VolkswagenPutihAvatar border
TS
VolkswagenPutih
PT Pos Indonesia, Nasibmu Kini..


Di era masyarakat modern seperti sekarang ini nampaknya kebiasaan untuk membeli suatu barang atau jasa melalui online adalah suatu kebiasaan. Bahkan dengan era yang sudah serba digital membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam membeli apapun yang dibutuhkan hanya bermodalkan smartphone.

Melihat kebiasaan masyarakat yang berubah tersebut, sudah sewajarnya perusahaan logistik yang menjadi perantara antara pembeli dan penjual mengambil peranan penting. Kehadiran jasa logistik sangat dibutuhkan karena memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berbelanja.

Namun, hal tersebut berbeda dengan yang dialami oleh BUMN perusahaan logistik bernama PT Pos Indonesia. Entah mengapa perusahaan ini tidak dapat menunjukan eksistensinya kepada publik. Padahal tingginya demand untuk kebutuhan jasa antar barang sangat diperlukan kehadirannya.

Bukannya menggebrak publik dengan strategi bisnis yang menarik minat masyarakat untuk memakai jasanya, baru-baru ini PT Pos Indonesia malah muncul dan menjadi pembahasan netizen mengenai kondisinya yang menuju arah kebangkrutan.



Di jagat media sosial, banyak netizen yang mencuit di Twitter mengenai berita tentang teguran anggota DPR Komisi IX terhadap Kementerian BUMN.

Netizen pun semakin miris karena disebut-sebut PT Pos Indonesia yang nyaris bangkrut tersebut bahkan sampai meminjam uang hanya untuk membayar tunggakan gaji karyawannya saja.

Setelah ramai dibicarakan bangkrut di medsos, PT Pos Indonesia menegaskan bahwa perseroan belum bangkrut.

"Ya kalau bangkrut sih nggak lah. Mudah-mudahan nggak," kata SVP Kerjasama Strategis dan Kelembagaan Pos Indonesia, Pupung Purnama kepada detikFinance, Minggu (21/7/2019).

Pupung juga meminta doa semua pihak agar perseroan masih bisa berdiri. "Harus didoakan jangan (bangkrut) lah," tambahnya

Pos Indonesia juga mengakui bahwa pihaknya sempat meminjam uang untuk membayar tunggakan gaji para karyawannya seperti yang diceritakan oleh salah satu Anggota Komisi IX DPR RI.

"Benar kita meminjam uang ke bank, itu benar adanya ya, ya memang ada (pinjaman uang untuk bayar gaji karyawan)," kata Pupung.

Alasannya, menurut Pupung adalah memang situasinya sedang menyusahkan perseroan dan memaksa mereka untuk meminjam uang "Memang situasinya ya, situasinya lagi susah," ujarnya.

Perlu Rombak Direksi?
Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan ada masalah yang terjadi di kubu direksi PT Pos Indonesia sehingga membuat kinerja perseroan terhambat.

Bhima menyebut ada kesalahan manajemen dalam kubu direksi yang terlalu lama dibiarkan tidak selesai. Hal ini membuat strategi bisnis Pos Indonesia bermasalah.

"Ada miss management yang sudah terlanjur fatal bertahun-tahun tapi dibiarkan. Pegawai kan hanya ikut perintah direksi. Tidak bisa salahkan pegawainya, tapi masalah strategi bisnis ada di tangan direksi," kata Bhima kepada detikFinance, Senin (22/7/2019).



Masalah tersebut menurut Bhima adalah adanya inefisensi yang membuat harga jasa yang ditawarkan PT Pos lebih mahal dibanding pesaingnya dari perusahaan swasta.

"Ada inefisiensi juga di tubuh BUMN sehingga harga yang ditawarkan ke konsumen relatif mahal dibandingkan pesaing swasta semisal JNE, Ninja Express, TIKI, dan lain-lain," kata Bhima.

Bhima menyarankan agar PT Pos Indonesia melakukan perombakan direksi. Dia juga mengingatkan agar pemerintah mengurangi intervensi politik dalam kinerja perusahaan BUMN.

"Terakhir lakukan perombakan direksi dan kurangi intervensi politik dari Pemerintah, biarkan berjalan profesional bisnisnya," kata Bhima.

PT Pos Indonesia disebut kalah saing, bahkan beberapa hari ini ramai dikabarkan di media sosial Pos Indonesia mau bangkrut. Bhima mengatakan masalah pada direksi Pos Indonesia menjadi penyebab PT Pos Indonesia kalah saing.

"(Pos Indonesia) kurang melakukan antisipasi terhadap perubahan model bisnis logistik. Perusahaan BUMN gagal bersaing dengan pemain-pemain swasta baru yang lincah dan inovatif," kata Bhima.

Padahal kata Bhima, pertumbuhan bisnis logistik cukup tinggi. "Bisnis logistik sendiri pertumbuhannya masih cukup tinggi yakni 8,28% per triwulan I 2019 itu data BPS (Badan Pusat Statistik)," ungkapnya.



Menurut kalian apakah PT Pos Indonesia bisa kembali meraih kejayaannya seperti dahulu? Mampukah perseoran tersebut bersaing dan mampu menjadi pilihan utama masyarakat kembali? Atau malah tetap menjadi perseroan yang kolot dan menutup mata dalam berinovasi?

Sertakan komentar terbaik kalian mengenai topik ini di thread ini ya Gan!


REFERENSI
>> 1
>> 2
Diubah oleh VolkswagenPutih 22-07-2019 07:45
hawkAvatar border
sasjendAvatar border
dheroizeAvatar border
dheroize dan 19 lainnya memberi reputasi
20
31.1K
281
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan