Hai ... hai, selamat malam agan dan sista cakep. Makin hari kayaknya kita hidup makin kayak mayat hidup ya.


Zaman semakin modern, semua akses informasi lebih mudah tapi ada yang ditinggalkan banyak netizen. Silaturahmi dan empati.

Di sini ane mau ngebahas tentang silaturahmi di dunia nyata. Terkadang kita terlalu sibuk bermedsos ria di smartphone sampai lupa waktu. Di mana pun dan acara apapun benda pipih bernama handphone pasti ada di genggaman.


Mirisnya, saat kualiti time bersama keluarga pun malah asik dengan handphonenya masing-masing. Suasana hangat, canda ria di tengah-tengah keluarga seperti barang mahal saat ini.

Atau saat lagi kumpul-kumpur bareng teman, makan-makan. Kebanyakan malah asik dengan handphonenya. Benda pipih kesayangan semua orang itu sekarang ini selalu di bawa kemana pun.

Zaman ane kecil, kalau lagi naik angkot emak-emak pasti rame pada ngobrol. Ada yang kenalan ada juga yang sekedar basa basi dan sok akrab, tapi itu malah bisa memperbanyak teman dan saudara. Obrolan singkat dan ringan yang bisa menyambung silaturahmi.

Coba agan sista lihat sekarang, ketika ane naik angkot. Semua diam membisu sibuk dengan handphone masing-masing. Tidak ada keakraban apalagi tegur sapa. Udah kayak mahluk asing.

Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan melestarikan kebiasaan tegur sapa dan sopan santun yang sebenarnya merupakan ciri bangsa Indonesia yang terkenal ramah menjadi sangat timpang.


Masyarakat dari waktu ke waktu menjadi semakin cuek dan terkesan tidak perduli dengan lingkungan sekitar. Apakah ini dampak kemajuan teknologi?

Yang lebih miris lagi ketika para pelajar jaman sekarang yang terkesan kurang dalam sopan santun. Dulu, waktu ane kecil. Setiap mau akan melewati orang-orang yang lebih tua pasti mengucapkan permisi sambil membungkuk. Begitu pun jika bertemu guru, kami pasti akan menyalaminya dahulu.

Kemana sopan santun dan tata krama yang dahulu diterapkan? Entahlah ... anak-anak Zaman sekarang kalo lewat cuek aja, malah ada yang sambil cekikikan ketawa-ketawa sama temennya ada juga yang anteng main handphone.

Selain orang dewasa, budaya bermain gadget juga menular kepada anak-anak. Mereka lebih senang berjam-jam bermain game atau nonton youtube di ponsel daripada bermain bersama teman di luar. Selain membuat anak jadi susah bergaul kebiasaan inu juga bisa berakibat terhadap kesehatan mata mereka.

Istilah manusia bagai zombi yang berseliweran di time line media sosial ane itu nyatanya benar. Orang-orang lebih asik dengan dunia maya dibanding dunia nyata. Terkadang mereka tidak mengenali tetangga sendiri saking cueknya dan asik dengan ponsel.

Yuk kita budayakan lagi tegur sapa di tempat umum dan menjalin komunikasi di dunia nyata. Terutama dengan teman dan keluarga sendiri. Ajarkan anak-anak bergaul di dunia nyata dan batasi penggunaan smartphone untuk mereka.

Sekian ocehan ane kali ini, semoga bermanfaat dan tetap jaga silaturahmi. Silahkan berkomentar dengan sopan dan mengeluarkan pendapat dengan santun.

Jangan lupa rate dan cendolnya.

Pic : by geogle