1. Menurunkan Fungsi Otak



Stress kronis bisa berujung pada perubahan struktural dan jaringan otak. Akibatnya, fungsi hipokampus—bagian otak yang memiliki fungsi mengingat dan belajar—akan menurun, yang bisa berdampak pada gangguan ingatan, serta penurunan konsentrasi.

2. Ukuran Otak Menyusut



Riset telah membuktikan bahwa bagian otak tertentu terlihat menyusut dalam pasien depresi. Bagian yang bisa mengalami penyusutan antara lain hipokampus, thalamus, amigdala, lobus frontal, dan korteks prefrontal. Ketika bagian-bagian tersebut mengalami penyusutan, fungsi yang terkait dengan bagian tersebut tentu akan menurun. Misalnya penyusutan korteks prefrontal dan amigdala, yang bertugas mengendalikan respons emosional, berpotensi menurunkan perasaan empati seseorang.

3. Terserang Stroke



Saat dalam keadaan stress, maka jumlah adrenalin dan hormon kortisol—hormon yang dihasilkan saat stress—akan meningkat drastis. Peningkatan hormon dan adrenalin ini diikuti dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh dan kerusakan pada pembuluh darah.
Kerusakan pembuluh darah ini dapat membuat kolestrol atau lemak menyumbat dan menumpuk pada pembuluh darah. Jika penyumbatan ini terjadi dalam pembuluh darah yang menuju ke otak, maka stroke pun akan menyerang.

4. Peradangan Otak



Peradangan otak terjadi pada orang-orang yang mengalami depresi dalam periode yang lama. Inflamasi atau peradangan dapat menyebabkan sel-sel otak mati, yang berujung pada penyusutan otak, penurunan fungsi neurotransmitter, dan lambatnya tumbuh kembang otak. Hal ini menyebabkan kesulitan belajar, daya ingat rendah, dan suasana hati yang tidak stabil.