Halloween Day mengingatkanku pada kenangan lucu beberapa tahun silam, tepatnya ketika aku masih duduk di bangku SMA. Saat itu usiaku baru 17 tahun, usia yang masih sangat labil dan selalu ingin mengikuti trend. Apalagi sebagian besar anggota kelasku adalah anak-anak yang "easy going"mudah bergaul dan sangat kompak. Tak heran kelas kami selalu mendapatkan juara pada saat class meeting setiap tahunnya berkat kekompakan kami.

Tanggal 31 Oktober adalah perayaan Halloween Day, kami berencana untuk merayakan event ini di kelas selepas jam pelajaran, setiap siswa wajib membawa kostum khas halloween tema apa saja, kami berniat membuat gambar dan video lalu menyebarkanya ke kelas-kelas lain, agar mereka semua iri dengan kekompakan kelas kami. Itulah tujuan awal kami, walau terkesan jahat haha, tapi kami sangat menikmati menjadi pusat perhatian satu sekolah.

Hari itu kelas seharusnya berakhir pukul 14.15, namun Guru mata pelajaran produktif yang seharusnya menjadi mata pelajaran penutup sedang berhalangan hadir, beliau hanya menitipkan beberapa tugas. Otomatis dari pukul 12.30 kelas kami kosong. Dengan hati gembira kami bersorak sorai, artinya kami bisa melakukan perayaan lebih cepat dari perkiraan. Suasana kelas saat itu sangat riuh, meja kursi sudah kami singkirkan ke pojokan kelas, kami menertawakan satu sama lain karena dandanan gila nya. Bahkan tak jarang ada yang menertawakan dirinya sendiri setelah berkaca. Sesekali aku melihat ke arah jendela walaupun tirai jendela sudah ditutup, tetap saja terlihat beberapa siswa dari kelas lain menyibakan tirai mengintip aktivitas dikelas kami. Mungkin mereka penasaran dengan apa yang sedang kami lakukan di dalam.

Kami tidak peduli, dan terus melakukan aktivitas kami, bahkan kami sengaja tertawa lebih keras agar lebih banyak siswa dari kelas lain datang untuk mengintip. Sampai ada yang mengetuk pintu kelas, kami memang sengaja mengunci pintu dari dalam, agar tidak ada yang mengganggu. Awalnya kami tidak bereaksi, karena beranggapan itu adalah ketukan dari kelas sebelah yang jail dan iri dengan kelas kami.
Ketukan itu terulang beberapa kali dan semakin kencang, Ardi ketua kelas kami hanya mengumpat di dalam kelas mendengar ketukan-ketukan itu, aku dan siswa lainnya acuh mendengar ketukan itu.

Sampai salah satu temanku Arin berteriak kencang "Woy ada pak Syamsul di jendela"
Otomatis kami semua melirik ke arah jendela dan benar saja guru Olahraga sekolah kami sudah berdiri di depan jendela dengan muka garangnya sambil menunjuk-nunjuk pintu, isyarat untuk dibukakan pintu.

Pak Syamsul memasuki kelas dengan mata melotot, beliau sangat marah dengan kelakuan kelas kami. Beliau berkata, kelakuan kami seperti anak TK yang tidak bisa menjaga etika murid, ketika kelas lain sedang belajar memperdalam materi, kelas kami justru membuat gaduh dan mengganggu aktivitas, sungguh tidak mencerminkan siswa dari sekolah ter-favorit tandasnya.

Beliau menanyai, tujuan kami berpakaian seperti ini apa. Dan kami hanya menjawab ingin merayakan Halloween Day seperti orang luar. Kemarahan beliau semakin meledak dan mengejek kelas kami. Beliau berkata, Itulah gunanya sekolah untuk mendidik murid dan sebagai media pembelajaran, kalau kalian betul-betul belajar disini kalian akan tau Halloween itu bukan budaya kita, dan Halloween ini adalah perayaan yang dipercayai oleh bangsa Amerika dan sekitarnya untuk mengundang Arwah-arwah yang sudah mati, dan kepercayaan ini tidak cocok untuk kita adopsi dan kita tiru. Beliau menyuruh kita untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu.

Hari itu, bukan hanya wejangan guru Olahraga saja yang kami terima. Tapi hukuman berupa bersih-bersih taman dan koridor kelas kami terima, karena telah berbuat gaduh dan mengganggu proses belajar-mengajar kelas lain.

Dengan masih menggunakan kostum kami menjalani hukuman, Aku sama sekali tidak menyesal, kenapa? Karena aku merasa dengan adanya hukuman ini membuat persahabatan kami semakin erat, kami saling bahu membahu membersihkan seluruh koridor sekolah, bahkan kami masih bisa tertawa sepanjang menjalani hukuman ini.

ilustrasi dandanan versi kami sumber

Sampai saat ini aku masih tertawa jika teringat masa itu, benar-benar masa muda yang aku lewati dengan baik karena bertemu dengan kalian semua Alumni Jurusan RPL 2 SMK N 1 Bawang Banjarnegara Angkatan 2011. Mudah-mudahan kita bisa lekas dipertemukan dengan formasi lengkap. I Love U All