perihbangetAvatar border
TS
perihbanget
Pernah Gagal, Coba Lagi Atau Menyerah Saja?


Quote:

GAGAL.
Satu kata yang tidak pernah diinginkan oleh siapapun, tapi manusia bisa apa jika Tuhan sudah berkehendak? Hanya bisa menjalani dan berusaha sebaik mungkin. Masih teringat jelas kenangan bersama dirinya, awal perkenalan, dan akhirnya memutuskan untuk menikah, tidak butuh waktu lama, hanya hitungan bulan saja.Mungkin memang sudah jodoh hingga bisa menikah dengannya, yang saat itu baru kukenal. Tapi kuasa Tuhan berkata lain, kami harus berpisah saat puteriku baru berusia tiga tahun.

"Selamat Pagi, sudah sarapan kah? Bagaimana kabarmu disana? Apakah Putri kita baik-baik saja?"
terdengar klise memang basa-basi yang kuterima pagi ini dari seseorang yang pernah merajut kasih bersamaku selama empat tahun. Tentu saja, hidup itu pilihan. Dan aku memilih untuk berpisah dan membiarkanmu bersama pria lain pilihan hatimu, yang tentunya punya segalanya. Toh itu alasan untuk membagi cintamu kemudian memutuskan pergi, kan?

Aku disini sudah bahagia, tentu dengan buah hati kita, gadis cantik yang kini sudah mau masuk Sekolah Dasar.

Apakah Kamu tahu rasanya saat Ia berucap rindu mamanya? Betapa hati ini terasa seperti tersayat kemudian hancur berkeping-keping? Tenang saja, kamu tidak salah. Semua salahku yang telah salah memilihmu. Sudah cukup kulewati hari dengan kesendirian, putri kita butuh sosok mama. Ya, atas persetujuan dari puteri kecilku, aku memutuskan untuk menikah, lagi. Memang tidak mudah. Rasa takut akan terulang kejadian yang sama selalu menghantuiku. Tak terasa empat tahun lamanya aku menyendiri. Sebagai pria normal, tentu aku butuh penyaluran biologis, yang untungnya, bisa kualihkan pada hal lain, mendalami agama dan olahraga, merupakan hal yang biasa kulakukan. Tentu tidak mudah menjadi seorang single parent, jadi waktuku terkuras untuk bekerja, dan sesampainya dirumah kucurahkan semua sisa tenaganya untuk mendukung tumbuh kembang puteriku. Terima Kasih untuk orang tuaku yang selalu riang saat kedatangan cucunya dipagi hari, dan raut wajah kesedihan sore hari saat kujemput puteriku.

Memang, sulit awalnya. Apalagi saat kenangan bersama dirinya tiba-tiba saja terlintas. Jadi baper.  Wajar, lelaki juga punya perasaan. Memang tidak sepeka perempuan, tapi percayalah, sakitnya bertahan lebih lama, nyesek.Puteriku lah yang akhirnya menyadarkanku untuk tidak egois dan mementingan emosi. Ah, selama ini bisa kok sendiri, kenapa harus berdua? Nanti kalau GAGAL LAGI gimana? Batinku berucap. Tapi tidak dengan logikaku. Banyak contoh public figure yang bercerai kemudian menikah lagi dan jadi lebih bahagia, meskipun ada juga yang sebaliknya. Itu contoh yang terlihat, banyak contoh lain yang tidak terlihat karena tak terliput media. Jadi, kenapa takut? Pikirku. Coba lagi, maju lagi. Jika gagal lagi, coba lagi. Bagaimana jika gagal lagi? Tuhan pasti punya rencana. Tuhan itu baik. Jadi, sebagai manusia yang banyak kurang dan salah, kenapa kita tidak percaya kuasa Tuhan itu nyata? Jangan sampai terlalu nyaman sendiri menutup hati kita untuk cinta yang lebih baik, sepantasnya kita dapatkan dengan orang lain. Jangan menutup diri dan menahan hati, kita pantas dicintai dan menjadikan kita manusia secara utuh. Sebagai manusia, kita memang lahir dan mati sendiri, tapi Tuhan sudah memberikan pasangan hidup untuk saling melengkapi. Jika tidak tepat, itu tandanya bukan yang terbaik. Karena kita diciptakan untuk jadi yang terbaik.
Quote:

Referensi : Opini Pribadi


Diubah oleh perihbanget 26-09-2019 08:58
Richy211Avatar border
tata604Avatar border
kudanil.laAvatar border
kudanil.la dan 30 lainnya memberi reputasi
31
12.3K
164
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan