Melansir dari Tempo.co, HansipHoax mendapatkan informasi bahwa postingan gambar yang diunggah oleh akun Facebook bernama Mona Liza Abi tersebut merupakan artikel yang dimuat oleh situs nusantaranews.co pada 22 Juli 2017. Artikel tersebut berisi tentang sejarah Republik Lanfang, sebuah perkumpulan kongsi Hakka China di Kalimantan Barat.

Walaupun Republik Langfang pernah berdiri di Kalimantan Barat, namun narasi yang mengaitkan sejarah tersebut dengan tudingan adanya kepentingan Cina dalam penetaman Kalimantan Timur sebagai ibukota baru adalah hal yang tidak tepat.
Alasannya, Republik Lanfang berdiri di Kalimantan Barat, bukan di Kalimantan Timur, provinsi yang ditetapkan Jokowi sebagai lokasi ibu kota baru. Selain itu, Republik Lanfang sudah runtuh setelah Kalimantan dikuasai oleh Belanda.
Selain itu cuitan Tengku Zulkarnain yang mengunggah gambar peta Kalimantan Timur yang terhubung melalui garis lurus dengan letak Beijing dan dianggap ada kepentingan Beijing dalam penetapan ibukota baru juga merupakan hal yang tidak relevan.

Menanggapi cuitan Tengku Zulkarnain, Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan bahwa, dari sisi keamanan dan pertahanan nasional, lokasi ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara lebih baik ketimbang Jakarta. Luasnya ibu kota baru ini memudahkan mobilitas pasukan jika terjadi pertempuran.

Andai jika pertempuran terus berlanjut, pasukan Indonesia masih diuntungkan dengan keberadaan hutan-hutan di sekeliling kota. "Kita punya keunggulan, tentara kita punya keunggulan, apalagi Kopassus perang hutannya, sangat diakui itu," kata Moeldoko. Untuk menunjang pertahanan, pemerintah berniat membangun pangkalan militer di sana.