tuanbule
TS
tuanbule
Greenpeace: Paru-Paru Warga Lebih Kotor daripada Sepatu Jokowi

tirto.id - Presiden Joko Widodo belum lama ini melakukan peninjauan langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Selasa (17/9/2019). Ia hadir mengenakan kemeja putih, tanpa masker, dan sepatunya yang kotor menjadi perbincangan di sosial media karena unggahan Pramono Anung.

Namun, kehadiran Jokowi dianggap tak akan banyak menurunkan dampak karhutla.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), memang terdapat penurunan titik panas yang terjadi belakangan ini. Pada data 21 September 2019 pukul 08.00 WIB, terdapat 2766 titik panas. Angka tersebut menurun dari minggu lalu, Sabtu (14/9/2019), dengan 4012 titik panas.

Namun, angka tersebut tak bisa dijadikan acuan telah menurunnya dampak karhutla. Sebab perhitungan titik panas itu dilakukan melalui pantauan satelit. Dalam kondisi kabut asap yang semakin pekat, titik api tak lagi terlihat dari satelit.

"Dari sisi hotspot menurun karena ada hujan, sehingga sebagian titik api jadi asap. Makanya asap malah tambah banyak mengakibatkan kualitas udara juga turun [semakin buruk]," ujar Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo kepada reporter Tirto, Sabtu (21/9/2019).

Peningkatan kabut asap, jelas Agus, disebabkan menjalarnya titik kebakaran yang masih terjadi, khususnya di lahan gambut. Api pun masih menyebar dari lapisan bawah gambut.

"Susah dipadamkan," tegasnya.

Kualitas udara memang berada pada tingkat "berbahaya" dalam beberapa hari belakangan. Salah satunya Palangkaraya. Berdasarkan data Air Visual, Kamis (19/9/2019) siang, Air Quality Index (AQI) polusi Palangkaraya berada di angka 1057. Kemudian, Jumat (20/9/2019) siang, berada pada angka 451. Dalam standar Air Visual, 301-500 ke atas berarti kondisi udara berbahaya.

Paru-Paru Warga Lebih Kotor daripada Sepatu Jokowi

Juru Kampanye Greenpeace Arie Rampos menegaskan, seharusnya Jokowi tak hanya berkunjung langsung memantau karhutla. Akan tetapi berani memberikan sanksi tegas kepada perusahaan pembakar hutan.

"Ya kalau Jokowi ke sana hanya foto-foto ya, itu kemudian menyakiti korban-korban asap yang selamanya sudah terpapar," ujar Arie.

Arie pun menyindir soal riuhnya komentar terkait sepatu kotor Jokowi. Menurutnya, paru-paru masyarakat jauh lebih kotor karena menghirup udara beracun dampak karhutla.

"Yang harus dipikirkan adalah bagaimana paru-paru masyarakat yang hidup di sana menjadi kotor karena dia [Jokowi] tidak menangani kasus kebakaran hutan tersebut dengan tindakan yang serius," tegasnya.

Menurut Arie, sejak kasus karhutla tahun 2015, tak ada saksi tegas, misalnya pencabutan izin dari pemerintah. Sehingga peristiwa serupa terus terulang secara rutin.

"Makanya pemerintah, seharusnya juga sejak dari 2015, sudah mempublikasikan perusahaan-perusahaan mana yang melakukan pembakaran dan publik juga. Jadi tahu siapa perusahaannya, termasuk, bagaimana progres penanganan dari kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KASUS KARHUTLA atau tulisan menarik lainnya Fadiyah Alaidrus 
(tirto.id - fdy/dqy)

sumur

entah setelah menang, gerakmu menjadi sangat lambat, apa yang mempengaruhimu wahai presiden pilihan mayoritas.

Kau masih punya 1 periode lagi, kau masih punya banyak janji, jangan kecewakan pemilihmu, walau wilayah itu adalah wilayah nasbungtaik, karena seyogyanya, semua adalah rakyatmu kini.
Aku bukanlah orang yang mencintai sesuatu secara buta, bila salah tetap salah, bila benar tetaplah benar.

Walau kemenanganmu adalah kemenangan atas keberlangsungan Pancasila dan menginjak2 pea 212 , namun engkau tetap punya tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan dinegeri ini.
Diubah oleh tuanbule 22-09-2019 19:32
alslakraditosshdsturridge15tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
4.9K
38
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan