Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal menaikkan tarif angkutan penyeberangan kapal laut dalam waktu dekat. Kenaikan tarif ini beragam di masing-masing lintas penyeberangan.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, menyebut bahwa kenaikan terbesar bisa jadi mencapai 30%. Namun, ada pula yang berkisar antara 10-20% jika dibandingkan dengan tarif yang berlaku saat ini. Secara keseluruhan, rata-rata kenaikan adalah 28%.

"Ada permintaan untuk kita lakukan evaluasi dalam tarif. Kenapa tarifnya diminta untuk ada kenaikan, karena perkembangan ekonomi kita kan juga semakin berkembang," ungkap Budi Setiyadi di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Dia menjelaskan, terakhir kali penyesuaian tarif angkutan penyeberangan dilakukan pada tahun 2017. Aturan tarif angkutan penyeberangan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub/PM) No 30 tahun 2017.

Aturan tersebut hingga saat ini masih berlaku. Namun, Kemenhub sedang menggodok revisi aturan itu untuk menentukan tarif baru.

Sebelum penyusunan aturan ketetapan tarif, Kemenhub lebih dulu merancang aturan mengenai formulasi atau mekanisme perhitungan tarif angkutan penyeberangan. Saat ini aturan baru tersebut sudah masuk masa uji publik sebelum diundangkan. Regulasi itu akan menggantikan PM No 58 Tahun 2003. 


"Sekarang sedang kita bahas peraturan menteri terkait masalah formula penentuan tarif yang sudah selama 17 tahun tidak kita ganti. Berikutnya juga nanti kita akan langsung merumuskan besaran tarif untuk angkutan penyeberangan," imbuh Budi Setiyadi.

Sayangnya, dia tidak secara spesifik menjelaskan kapan regulasi tersebut berlaku. Aturan tarif baru juga belum diketahui kapan akan selesai dan diterapkan.

"Tergantung ini, kan mulai uji publik kita. Kalau uji publik ini berjalan lancar, banyak yang setujui, tidak ada pembahasan dan sebagainya, saya kira setelah ini selesai baru kita akan melahirkan besaran tarifnya yang tadi," katanya. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...naik-hingga-30