BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Listrik mati dan perang dagang tumbangkan IHSG

Pialang mengamati layar pergerakan saham di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini ditutup melemah 54,96 poin atau 0,86 persen ke 6.319,46.
Indeks Harga Saham Gabungan terus terkoreksi sejak pembukaan Selasa (6/8/2019). Anjloknya IHSG antara lain dinilai akibat gangguan listrik di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang terjadi sejak Minggu (4/8) siang.

Sore ini IHSG terkoreksi 0,911 persen ke level 6.111,47 setelah dibuka pada level 6.175,70. Sejak awal perdagangan pekan ini, IHSG terus terjebak di zona merah bahkan mengarah kembali ke level 5.000.

Direktur Utama Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan satu di antara penyebab IHSG terkoreksi adalah persoalan domestik. Persoalan itu meliputi gangguan listrik yang terjadi di barat Pulau Jawa sejak Minggu pukul 11.50 WIB.

Pemadaman listrik massal (blackout) terjadi hingga malam hari disebabkan kerusakan pada tiga sirkuit saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di jalur selatan dan utara Jawa. Kejadian tersebut menyebabkan pasokan listrik ke wilayah barat Pulau Jawa terhenti total.

"Dari dalam negeri, pemadaman listrik yang cukup panjang memengaruhi terkoreksinya IHSG. Itu menjadi salah satu yang menekan pasar," kata Hans dalam keterangannya yang dikutip Selasa (6/8).

Meskipun demikian, gangguan listrik tidak mengganggu operasional Bursa Efek Indonesia (BEI). Perdagangan di bursa berjalan normal meski terjadi pemadaman listrik. BEI memiliki sumber listrik cadangan di pusat data mereka untuk mengantisipasi pemadaman.

Namun menurut Hans, gangguan listrik yang cukup lama hingga 7 jam dan belum pulih seutuhnya hingga Senin siang membuat investor cukup khawatir. Pemadaman listrik mengganggu sejumlah aktivitas bisnis. Apalagi, pemadaman terjadi di pusat ekonomi nasional, Pulau Jawa.

Selain faktor listrik padam, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok dan pelemahan rupiah akibat rilis pertumbuhan ekonomi triwulan II-2019 juga menjadi penyebab anjloknya IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah pada triwulan II-2019 sebesar 5,05 persen dibandingkan periode sama 2018.

Nilai tukar rupiah tertekan di posisi Rp14.276 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (6/8) sore. Rupiah melemah 0,15 persen dibandingkan penutupan pada Senin (5/8) yakni Rp14.268 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.344 per dolar AS atau melemah dibanding kemarin, Rp14.231 per dolar AS. Hari ini, rupiah bergerak di dalam rentang Rp14.260 hingga Rp14.359 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah kali ini disebabkan karena perang mata dagang antara AS dan Tiongkok yang kian memanas. Senin kemarin, bank sentral Tiongkok sengaja melemahkan nilai tukarnya sebagai bentuk balasan atas tarif impor yang rencananya dilakukan Presiden AS Donald Trump.

People Bank of China mengizinkan mata uangnya jatuh di bawah 7 yuan terhadap dollar AS, untuk pertama kalinya dalam satu dekade atau sejak 2008 lalu.

"Kini perang dagang sepertinya sudah naik kelas, bertransformasi menjadi perang mata uang. Jika praktik yang dilakukan Tiongkok ditiru oleh negara lain demi menggenjot ekspor, maka akan terjadi devaluasi mata uang secara kompetitif," jelas Ibrahim dilansir dari CNNIndonesia.com.

Trump melalui Twitter pun menuduh Tiongkok telah secara sengaja melemahkan mata uangnya dan menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang. Tudingan Trump itu menandai tensi perang dagang yang memanas di antara dua ekonomi terbesar dunia.

"Langkah tersebut dilakukan untuk mencuri bisnis dan pabrik, melukai lapangan kerja, dan menekan tenaga kerja juga harga para petani kita. Tak akan lagi!," tulis Trump.

Pelemahan yuan juga terjadi saat berhadapan dengan rupiah. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada Senin (5/8), nilai tukar yuan terhadap rupiah dipatok di posisi 2.027,62 dari posisi Jumat (2/8) lalu pada level 2.051,37. Artinya, nilai tukar yuan juga melemah terhadap rupiah dan tidak tanggung-tanggung mencapai 1,15 persen.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...umbangkan-ihsg

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Anggaran pindah ibu kota banyak dari luar APBN

- Dana BPJS Kesehatan jadi bahan bancakan

- 30 emiten seret pelemahan LQ45 - Selasa (06/08/2019)

anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
293
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan