silents.Avatar border
TS
silents.
Ini Penjelasan Ahok Soal Orang yang Tidak Paham Lambang Salib


Surabaya - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok memberikan wawasan soal lambang salib yang saat ini ramai diperbincangkan. Mereka yang tidak paham salib korban ideologi yang keliru.

"Paham kami tentang salib itu sebagai lambang kemuliaan Tuhan Allah kita. Jadi kalau ada yang mengkritik dan tidak paham akan hal yang kami yakini, ya sudah tidak masalah," ujar Ahok saat menanggapi pertanyaan wartawan di Kampus UK Petra Surabaya, Senin (19/8/2019).

Dalam penuturannya, Ahok juga mengaitkan hal itu dengan perkara dirinya saat dibui karena kasus penistaan agama Islam. Ahok mengaku sebagai orang Tionghoa-Nasrani bukan berarti menjadi double minoritas. Hal pesimis seperti itu harus dihilangkan.

"Saya masuk Mako Brimob justru karena di promosi. Santai saja. Harus tetap menunjukkan sisi positif. Jangan biarkan lingkungan mempengaruhi kita," sambungnya.

Ahok menambahkan sebagai kaum minoritas juga harus menjalankan apa yang sudah diajarkan. Dan menjadi paham dalam menanggapi hal-hal yang kurang baik.

"Seharusnya kita punya empati untuk saudara sebangsa. Harus ada empati dan murah hati juga itu adalah bagian dari 'Gotong Royong' kita. Tapi juga jangan mentang-mentang hebat, boleh menginjak-injak hukum juga," ujar Ahok.

Ahok juga sedikit menceritakan tentang bagaimana Ayahnya memberikan pengertian terhadap nilai-nilai yang diajarkan oleh bangsa.

"Papa saya bilang, kita ini orang Indonesia, kita ini semua sama. Kita dalam wilayah yang sama dan terlahir di bangsa yang sama. Papa saya juga selalu mengajarkan saya untuk berani mencari keadilan, kebenaran dan peri kemanusiaan" sambungnya.

Dia menuturkan untuk tidak terlalu memikirkan permasalahan yang sedang terjadi jika itu malah menyusahkan. Hal terpenting justru bagaimana bisa menjaga pikiran diri kita sendiri terhadap fenomena yang sedang terjadi sekarang ini.

"Kita harus punya empati, kemurahan hati, kerendahan hati, kelemah lembutan dan kesabaran. Selama kita berjalan untuk kepentingan orang banyak yang tidak melawan prinsip ketuhanan, kenapa kita harus takut Tuhan tidak pelihara kita? Jika kita dicap sebagai kaum minoritas dan dianggap benalu, tetap sabar dan rendah hati. Intinya kita harus positif saat lingkungan kita pesimis," tuturnya.

https://news.detik.com/berita-jawa-t...m=news_mostpop

Ini akibat masih banyak orang tidak perpendidikan. Sehingga ceramah tak berkualitas didengerin, malah dianggap bagus.

Ceramah berkualitas cem punya bapaknya Najwa dan imam istiqlal malah ga gitu banyak peminatnya.

Jangan heran klo kualitas umat beragama sangat rendah dan memalukan.

Diubah oleh KASKUS.HQ 20-08-2019 08:13
rony25Avatar border
rob.pedroAvatar border
kurt1967Avatar border
kurt1967 dan 24 lainnya memberi reputasi
21
12.2K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan