VolkswagenPutih
TS
VolkswagenPutih
Faldo Maldini Pesimis Prabowo Menang di MK, Bukti PAN Merapat ke Jokowi-Ma'aruf?


Faldo Maldini, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang sekaligus menjabat sebagai Wasekjen PAN menunggah video yang belakangan menjadi buah bibir dikalangan pengamat politik amatir a.k.a. cebongdan kampret.

Dalam videonya yang berjudul 'Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK', Faldo menganalisis prediksi serta hitung-hitungan secara kuantitatif tentang sengketa pemilu yang sedang berjalan di MK. Faldo pesimis atas peluang menangnya Prabowo-Sandi di MK karena gap suara yang terlampau jauh, yakni 17 juta suara. Menurut Faldo, tim BPN setidaknya harus bisa membuktikan 50 persen lebih dari total 17 juta suara tersebut untuk membuktikan bahwa ada kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (sama ada unsur brutal juga ye kalo gak salah).

Faldo menganalisis setidaknya BPN harus mendapatkan bukti kecurangan sebanyak 9 juta suara agar meyakinkan MK bahwa ada kecurangan. Bukti tersebut dibutuhkan agar MK bisa mengambil sikap untuk mengadakan pemilu ulang atau mendiskualifikasi paslon Jokowi-Ma'aruf.

Tapi disinilah letak kesulitannya gan. Menurut Faldo, at least BPN harus mampu membuktikan bahwa Prabowo-Sandi menang telak 100% di 36 ribu TPS di seluruh Indonesia melalui dokumen C1 asli yang dimiliki saksi (ini jika di rata-rata tiap TPS berjumlah 250 pemilih). Jumlah TPS tersebut makin bertambah jika Prabowo-Sandi tidak menang total 100% di masing-masing TPS tersebut.

"Itu berat banget sih,"ujar Faldo dalam videonya


Selain menganalisis sengketa pemilu yang sedang berjalan di MK, Faldo juga menyoroti isu yang sedang hangat di publik seperti cuti Presiden saat masa kampanye dan Ma'aruf Amin yang katanya bagian dari pejabat BUMN, huft.


Lalu Bagaimana Sikap BPN?
Gak pake lama, BPN langsung menyoroti pernyataan Faldo dalam videonya. Anggota Direktorat Hukum dan Advokasi BPN, Ali Lubis, menganggap Wasekjen PAN tersebut sok mengerti tentang hukum.

"Ya menurut saya apa yang disampaikan oleh Saudara Faldo itu terlalu lebay karena mendahului takdir Tuhan ya, apalagi Saudara Faldo ini kan bukan orang hukum tapi sok mengomentari proses hukum yang sedang berjalan,"kata Ali melansir detikcom.




Ali juga menyarankan Faldo sebaiknya duduk manis saja sambil menonton proses hukum yang sedang berjalan di MK. Menurutnya yang akan memenangkan sengketa pemilu di MK hanya Tuhan YME yang tahu kepastiannya.

Jadi saran saya sebaiknya Saudara Faldo ini duduk manis saja sambil menonton proses hukum yang sedang berlangsung ini, apalagi proses persidangan akan memasuki tahap pemeriksaan bukti-bukti dan saksi-saksi. Sebab, tidak ada yang dapat memastikan apakah BPN 02 atau TKN 01 yang akan menang di MK karena kepastian itu hanya milik Tuhan YME, Allah SWT,"tambah Ali Lubis.



Faldo Cuma Cari Sensasi?
Senada dengan Ali, Habiburokhman yang juga anggota BPN menanggapi video dari Faldo tersebut dengan kutipan 'hanya pecundang yang mengaku kalah sebelum bertanding.

"Hanya pecundang yang mengaku kalah sebelum bertanding. Filosofi itu yang harus kita semua pahami,"ujar anggota BPN, Habiburokhman saat dihubungi detikcom, Senin (17/6/2019).




Dia lalu berbicara soal beda avonturir atau petualang politik dengan pejuang politik.

"Beda avonturir dengan pejuang politik adalah soal mindset. Kalau avonturir biasanya sekedar result oriented, pejuang politik concern pada proses dan ikhtiar,"imbuh Habiburokhman.


Sementara itu, jubir BPN Andre Rosiade juga buka-bukaan bahwa Faldo sejak 17 April 2019 sudah tidak pernah lagi datang ke BPN maupun mengikuti kegiatan rapat. Karena itu Andre menyebut video unggahan Faldo minim informasi dan hanya sekadar mencari sensasi.

"Jangan bikin sensasi kalau nggak punya informasi. Itu saran saya untuk adik saya Faldo Maldini. Kalau Faldo punya masukan dan kritikan silakan disampaikan langsung di rapat BPN, bukan di-vlog,"kata Andre.



Faldo Diinstruksikan Ketua Umum PAN?
Karena jadi buah bibir publik, TKN pun juga ikut menggoreng video unggahan Faldo. Direktur Kampanye TKN Benny Rhamdani, meyakini sikap Faldo tersebut adalah instruksi dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Menurutnya, Zulkifli Hasan kini ingin merapat kedalam koalisi Jokowi-Ma'aruf.

"Yang pasti Faldo sudah dapat instruksi terkait sikap, atas perubahan politik Zulhas yang ingin merapat ke Jokowi-Amin,"ujar Benny, saat dihubungi detikcom, Senin (17/6/2019).




Benny juga mengatakan kemungkinan pernyataan Faldo itu adalah salah satu bentuk kesadaran Faldo agar tidak tertinggal oleh partainya. Seperti diketahui, Ketum PAN Zulkifli Hasan sudah memberikan sinyal-sinyal untuk merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Kedua, bisa atas kesadaran sendiri Faldo untuk keluar dari peran akting yang dia mainkan selama ini, karena dia nggak ingin ketinggalan kereta, yang nanti dia pasti bisa terasing dari fraksi politik Zulhas. Jadi dia ingin mengamankan dirinya di internal Partai PAN,"katanya.


"Dia mikir, dia masih muda kalau dia tersingkir dari fraksi besar PAN, ya gimana bisa bahwa itu akan berisiko bagi karir politik,"imbuh Benny.




Melihat hiruk-pikuk dan perubahan arus koalisi dalam tubuh TKN dan BPN tentunya menjadi sorotan tersendiri bagi masyarakat. Faldo yang sebelumnya sangat garang membela Prabowo-Sandi bak harimau di tengah hutan tiba-tiba melunak dan pesimis dengan perjuangan BPN dalam menghadapi sengketa pemilu di MK.

So, apakah politisi muda ini bersama PAN akan merapat ke dalam koalisi Jokowi-Ma'aruf?

Cebong dan Kampret ayo kita diskusikan di thread ini!

Quote:

Diubah oleh VolkswagenPutih 17-06-2019 09:58
DeathHallowvly69anasabila
anasabila dan 7 lainnya memberi reputasi
8
19.7K
102
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan