agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
Matahari di Balik Awan
 


***
Jakarta, 09 Agustus 2019

Tiga tahun berlalu, sejak aku lulus dari kampus. Aku mencintai seorang perempuan, kakak senior di masa kuliahku. Pertama kali melihatnya adalah ketika ia mempromosikan ekstrakurikuler pramuka kepada kami, para mahasiswa baru. 

Percayalah, bahwa aku juga awalnya tak percaya pada Love at the First Sight. Menurutku jatuh cinta itu adalah sebuah proses, dari tak kenal menjadi kenal, dari kenal menjadi nyaman, dari nyaman menjadi kecanduan. Begitulah awalnya cinta menurut versiku. 

Sampai aku bertemu sosok itu, dia yang bernama Anyelir Jingga. Seorang kating (kakak tingkat) di kampusku. Wajahnya ayu khas indonesia, kulit sawo matang, mata sipit tajam,  dan berhidung mungil. Aku tak memintamu mempercayaiku, namun sungguh kukatakan bahwa Kak Anyelir bukanlah perempuan paling cantik atau paling manis di kampus. Masih banyak yang lain, namun hanya dia yang punya sisi magis hingga membuatku, seorang Ubus Ali terpikat begitu dalam. Bahkan hingga hari ini, setelah hampir 7 tahun berlalu.

 ***

Bandung, 09 Agustus 2012

Suara musik hingar bingar, sungguh tak cocok ditelingaku. Aku lebih menyukai musik klasik seperti lagu-lagunya Andrea Bocelli. Namun apa daya, aku yang seorang Mahasiswa baru harus mengalah saja.

Nanti juga berakhir, gumamku dalam hati.

Ajaib, baru saja ku keluhkan, musik tiba-tiba berhenti. Kating yang bertugas sebagai pemandu acara penyambutan mahasiswa baru mengumumkan, bahwa akan ada pengenalan masing-masing organisasi dan ekstrakulikuler di kampus ini. 5 ekstrakurikuler berlalu, tak ada satupun yang menggugah minatku untuk bergabung. 

Andai nanti aku harus bergabung, aku hanya akan bergabung di salah satunya saja, itupun karena sudah menjadi sebuah aturan. Setiap mahasiswa wajib mengikuti satu kegiatan ekstrakulikuler. Mungkin musik, kalau ada.

Rombongan kakak tingkat ekstrakurikuler ke-6 pun muncul. Mereka menggunakan seragam berwarna coklat yang tak asing, dengan syal merah putih khasnya. 

Ekskul Pramuka? yang bener? kukira di kampus gak bakal ada ekskul pramuka.

Kuperhatikan sekeliling, maba-maba lain pun sibuk berbisik satu sama lain. Menurutku, mungkin mereka juga membicarakan hal yang sedang aku pikirkan. Jarang sekali terdengar ada kampus yang masih memiliki ekskul pramuka aktif. Kuperhatikan hanya ada 6 orang anggota dan 1 ketua. 2 diantaranya perempuan. Salah satunya manis sekali, aku berdebar dan ini sungguh kali pertama bagiku.

Mukaku panas, memandanginya terasa begitu nyaman. Aku penasaran, siapa dia? dan kenapa pula denganku? Aku ingin mengenalnya! Aku harus bergabung dengan ekskul ini!

Aku yang menggebu-gebu, dengan sigap mengeluarkan buku catatan dan pena. Mencatat semua informasi yang diperlukan untuk bergabung ke ekskul ini. Kesimpulannya seusai acara MOS (Masa Orientasi Siswa) langsung saja datang ke ruang AD. 

Simpel sekali.

Persis ketika MOS ditutup, aku melangkah ke satu tujuan, tanpa ragu sedikitpun. Ruang AD.
Tujuh kakak tingkat sudah standby di meja pendaftaran masing-masing, rupanya peminat ekskul ini cukup banyak, sehingga ada tujuh meja antrian. 

Seolah didukung alam semesta, aku kebagian di meja yang ditunggu oleh Kak Anyelir, itulah namanya. Perempuan yang berhasil membuatku sukarela masuk ke ekstrakurikuler pramuka.

Hari berlalu, berganti minggu, berganti bulan, berganti tahun. Aku mengenalinya, dekat namun menjaga jarak. Sebagai laki-laki aku punya prinsip, selama aku tidak punya penghasilan alias masih minta uang ke orangtua. Maka aku tidak akan berpacaran, sekalipun dengan Kak Anyelir. 


*** 

Bandung, 09 Agustus 2013

Anyelir Jingga, dia adalah senior 2 tahun diatasku. Gadis asli Bandung ini akan lulus sebentar lagi. Satu tahun belakangan, aku tanpa henti mengamatinya secara profesional. Maksudku, aku yakin dia tidak mengetahui bahwa aku mengamatinya. Aku yakin!

Setahun ini aman saja, dia tidak pacaran dengan siapapun. Banyak yang mendekatinya, termasuk ketua ekskul pramuka. Bahkan ada yang mengungkapkan cinta pada Kak Anyelir di acara puncak Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) disaat api unggun tengah menyala. Untungnya, kakak tersebut ditolak mentah-mentah. Alasannya indah sekali,


"Aku hanya akan menggubris laki-laki yang berani menemui ayahku, ungkapkan di rumah kami." Katanya lembut namun tegas.

Aku sungguh bersyukur atas pernyataan yang Kak Anyelir buat di malam itu. Aku begitu yakin tak ada laki-laki disekitar kami yang akan berani menikah muda, apalagi kondisi masih mahasiswa.


sumber gambar : pinterest


*** 

Bandung, 09 Desember 2013

Belum kuceritakan, bahwa aku begitu menyukai alam dan tanaman. Aku sungguh menyukainya hingga aku tak ingin memetik sekuntumpun, meski saat ini harusnya kubutuhkan. Aku menggantinya dengan Bouquet yang dihiasi coklat hingga membentuk bunga. Kak Anyelir sangat menyukai coklat, aku tau!


Hari ini pasti adalah hari paling bahagia bagi Kak Anyelir, dia yang kebetulan adalah wisudawati terbaik satu kampus ini, tentu sudah membuat orangtuanya bangga. Termasuk aku, Her Unseen Fans! 

Khusus hari ini, aku berusaha tampil setampan mungkin. Aku akan memberikan bouquet hasil kerja sampinganku jaga warnet ini kepada Kak Anyelir. Tenang saja, aku tak akan mengungkapkan perasaanku hari ini, belum saatnya. Aku hanya memberi, lalu pergi.

Kau tau? BouquetCoklat ini tak pernah menjadi milik Kak Anyelir. Sebab ia telah menerima bouquet lain terlebih dahulu dari pria lain, seorang pria tinggi, putih, bak aktor korea. Sudahlah, intinya hari ini aku patah hati! 

***

Bandung, 09 Februari 2015

Handphone ku berdering tanpa henti, persis setelah aku mengupload foto wisuda, ucapan selamat tanpa henti disampaikan oleh keluarga dan temanku via telepon. Ayah dan Ibuku tidak datang, mereka sibuk mengurus perusahaan ayah di Jepang. 

Aku ingin hidup seperti ayah, meski bekerja dengan keras, ia tak pernah meninggalkan istrinya. Dibawa kemana-mana seperti dompet. Begitulah, sesungguhnya ibuku adalah bos ayahku, ayahku yang seorang komisaris itu adalah seorang bucin (budak cinta) sejati. Kau tau sendiri ibuku, bahkan untuk membeli Bouquet tahun lalu, anak semata wayangnya ini harus kerja sampingan di warnet milik Om.

Berbeda dengan wisudawan lain, seusai acara wisuda aku langsung bergegas pulang. Tak kusangka teman-teman pramuka telah menyiapkan kejutan untukku. Kakak senior yang sudah lulus-pun ikut datang, termasuk Anyelir Jingga! Baliho dengan wajah sok seriusku mengenakan pakaian pramuka sudah tercetak lebar rupanya. Aku malu sekali, aku tak ingin menjadi pusat perhatian. Namun dalam hati, aku merasa senang. Pramuka memang kental dengan jiwa korsanya.

Sedikit mengobrol dengan teman-teman, aku mendapatkan informasi bahwa Kak Anyelir belum menikah, tidak pula pacaran. Entah bagaimana nasib pria bak aktor korea tahun lalu. Aku bahagia diatas kabar buruk baginya, boleh? Meskipun perasaan bahagia ini hanya akan bertahan sebentar. Aku resmi pengangguran, aku sudah malu minta 'subsidi' dari orangtua, aku harus mencari pekerjaan! Dengan sangat segera! Daripada nanti Kak Anyelir dilamar orang lain duluan. 

emoticon-Cape d...


*** 


Bandung, 10 Agustus 2019

Empat tahun berlalu sejak aku meninggalkan kota ini, kota ini masih sama ramahnya, bahkan lebih artistik dari sebelumnya.


Quote:



 Terlihat sebuah tulisan diantara dinding terowongan, seketika aku melirik jam. Masih pukul 8 malam. Belum terlalu malam bukan? Untuk menemui ayah seseorang? Doakan!

***

END

Go To Sequelnya GanSis, Cinta di Balik Kabut
Diubah oleh agungdar2494 21-08-2019 02:30
someshitnessAvatar border
nona212Avatar border
andrerain5Avatar border
andrerain5 dan 46 lainnya memberi reputasi
47
9.4K
177
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan