Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Tak Ada PAD Lainkah Hingga Pulau Komodo Dijadikan Tempat Wisata Ekslusif?
sumber kaskus

Selamat datang di Tread Gw ini Gan/sist. Gw lagi sedih dan marah banget. Bagaimana bisa Komodo dan habitatnya jadi barang dagangan mahal. Bahkan orang Indonesia sendiri akan mustahil dapat berkunjung ke pulau itu.

Quote:

Komodo, binatang melata satu ini hanya ada di pulau Komodo. Makhluk purba dengan air liur yang menetes beracun bagi mangsanya. Apa istimewanya?

Bagi sebagian besar masyarakat awam, tak ada apa pun yang istimewa. Hanya seekor kadal besar pemakan daging segar dan daging busuk. Memakan segala daging.

Lantas apa keistimewaan komodo dengan pulau Komodonya? Bahkan hingga pemerintah harus turun tangan melakukan penutupan dan menjadikan tempat wisata ini begitu bergengsi. Sampai-sampai Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan bahwa wisatawan harus memiliki kartu keanggotaan tahunan dengan membayar $1000 atau sekitar Rp 14.300.000.
Quote:

Quote:


Promosi hingga ke negeri Eropa dan Amerika, lalu dijadikan warisan dunia oleh Unesco. Lalu apa hubungannya dengan memilah milih pelancong untuk datang ke sana. Motivasi tersembunyi apa yang ada dibalik penutupan tempat wisata tersebut. Kemudian menjadikan tempat itu hanya tempat eksklusif bagi orang-orang berduit.
Quote:

Betapa tidak mahal, Rp 14.300.000 untuk tiket masuk? Sungguh sesuatu yang amat keterlaluan. Bagi warga Indonesia biasa barangkali sungguh sangat mustahil sampai ke tempat itu. Uang sebanyak itu bukanlah jumlah yang sedikit. Mungkin saja bagi negara dengan mata uang dolar tidak seberapa. Karena nilai rupiah yang anjlok tak ada habisnya.

Kalau niatnya hanya untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sungguh karakter materialistis yang dikedepankan. Miris memang. Demi pendapatan daerah yang besar apa pun dikorbankan. Termasuk tempat wisata yang harusnya bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada umumnya kemudian menjadi Eksklusif dan hanya bisa dikunjungi segelintir orang berkantong tebal.

Alangkah nistanya ketika pada kejadian lain yang juga demi Pendapatan Asli Daerah, sumber kekayaan alam.di eksploitasi sekehendak hati. Nilai-nilai kelestarian tidak diindahkan. Budaya masyarakat dilanggar dengan terang-terangan. Bahkan penggundulan hutan dilakukan besar-besaran.

Kalau kemudian berpikir, jika ketika bencana datang akibat eksploitasi yang berlebihan menjadikan bantuan penanggulangan bencana adalah program berharga bagi pencitraan. Belum lagi yang menguap akibat penyelewengan, korupsi, manipulasi dan markup anggaran. Sungguh membuat tercengang.

Bagiamana pun, kekayaan alam Indonesia dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatnya hanyalah jadi undang-undang yang masuk dalam slogan. Ada hanya dalam angan.

Permasalahan sekarang, memangnya pulau Komodo bukan milik masyarakat Indonesia ya? Bagaimana orang Indonesia jika ditanya tentang pulau Komodo. Apa jawabnya? Barangkali karena sangat mahalnya. Mimpi pun tidak akan berani ke Pulau Komodo.

Lalu akan menjawab berdasarkan informasi dari film dokumenter. Sementara film tersebut juga bukan produksi dalam negeri. Kemudian yang kita banggakan apa? Tak ada. Seperti halnya tikus yang mati kelaparan di lumbung padi.
Quote:

Ketika anak cucu orang Indonesia ditanya, Pulau Komodo ada di mana. Komodo seperti apa? Sungguh sesuatu yang memalukan. Harusnya pulau Komodo jadi kebanggan kita, suatu saat malah jadi kebanggan pelancong asing yang berkantong tebal.

Sungguh kasihan Indonesia. Hingga aset negara pun akan diperjualbelikan. Lucunya negeri ini. Bukan saja tanah dan air yang dilelang. Bahkan tempat.wisata pun jadi barang dagangan. Malang oh malang.

bacaan
Diubah oleh Surobledhek746 22-10-2019 02:21
abellacitraAvatar border
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.4K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan