang.

Pernyataan Prabowo menyinggung utang pemerintahan periode pertama Jokowi yang menumpuk. Diketahui, total utang pemerintah hingga akhir 2018 mencapai Rp 4.418,30 triliun.

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).

Mengetahui sindiran "Menteri Pencetak Utang" dari Prabowo, Sri Mulyani kemudian membalas.

Wanita kelahiran 26 Agustus 1962 ini menulis puisi "Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang". Puisi tersebut diunggah ke Instagram pada Jumat (1/2/2019).



Berikut puisi Sri Mulyani yang membalas tudingan Prabowo:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan, agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri

Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya

Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau TIDAK LUPA

Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA

Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.


Sekarang, Prabowo Subianto dan Sri Mulyani masuk ke dalam Kabinet Jokowi jilid II periode 2019-2024. Bahkan keduanya diizinkan mengumumkan posisinya.

Prabowo akan mengurus di bidang pertahanan. Sementara Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan, melanjutkan jabatan sebelumnya.
sumber

☆☆☆☆☆☆
□□□□□□□□

Tok tok tok tok..... (suara pintu dijitak).
"Siapa?"
"Aku Sri. Bowo."
"Oh kamu. Mau ngapain?"
"Aku mau belanja. Bagi duit."
"Sek. Ntar aku ngutang dulu. Kan aku Menteri perutangan."
"Nesuuuu..... Masih diingat-ingat aja yo."
"Ya iyalah. Atau aku suruh BI pinjamin uang ke kamu. Kan kamu katanya pernah pinjam uang ke BI tapi dipersulit. Ya kan? Ya kan?"
"Aku salah sebut lho Sri."
"Halah. Kintil!" "Atau aku bilang BI suruh cetak uang yang banyak aja ya. Kan biaya cetak uang 100 dollar itu cuma 2 dollar. Taruhlah cetak uang 1.400.000 cuma modal 28 rebu. Iya kan? Kan admin somplak mu bilang gitu."
Wis. Aku tak ngadu karo Wiwi. Aku mau bilang, aku dinyinyirin kamu."
"Ya sannah. Wis aku lagi main e-sport. Ojo diganggu."
"E-sport opo?"
"Onet."

□□□□□□□□

Ini yang TS demen.
Sebelumnya, banyak sekali blunder yang diucapkan oleh Prabowo saat masih berseberangan dengan Jokowi. Sebagai pihak yang mengaku oposisi atau oposusu, Gerindra selalu menyerang kebijakan pemerintah, meskipun kadang-kadang serangannya (maaf) bahlul.

Rasanya cuma di Indonesia ada oposisi rasa pelawak. Padahal sejak dulu Indonesia tidak mengenal yang namanya oposisi. Cuma orang-orang koplak bin bodoh yang suka bilang oposisi sekedar meninggikan harga mereka, meninggikan daya tawar dan harga jual.

Di Indonesia, kalau ada pihak atau seseorang yang berseberangan dengan pemerintah, langsung dianggap sebagai oposisi atau merasa jadi oposisi. Tak peduli serangannya ngawur macam mau nembak kaki tapi kena pala. Tak peduli yang jadi bahan serangan itu pribadi, bahkan hal yang remeh temeh. Pokoknya ketika merasa jadi oposisi, apapun menjadi halal. Tak boleh ada 1 hari yang terlewati untuk menyerang dengan segala bahan. Entah gestur, tertawa, marah, nangis, main sama cucu, sepatu, semua jadi bahan serangan. Dan sosmed jadi media yang ampuh untuk melakukan serangan. Namun ketika yang dinyinyirin ketemu dalam satu acara, maka yang sibuk menyerang justru tertawa-tawa dan memberi hormat. Wuasu!

Ada keuntungan sebenarnya jika Prabowo menduduki kursi kabinet.

Pertama, dia akan sering bertemu dengan mereka yang selama ini diserang dengan segala ucapan dan sumpah serapahnya. Tak kenal maka tak sayang. Bisa jadi setelah Prabowo ada dilingkar kabinet Jokowi, Prabowo akhirnya paham apa-apa yang menjadi kendala di pemerintahan, langsung mengalaminya. Dengan begitu Prabowo bisa belajar langsung bahwa mengeksekusi suatu masalah dalam kabinet tidak seindah omongan Mario Teguh.

Kedua, jika Prabowo duduk di kursi Menteri Pertahanan, maka Prabowo akan bertemu dengan Fachrul Razi, lulusan Akabri 4 tahun diatasnya. Fachrul Razi adalah orangnya Luhut. Andai Luhut tak lagi menjabat, Fachrul Razi bisa meredam Prabowo andai "lepas kendali".

Ketiga, Prabowo adalah orang militer yang kenyang dilapangan. Dia pernah berbicara soal alutsista Indonesia yang belum cukup untuk mempertahankan negara kita. Semoga dengan adanya Prabowo disana, ada usulan-usulan yang lebih wah untuk alutsista kita. Dan jika rumor broker senjata benar ada, semoga Prabowo dapat memangkasnya. Jangan sampai beli ikan bawal seharga ikan kakap. Dan mudah-mudahan Prabowo bisa lebih memberdayakan produksi dalam negeri untuk alutsista ringan sampai menengah.

Terakhir, semoga Prabowo dapat memutus rantai ketidakstabilan dimasyarakat akibat ulah pendukungnya dan mantan pendukungnya yang masih gila karena Biangnya belum bisa pulang ke Indonesia.

Percayalah, yang tak setuju Prabowo di kabinet artinya dia tak setuju Indonesia bersatu. Dan satu-satunya jalan adalah memberi Prabowo posisi, sementara yang gila biarkan gila, mereka yang mabok bawa-bawa agama tapi dengan citarasa komunis.

Itu.

Diubah oleh i.am.legend. 22-10-2019 10:38
sposoloAvatar border
nyantaiwaelahAvatar border
saktihikariAvatar border
saktihikari dan 27 lainnya memberi reputasi
22
9.8K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan