Bicara tentang "Syariah" tentunya seringkali sensitif karena sering menimbulkan pro kontra dari berbagai kalangan. Tentang Syariah sendiri bukan hanya sekedar ditemukan dalam ibadah semata namun juga dalam kegiatan seperti bisnis mulai dari perbankan syariah, investasi syariah, properti syariah, koperasi syariah, asuransi syariah, wisata syariah dan segala hal lainnya yang menambahkan embel-embel syariah di dalamnya.


Penggunaan kata syariah sendiri memang seringkali pro kontra, sebagai contohnya perbankan syariah di negeri ini yang cukup berkembang dari masa ke masanya namun di negeri ini masih di anggap lembaga keuangan alternatif dari bank pada umumnya yang menerapkan bunga bank sehingga kisaran pertumbuhannya masih kecil. Mereka yang pro dengan lembaga keuangan syariah seperti bank syariah tentu akan berbondong-bondong menyimpan dananya di lembaga keuangan syariah dan mereka yang kontra akan menganggap bahwa bank syariah sama seperti bank pada umumnya karena beda penamaan.

Di kehidupan kita saat ini kita banyak menemukan embel-embel syariah di setiap kegiatan bisnis. Lalu apakah dengan penambahan embel-embel syariah dalam sebuah bisnis lantas membuat binis tersebut layak dipercaya dan memberi keuntungan kepada setiap nasabah atau pelanggannya? Nyatanya hal tersebut tak selalu demikian karena penambahan embel-embel syariah belum tentu bisa menguntungkan karena tak sedikit mereka yang tertipu  dan dirugikan oleh sesuatu hal tersebut seperti koperasi syariah dan investasi syariah.

Lembaga keuangan syariah dan bisnis syariah lainnya bukanlah sesuatu yang buruk dan masih banyak yang dapat dipercaya, akan tetapi oknum-oknum pelaku bisnis yang menggunakan embel-embel syariah inilah yang membuat citra kegiatan bisnis syariah menjadi buruk, hal itu bisa disebabkan karena manajemen bisnis yang buruk atau karena adanya penyelewengan dana yang di kelola. Untuk itulah berpikir ulang saat ingin melakukan transaksi bisnis yang sesuai syariah karena dalam prakteknya tak selalu menjadikan sebuah transaksi aman dan menguntungkan.

Embel-embel syariah tak selalu menguntungkan, salah pilih bisa mendatangkan kerugian bagi siapa saja terutama mereka yang bertransaksi keuangan. Bagi para investor ataupun nasabah yang ingin menyimpan dananya tentu harus pilih lembaga keuangan syariah yang benar-benar bisa dipercaya dan rekam jejaknya bila tetap ingin menyimpan dana di lembaga keuangan syariah. Jangan sampai salah menyimpan dana ujungnya uangpun melayang sia-sia begitu saja dan susah dikembalikan.


Begitu juga para pelaku bisnis harusnya berpikir ulang untuk menambahkan embel-embel syariah dalam bisnisnya, jangan sampai membuat citra setiap transaksi yang berlandaskan syariah menjadi buruk karena salah kelola bisnis yang berujung kerugian bagi banyak orang. Berhati-hatilah bagi setiap orang dalam melakukan setiap transaksi, meskipun ada embel-embel syariahnya belum tentu aman dan dapat dipercaya karena tak selalu menguntungkan. Untuk itulah jangan tergoda dengan iming-iming keuntungan tak masuk akal meskipun ada embel-embel syariahnya. Lalu bagaimana pendapat agan dan sista? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber :
Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Pembelajaran semasa sekolah dan kuliah
Sumber gambar via google images