sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Antisipasi DDT, Bekasi Minta Pusat Bangun 3 Underpass di Perlintasan Sebidang


BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi meminta pemerintah pusat agar membangun sejumlah underpass di perlintasan sebidang Kota Bekasi. Permintaan wilayah mitra DKI Jakarta itu sangat mendesak untuk mengantisipasi beroperasinya Double-Double Track (DDT) di perlintasan rel kereta Jakarta-Cikarang pada 2021 mendatang.

"Kami sudah usulkan kepada pemerintah pusat melalui Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI), semoga mendapatkan respons baik," ungkap Kabid Infrastruktur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda, Rabu (9/10/2019).

Erwin mengatakan, Pemkot Bekasi mengusulkan pembangunan underpass di tiga titik lokasi perlintasan sebidang. Yakni, perlintasan sebidang Jalan Perjuangan, Jalan M Yamin dan Jalan Agus Salim."Hal itu untuk memperlancar arus kendaraan. Karena jika DDT sudah aktif, maka perlintasan itu sudah tidak bisa dilintasi," katanya.

Baca Juga:

Menurut dia, di Kota Bekasi ada lima sebidang perlintasan kereta api. Di Jalan Perjuangan, Jalan KH Agus Salim, Jalan M. Yamin, Jalan Ampera dan Bulak Kapal. Untuk di Jalan Ampera dipastikan akan ditutup, sementara untuk Bulak Kapal sudah ada rencana pembangunan flyover oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Meski demikian, Kota Bekasi menyerahkan sepenuhnya pembangunan tiga perlintasan itu kepada pemerintah pusat. Apakah nantinya dibangun underpass ataupun fly over."Pilihan itu tergantung pemerintah, bisa dibangun underpass atau flyover. Karena kan kalau sudah DDT pasti arus kereta aktif. Kita hanya menyusulkan," ungkapnya.

Sayangnya, lanjut dia, usulan yang diajukan itu belum diterima dengan baik. PT KAI menyerahkan pembangunan underpass tersebut dibebankan kepada pemerintah daerah."Keuangan daerah sangat berat untuk membangunnya, tapi setelah dikomunikasikan akan dibebankan kepada pemerintah pusat melalui proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya," jelasnya.

Erwin berharap, usulan itu segera direalisasikan oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat ini. Sebab, dengan adanya underpass atau flyover nantinya tidak menganggu perjalanan kereta maupun kendaraan yang ingin melintas bisa lebih lancar."Kami belum tahu pasti kapannya. Tapi semoga bisa segera dibangun ya," tegasnya.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Dedet Kusmuyadi mengatakan, banyak perlintasan sebidang kereta api memang tidak memiliki palang pintu. Alhasil, sering terjadi kecelakaan di perlintasan sebidang tersebut."Memang sangat rawan kecelakaan, jadi butuh dibangun underpass atau flyover," ujarnya.



Perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu berada di Bulak Kapal dan Ampera, Kecamatan Bekasi Timur, sementara dua lagi berada disepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat. "Dari empat titik itu yang paling rawan ada di perlintasan kereta Bulak Kapal, selain volume kendaraan cukup tinggi, pengendara motor juga banyak yang menerobos padahal sudah diperingatkan masyarakat," ungkapnya.

Selain tidak memiliki pintu, ada beberapa perlintasan kereta api sebidang masih menggunakan palang manual. Palang pintu itu hanya ditutup menggunakan bambu atau kayu sebagai penghalang kendaraan. Hal itu bisa dilihat di perlintasan sebidang di dekat Ruko Ampera, Bekasi Timur, perlintasan sebidang rawan terjadi kecelakaan karena tidak dijaga petugas resmi dan sejumlah peralatan yang mendukung untuk mengetahui kedatangan kereta api.


Sumber : https://metro.sindonews.com/read/144...ang-1570611233

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Antisipasi DDT, Bekasi Minta Pusat Bangun 3 Underpass di Perlintasan Sebidang

- Polisi Selidiki Kasino Beromzet Ratusan Juta di Apartemen Robinson

- Ditlantas Masih Tunggu Pencairan Dana untuk Pengadaan 45 Kamera ETLE

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
107
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan