3 Terobosan Unik Ini Sukses Mengurangi Plastik 2019, Nomor 1 Bikin Kaget
TS
dompetjadipeci
3 Terobosan Unik Ini Sukses Mengurangi Plastik 2019, Nomor 1 Bikin Kaget
Sampah-sampah yang ada di lingkungan tidak sepenuhnya di buang ke tempat sampah. Banyak di antaranya yang berserakan dan dibuang ke sungai hingga mencemari laut. Nah fenomena tersebut menyebabkan laut kita semakin tercemar bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa ikan-ikan yang kita konsumsi sudah tercemar mikroplastik yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang, oleh sebab itu hadir beberapa terobosan yang menjadikan memungut sampah menjadi asyik karena kita bisa mendapatkan reward! Nah untuk itu hadirlah 3 terobosan terbaru yang telah dilakukan negara berikut agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya!
Quote:
1. Vending Machine Sampah Di Norwegia — Reedem Duit Dengan Plastik!
Norwegia telah menjalankan skema yang sangat sukses selama bertahun-tahun tepatnya 40 tahun terakhir, dengan tingkat daur ulang sampah plastik mencapai 97% — sungguh menakjubkan. Usut punya usut ternyata hal tersebut dilatarbelakangi oleh skema redeem-duit-dengan-plastik.
Masyarakat dapat menukar botol plastik mereka dengan uang yang bisa dicairkan ke rekening pribadi lewat vending machine yang disediakan untuk menukarnya. Hal tersebut makin sinergis lagi dengan adanya keringanan pajak untuk semua perusahaan yang melakukan daur-ulang plastik. Alhasil tingkat daur ulang nasional mencapai angka yang sangat fantastis di negara tersebut.
Beberapa masyarakat norwegia banyak yang senang mendapatkan pundi-pundi euro hanya dengan menukar botol plastik yang ia temukan, beberapa diantaranya juga ada yang menjadikan kegiatan tersebut sebagai hobby. Sebab mencari uang dengan cara tersebut sungguh instan. Bahkan pernah ada yang baru sadar akunnya ternyata telah terkumpul 135.418 euro (Rp 2.138.976.176) setelah mengumpulkan sampah selama 10 tahun hanya untuk sekedar membersihkan botol plastik yang ia temukan (bukan menjadi pekerjaan).
Quote:
2. Pembuatan Aspal Dari Sampah Plastik Di India — Resistansi lebih kuat dibanding Aspal Biasa
Gagasan untuk menggunakan plastik bekas untuk membangun jalan sebenarnya sudah dibuat oleh sebuah perusahaan bernama VolkerWessels pada tahun 2015. Tetapi justru negara India yang pertama melakukannya. Nah tokoh yang memungkinkan penggunaan plastik sebagai campuran aspal adalah Dr. Rajagopalan Vasudevan, seorang profesor kimia di Sekolah Tinggi Teknik Thiagarajar di Kota Madurai, India. Dr. Vasudevan pun mendapatkan penghargaan sipil terhormat di India pada Januari 2018 atas penelitiannya yang inovatif dengan menggunakan kembali sampah plastik di dalam konstruksi jalan.
Spoiler for Dr. Vasudevan:
Dr Vasudevan menyempurnakan teknik untuk mengubah plastik padat menjadi kondisi cair yang secara efektif dapat dicampur dengan bitumen/aspal, yakni substansi tar hitam yang dikombinasikan dengan kerikil untuk meletakkan jalan. Kombinasi bitumen-plastik memperkuat jalan dengan membuatnya tahan lama dan fleksibel, dan plastik dalam senyawa membantu menghilangkan air hujan yang pada gilirannya membantu mencegah cacat struktural seperti lubang.
Plastik campuran aspal tersebut berasal dari semua sampah plastik umum seperti botol air, kantong sekali pakai, pembungkus cokelat dengan ketebalan kurang dari 50 mikron, dll. “Ketika menggunakan plastik sebagai bahan pengikat, kami mengurangi jumlah aspal yang biasanya digunakan untuk peletakan jalan sebesar 6-8%.” — Ujar Dr. Vasudevan.
“Dalam 1 Kilometer pembangunan jalan membutuhkan 10 ton aspal. Dengan begitu bila digunakan plastik sebagai campuran aspal maka hanya dibutuhkan sembilan ton aspal dan satu ton limbah plastik untuk pelapisan, ini berarti pengelolaan limbah plastik telah menemukan cara baru untuk dimanfaatkan” tambahnya.
Quote:
3. Dispenser Air Gratis di Inggris — Kapan pun & Dimana pun
Walikota London dan Thames Water telah bermitra untuk memasang jaringan lebih dari 100 dispenser di kota London yang mudah diakses. Dispenser tersebut dikenal dengan nama free-water-fountain adalah bagian dari serangkaian langkah-langkah untuk meningkatkan akses publik ke air minum gratis dan membantu mengurangi limbah plastik sekali pakai di ibukota. Untuk menemukan dispenser air minum terdekat sudah disediakan aplikasi yang akan membantu kita menemukan 2.500+ dispenser lainnya di Inggris.
Tahukah agan bahwa rata-rata warga London menggunakan 175 botol plastik air mineral setiap tahunnya dan dua pertiganya dikonsumsi saat berpergian yang sehingga sebagian besar sering dibuang diberbagai tempat yang tentunya mencemari lingkungan. Diperkirakan 1 miliar botol air dikonsumsi setiap tahun dan 10% sampah di Sungai Thames, London adalah botol plastik, oleh sebab itu hadirlah terobosan ini untuk mengurangi sampah botol plastik.
Terbukti pada tahun 2019 ini jumlah plastik yang beredar di Inggris berkurang hingga 50% dibanding 3 tahun terakhir, dimana free water fountain ini turut serta membantu mengurangi penggunaan plastik tersebut.
Wihh keren cuy di tiga negara tersebut telah diterapkan 3 cara yang unik yang terbukti mengurangi jumlah limbah plastik. Ya memang untuk membuat terobosan tersebut bisa sukses berjalan dibutuhkan konsistensi dan ketekunan. Namun siapa yang tidak tekun bila inovasi pengurangan plastik diimplementasikan dengan cara yang unik seperti diatas. Wih jadi pengen ke Norwegia, Pungutin sampah buat beli gadget hihihihi....