n4z1.v8
TS
n4z1.v8
Sunan Kalijaga akan Laporkan Pihak yang Pengaruhi Salmafina Pindah Agama


Sunan Kalijaga akan Laporkan Pihak yang Pengaruhi Salmafina Pindah Agama

Jakarta - Sunan Kalijaga menduga ada pihak yang membuat putrinya, Salmafina, pindah agama dan sifatnya berubah hingga kabur dari keluarga. Sang pengacara menduga teman-teman Salma jadi penyebabnya.

Sunan pun mengaku akan mengambil upaya hukum terhadap pihak-pihak terduga yang membuat Salma berubah. Ia menduga Salmafina didoktrin.

"Jadi bersama ini juga saya ingin sampaikan kepada siapa pun di luar sana, teman atau lingkungan dari kalangan manapun yang saya duga memberikan pengaruh atau doktrin kurang baik terhadap anak saya, saya sebagai orang nggak akan diam. Saya akan lakukan upaya hukum pada orang tersebut," ujar Sunan Kalijaga di Direktorat Jendral Imgrasi, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Namun, Sunan Kalijaga belum mau mengungkapkan siapa pihak yang dimaksud. Ia masih mendalami dugaannya lebih lanjut.

"Masih dalam proses. Saya nggak bisa bilang. Nanti kalau sudah jadi bukti laporan mungkin saya bisa sampaikan. Saya belum gali karena terlalu lelah, saya juga sampai jam 7 pagi mengantar Salma ke satu tempat," bebernya.

Sunan memperingatkan kepada siapa pun orang terdekat Salmafina. Ia tak ragu untuk menindak orang yang berpengaruh buruk untuk putri sulungnya.

"Saya nyatakan siapa pun. Saya tidak peduli siapa dia, golongan apa, yang pasti orang yang ada di sekeliling Salma memberi pengaruh buruk. Kenapa? Kalau baik, pasti Salma akan diperingatkan untuk pulang karena saya dan ibunya cari. Ibunya juga sakit, pulang," imbuhnya.

Awalnya, Sunan Kalijaga sempat berharap bisa menindak orang yang mendoktrin saat bertemu Salmafina. Namun ternyata, Salmafina sendirian ketika ditemukan olehnya.

"Tapi tidak ada. Kenapa saya bilang nggak ada, karena semalam saya dan tim yang tangkap Salma sendiri," pungkasnya.

Salmafina Sunan memang dicari-cari oleh Sunan Kalijaga karena tak pulang-pulang. Salma diminta ke rumah karena ibunya sedang sakit.

Persoalan hubungan orang tua dan anak yang terjadi antara Sunan Kalijaga dengan Salmafina memang pelik. Sunan mendapatkan kabar heboh kalau Salma telah pindah agama saat ulang tahun pernikahannya.
sumber

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Bahasan berat ini kalau udah menyangkut agama.
Tapi begini....
TS pernah ngobrol dengan anak TS yang masih kuliah.

********

"Ceu... Sekarang banyak lho kelompok atheis di kalangan mahasiswa. Hati-hati kepengaruh ya," kata gw suatu ketika.
"Udah tau Yah. Malah teman Ceceu banyak yang pakai jilbab tapi atheis. Malah Ceceu diajak sama dia untuk ikut kelompoknya. Ceceu ditawarin buku-buku buat dibaca. Tapi Ceceu cuma bilang makasih," katanya serius.
"Itu beneran?" tanya gw gak percaya.
"Beneran Yah. Mereka cuma pakai jilbab karena gak mau keluarganya tau. Bahkan ada juga koq yang agamanya Nasrani ikutan atheis. Dan atheisnya dia udah jadi rahasia umum koq diantara teman-teman kampus."
"Lalu, alasan mereka ambil keputusan jadi atheis kenapa?" tanya gw.
"Sulit dijelasin Yah. Intinya mereka bosan dengan pertentangan di masyarakat soal agama. Oh ya, Ceceu baru ingat. Ada teman Ceceu di SMA yang ngaku atheis akhirnya ambil jurusan Filsafat. Dia dapat SBMPTN di UG*."
"Terus kamu sendiri gimana?" tanya gw khawatir.
Anak gw ketawa.
"Tenang Yah. Ayah masih lihat Ceceu shalat 5 waktu kan? Jangan takut Ceceu berubah. Ceceu juga gak bakal ikut-ikutan seperti yang lain ikut HTI. Gak suka aja ngeliat mereka kayak eksklusif gitu, berkelompok. Yang jelas, Ceceu lahir diadzanin, nanti mati juga diadzanin."
Alhamdulillah. Itu aja yang gw ucapin dalam hati.

********

Ketakutan orangtua kepada keimanan seorang anak itu wajar. Tapi seharusnya yang lebih harus ditakutkan apabila dia tidak lagi mempercayai eksistensi Tuhan, meskipun argumen para penganut Atheis tak bisa juga dipersalahkan. Mereka pasti punya jawaban. Salah menurut kita, benar menurut mereka. Itu baru soal atheis. Kepada sesama ummat beragama aja selalu ada pertentangan, padahal semuanya turun dari Tuhan yang Satu. Tak mungkin Tuhan menurunkan sesuatu untuk dijalani manusia sebagai ciptaannya hanya dimaksudkan agar mereka masuk neraka. Tuhan tak mungkin menjebak dan punya itikad buruk terhadap manusia sebagai mahluk ciptaannya. Sementara konteks surga dan neraka tak semudah membalik telapak tangan. Tak sederhana itu. Tak mungkin ada kebaikan seorang manusia tetap diganjar neraka. Tak mungkin keburukan seseorang tetap diganjar surga. Itu artinya Tuhan tidak adil, padahal Tuhan itu Maha Adil. Nah, disinilah pangkal mulanya.

Jika ada orangtua lantas menyalahkan orang lain atas berpindahnya agama seorang anak, seharusnya yang patut dipersalahkan adalah dirinya sendiri. Pernahkah seseorang sebagai orangtua memperlihatkan kejadian dalam hidup yang membuat sang anak berpikir ulang tentang konsep hidup dan agamanya? Pernahkah ada seseorang dalam hidup sang anak membuat dirinya merasa hina dan tak berarti padahal dia punya agama yang jelas? Pernahkah ada kelompok agama yang mempertontonkan segala macam tindakan dan ucapan yang jauh dari konsep agama yang dia pelajari dari keluarga atau guru agamanya? Nah, yang terakhir ini, tanpa disadari, sebenarnya banyak memberi dampak buruk dan massal bagi mereka yang labil, yang beragama hanya karena keturunan.

Dalam kaitannya dengan muslimah yang sekarang berganti agama seperti SS, model-model kelompok agama yang sekarang marak di Indonesia yang mempertontonkan kesombongan, keangkuhan, termasuk para santri-santriwati aliran sosmed yang hanya mendapat pengajaran agama sebatas kulitnya saja yang mudah sekali memberi pesan 'sekedar mengingatkan', itu cukup membuat muak dan memberi ruang kepada mereka yang labil untuk berpikir ulang tentang konsep beragama.

Kata-kata candaan seperti 'barter pemain', 'tukar guling', sebenarnya harus dimaknai sewajarnya saja. Tak perlu ada yang sewot sampai kebakaran otak. Tapi nyatanya? Yang satu pihak memblowup gila-gilaan merasa menang, eh giliran ada barter pemain, menyerbu dengan mati-matian. Padahal soal dapat surga atau neraka, itu haknya pemain, bukan penonton. Kenapa penonton yang rusuh?
Segala hidupnya diintip, diberi narasi karena murtad akhirnya miskin.

Malangnya, masyarakat kita sudah dijejali oleh hoax membabi buta. Tapi kalau dikasih bukti, disadarkan, ganti kita diserang. Predikat kafir pasti tersemat kepada kita. Eh, giliran ada yang kafir, heboh! Lantas maunya apaaaaa???? Koq lucu. Doyan ngatain kafir ke semua orang, giliran ada yang murtad, ngamuknya seperti Dajal. Ini yang berlaku sebagai Dajal sebenarnya siapa? Terus maunya bagaimana? Lebih senang melihat orang lain pindah keyakinan, atau lebih senang melihat orang lain tak percaya Tuhan? Koq kesannya yang tak ber Tuhan lebih mulia dimata mereka dibanding yang pindah agama, sampai segala ucapannya diamini dan diyakini tanpa ragu.

Nah, buat elu-elu yang doyan klaim hoax, anak berubah jadi ikan pari, ikan mati hidup lagi karena air zamzam, anak berubah jadi hewan mirip tikus, batu terbang, lu gak beda dengan manusia-manusia bodoh yang percaya anak kampung nyelupin batu yang dianggap pecahan meteor lantas penyakit bisa sembuh, padahal manusia-manusia bodoh ini kebanyakan (maaf) berpeci dan berjilbab. Seharusnya semua bisa meluruskan, tapi justru malah ikut larut dalam kebodohan. Termasuk ikut dalam kebodohan kaum penghujat dan pemaksa Allah, kaum anti Takdir, kaum pemaksa dan sombong dengan dalih bela agama.

Sadar ya mulai sekarang. Kalau tak mampu menahan, jangan salahkan orang lain. Kalau mendapat tambahan, jangan merasa menang. Berkacalah pada diri sendiri.

Ketik Aamiin, Kasih Cendol, Sebarkan.
emoticon-Big Grin


Diubah oleh n4z1.v8 15-07-2019 17:05
Thiamzrajkapoorhanydewmelon
hanydewmelon dan 133 lainnya memberi reputasi
132
27.2K
384
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan